"Ah Jihyo.. apa kau sudah punya pacar?" -bunda
"Belumlah bunda.. bagaimana mau punya.. orang Jihyo nya aja masih nginget nginget si Loriz" -nayeon
"Hus.. kalo ngomong jangan gitu"-ayah
Nayeon diam..
Jihyo pov
Dan kini gue ma keluarga angkat udah sampe ketempat janjian. Disana udah ada oppa oppa gue, Mike ma ortu gue pastinya.
Gue jalan dibelakang ayah gue, yah.. bukan takut sih cuma nggak enak aja.
"Wah udah lama nggak ketemu" -appa
"Iyanih... sibuk soalnya" -ayah
Gue mah diem aja.. terus mau jogging . Sebelum jogging.
"Jihyo.."
Gue balik badan dan ternyata itu oppa Suho.
"Kenapa semalam kau tiba tiba pergi?"
"Tidak apa apa"
"Hyo! Apa ada masalah dgn kesehatanmu?"
"Tidak oppa"
"Jihyo!!"
Gue nggak gubris omongannya oppa Suho. Jujur gue nggak mau mereka tau kalau kondisi gue nurun. Ya karna udah cukup gue ngrepotin mereka.
Pas Jogging awalnya gue biasa. Yang lain jogging dibelakang gue.
Tiba tiba...
Aduh kenapa nih.. kenapa kepala gue pusing bgt..
Gue nggak tau kenapa ini tiba tiba pandangan kabur. Gue nggak boleh jatuh disini. Tapi..
Kenapa hidung gue.. ngalir darah lagi..
"Pu....si....ng...."
"JIHYO!!!"
Author pov
Jihyo pingsan tak sadarkan diri.lantas ia dibawa ke rumah sakit terdekat dan ditangani.
"Kondisi nya terus menurun.. kita harus segera menemukan pendonor yang tepat aku dan Sana terus mencoba mencari pendonor yang tepat.. mohon bersabarlah." -ayah
Jihyo bangkit dari tempat tidur dan mendengar perkataan itu serta tangisan eomma yang menembus pintu ruangan dia dirawat..
"Gue.. kenapa? Kenapa gue harus ngidap ini semua? Kenapa? Hiks...hiks..."
Jihyo meraih ponsel nya yang berada di meja.
Terlihat 1 kontak"Ini... saatnya gue hubungin dia"
Jihyo langsung menghubungi nomor tersebut dan berharap mendapat jawaban. Tak lama panggilan tersebut diangkat.
"Hay darling? How are you? "
"Udah nggak usah banyak omong!! Gue mau nerima bantuan lo "
"Whoooo..... nice... oky kapan aku bisa jemput kamu darling?"
"Sekarang!"
"Oky... semua nya siap "
Jihyo mematikan ponselnya.. sebenarnya Jihyo tak ingin menelfon orang itu namun apa daya.. dia harus melakukan itu.
Jihyo pov
Gue udah nggak tau harus gimana lagi. Cari pendonor buat gue itu susah, gue keinget Nart, cowok yang dulu dijodohin ma gue.. tapi sebelum perjodohan, dia kepergok ma bokap gue lagi nyusun cara buat ngejatohin bokap gue. Pada akhirnya dibatalkan. Tapi dia tau gue punya penyakit dan dia bulan lalu nawarin gue bantuan tapi dengan satu syarat.
Bahwa gue harus jadi bidaknya.. ups.. istrinya, dan harus mau ngelayanin semua bejadnya dia.. dan nyerahin semua aset perusahaan gue ma dia..Gila! Emang.. tapi semua itu bakal gue urus setelah ini, lagipun gue punya anak buah di New York. Gue bakal urus dia.
Gue harus siap siap ke karna bentar lagi dia bakal jemput gue. Dia punya oesawat pribadi jadi nggak perlu nunggu penerbangan.
♡♡♡
Akhirnya dia dateng. Bawa para bodyguardnya.. appa, eomma dan oppa oppa gue pada kaget.
"Woy!!! Adek gue mau lo bawa kemana hah!!" -Tao
"DIAM KALIAN!!" -Nart
"Nart? Mau apa lagi kau kesini brengsek!! Aku sudah jelas jelas memintamu menjauh dari Jihyo!" -appa
"Whooo... slow appa... gadismu adalah milikku"
"Woy!! Ngomong apaan lu tadi!!" -suho
"Anak anak bawa Jihyo... waktunya tak banyak"
Nart membawa Jihyo yang tertidur lelap. Sedangkan 12 kakak nya mencoba menghalangi, namun gagal
***
Maaf ya guys lama updet.. soalnya tiap malem harus ngajar bimbel ... happy reading
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad 12✔
Fanfic"Iya appa aku tau." Setidaknya, itulah yang bisa kukatakan pada appa yang terus memintaku pulang dan bertemu dengan eomma tiriku serta ke 12 ekornya. Mohon doanya biar gue bisa hadapi ini semua, kalau ngga budir gue, ga becanda serius mulu.