Jihyo terus memegangi dadanya menahan sejuta rasah perih karna ingatan pahit yang harus ia ingat kembali.
Kini sudah 2 hari Jihyo mengurung diri di kamarnya. Ia terus menangis memeluk kalung dan foto bersama keluarga.
"Bodohnya gue... kenapa ini semua harus gue lupain?"
Satu persatu kakak nya telah membujuk hingga appanya pun turun tangan namun hasilnya nihil. Jihyo terpukul karna ingatan yang terus membayanginya.
Jihyo mengusap air matanya dan melihat ke arah foto jungkook.
"Oppa... maafin jihyo yang udah ngelupain semuanya....m "
Dreet dreett...
Ponsel Jihyo berdering dan ia melihatnya telfon dari Tzuyu.
"Hallo..."
"Hyo.. lo gak papa kan? Oppa lo udah cerita ama gue.. "
"Gue ngerasa bodoh Yu... kenapa gue harus lupa... kalau seandainya gue nggak ngajak liburan mungkin sekarang oppa masih di samping gue"
"Hey.. stop nyalahin diri lo.. nih ya dengerin gue... kalaupun lo nggak ngajak liburan bagaimanapun caranya mereka tetep nggakbakan ada .. ini takdir Hyo.. lu harus terima... kasihan oppa oppa lu kasihan appa dan amma lo.. dibawah pasti pada bingung.. Hyo... apa lo nggak kasihan ama oppa Joongkok? Dia pasti sedih liat lo kayak gini... Hyo.. lo tuh cewek kuat yang pernah gue temuin.. lo nggak boleh kayak gini.. bangkit Hyo!"55
"Kalau gue bangkit apa oppa bakal seneng Yu?"
"Off course! sister... karna gimana pun oppa lo selalu ada buat lo.. bangkit Hyo!"
"Makasih Yu.. berkat lo gue slalu bisa nahan semua ini"
"Ini udah tugas gue Hyo."
Percakapan pun usai.. Jihyo memikirkan kata kata Tzuyu.
Bener yang dikatain ama Tzuyu gue harus bangkit.
Jihyo berdiri dan membuka lemarinya dan mengambil pakaian lalu berganti pakaian, duduk didepan meja rias. Jihyo menatap wajahnya lalu menyentuh dadanya.
"Thank's for all oppa... "
Jihyo membuka pintunya dan berjalan ia melihat oppa oppanya dan appa amma nya sedang berdiskusi.
Jihyo tersenyum karna ia melihat sebuah tempat kosong diantara Xiumin dan Luhan ya, itu tempat untuknya.
Jihyo perlahan menuruni tangga menatap setiap inci rumah itu seakan bayangan indah terulang kembali.
Di tengah tangga ia berhenti. Menatap keluarga barunya. Tersenyum itulah yang dilakukan Jihyo.
Sehun melihat kehadiran Jihyo.
"Jihyo...." -sehun
Semuanya berbalik dan melihat Jihyo. Wajah mereka bahagia melihat Jihyo mau keluar dan tak mengurung diri di kamar lagi.
Jihyo berjalan menghadap appanya.
"Appa... " memeluk appanya
"Maafin Jihyo..m atas semua perilaku Jihyo 1 tahun terakhir"
"Jihyo sayang... appa yang harusnya minta maaf, appa nggak bisa jaga oppa dan eomma mu" -appa
Jihyo melepas pelukan itu dan melihat kearah ammanya.
"Hyo... meski eomma tau amma nggak akan bisa gantiin posisi ibu kamu di hatimu tapi amma akan berusaha buat dampingin kamu sebagai amma yang baik." -eomma
"My first mom is she.. and you are my the best mom.. although you second my mom" -Jihyo
Elmma memeluk Jihyo sampai berurai air mata.
Lantas Jihyo melihat ke 12 oppa nya."So? "-chen
"You are my bad 12.. and the best brother" -Jihyo
Jihyo berjalan dan ikut duduk diantara Umin dan Luhan.
Umin dan Luhan memeluk Jihyo dan mencium kepala Jihyo."Hyo... maneh teh jangan ngurung diri di kamar maning.. aing nggak ada yg deketin lagi atuh." -baekh
Jihyo berjalan ke arah baekhyun. Baekhyun berdiri dan memeluk Jihyo
"Nggak akan oppa..."-Jihyo
"Wah sisi cowok nya udah balik ya.." -eomma
Baekhyun mencium pipi Jihyo dan memeluk erat Jihyo seakan akan tak ingin kehilangan Jihyo.
"Hyo... maneh teh adik aing yang paling aing sayang... maneh teh jangan tinggalin aing yak"-baekh
Jihyo manggut
Hay gusy.. tambah gaje ya...mm... maafin ya gusy... gue ngetik sambil nangis nangis mikirin cerita nya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad 12✔
Fanfic"Iya appa aku tau." Setidaknya, itulah yang bisa kukatakan pada appa yang terus memintaku pulang dan bertemu dengan eomma tiriku serta ke 12 ekornya. Mohon doanya biar gue bisa hadapi ini semua, kalau ngga budir gue, ga becanda serius mulu.