Sementara itu dikediaman Jihyo.
"Hah, TIDAK KETEMU! CARI LAGI! JIKA KAU TIDAK MENEMUKAN JIHYO DALAM WAKTU DUA MINGGU KUPENGGAL KEPALAMU!" -Luhan
Sekarang kepala keluarga, Xiumin, Luhan, Suho dan yang lain mencoba terus mencari keberadaan Jihyo, namun nihil.
Eomma setiap hari menangis karna Jihyo yang hilang.
Baekhyun? Ia setiap hari di kamar Jihyo, memeluk boneka Jihyo.
"Hyo, pulang dong masa maneh teh tega ama aing. Please pulang ya?"
Semua anggota keluarga mengharapkan Jihyo kembali pulang dengan selamat.
***
Kini Jihyo terduduk diam, karna malam ini ia takkan lolos. Ia terus menggenggam kalung itu sambil berharap siapapun datang.
"Oppa tolong datanglah ... tolong Jihyo. Jihyo nyesel udah mau ngikutin Nart!"
Jihyo memukul dinding sambil menangis.
"Hey honey, jangan menangis. Menangislah karna kenikmatan nanti malam. Aku membelikanmu gaun dan kau harus memakainya."
Nart menyunggingkan senyuman yang membuat Jihyo merinding. Jihyo membuka baju itu alangkah terkejutnya Jihyo. Baju yang sangat terbuka, minim,dan transparan.
"Pasrah gue, udah kayaknya gue bakal mati malam ini."
***
21.00
Jihyo ketakutan dan terus menutupi wajahnya karna ia tak ingin melihat tubuhnya yang menggunakan pakaian bejad itu.
Kreeek
"Hay sweety sudah siap?"
"Oppa tolong Jihyo," -lirih Jihyo
Nart memegang bahu Jihyo yang sedang terduduk di lantai, namun tangan Nart ditangkis oleh Jihyo, dan Jihyo berlari ke sudut lainnya.
Nart tertawa dan berjalan mendekati Jihyo dengan penuh nafsu.
"Pergi! pergilah!"
Jihyo melempar vas bunga ke Nart dan mengenai kaki Nart.
"Kau, telah salah langkah sweety."
"Lepaskan aku Nart!"
Nart mengcengram tangan Jihyo dan mendorong Jihyo ke ranjang. Namun yang mendarat ke ranjang hanyalah setengah badan keatas Jihyo, kekuatannya tak sebanding dengan Nart.
"Aaaakhhh!"
Nart menarik rambut Jihyo tanpa ampun lalu mendorongnya ke arah meja sampai akhirnya mulut dan dahi Jihyo berdarah.
Ia menangis.
"Ayo coba! Coba panggil siapa saja! Kau takkan selamat disini Jihyo! Hahaha."
Jihyo terus menangis menahan sakit.
"Oppa tolong Jihyo," lirih Jihyo
Gebraaaaaaaak
"JIHYO!"
Seorang lelaki dan 2 lainnya menghabisi Nart dan kepolisian tiba-tiba datang bersama yang lain.
"Jihyo!" Baekhyun menghampiri Jihyo dan memeluknya.
"Hyo, maneh teh enggak papakan?? Hyo .... "
"O-ppa, ma-kasih. Udah da..teng."
"Hyo! Ya ampun! Kita bawa ke dokter!" -Luhan
"Kagak perlu gue udah bawa dokter." -Chanyeol
Jihyo diperiksa dokter tersebut. Jihyo tidak menyangka jika kalung itu bisa membantunya dan dengan ijin Tuhan
"Jihyo tidak apa-apa. tapi ia begitu lemah sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit." -dokter
**
Jihyo kini berada di rumah sakit. Dengan ke 12 oppa yang senantiasa menunggu Jihyo siuman.
"O...ppa.."
"Hyo, lu udah sadar? Syukurlah" -Kris
"Hyo maneh teh nggak papa? Ada yang sakit?" -baekhyun
"Hyo sekarang lo aman si brengsek udah gue urus."-Suho
"Makasih oppa maaf karna Jihyo berulah ... bodoh."
"shut, lo tuh adek kita seharusnya kita yang bilang gitu." -Sehun
"Mm ... oppa Umin mana?"
"Gue di sini, kenapa? Lo kangen uh gue juga kangen." Xiumin langsung memeluk Jihyo.
"Jihyo, sayang." Appa dan eomma datang dan langsung memeluk Jihyo.
"Sayang kamu nggak kenapa-napa kan?" Eomma
"Nggak kok eomma."
"Sayang." -appa
"Appa"
"Sekarang kita udah kumpul lagi ... horeeeeee" Baekhyun
"Bener banget." -Lay
Setelah itu mereka bercanda bersama dan saling mengakrabkan diri. Melupakan peristiwa yang telah lalu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad 12✔
Fanfiction"Iya appa aku tau." Setidaknya, itulah yang bisa kukatakan pada appa yang terus memintaku pulang dan bertemu dengan eomma tiriku serta ke 12 ekornya. Mohon doanya biar gue bisa hadapi ini semua, kalau ngga budir gue, ga becanda serius mulu.