#Tuts23

397 20 0
                                    

Jangan bercanda, Aku tidak suka itu.
Kau menganggap aku ini lelucon mu? Kalo begitu biarkan aku anggap kau bajingan. Impas bukan?

••••••••••••••

Jarum jam menunjukan pukul 4 pagi, langit masih menggelap. Kumandang adzan berlomba-lomba terdengar mengudara. Sinai menggeliat, ke sisi kanan merasakan tangan besar memeluk perutnya. Nyaman, kini ia rasakan. Pelakunya
Adalah Ilyas, Sinai yang lelah menemani para pria nya bermain ps yang tak mengenal waktu itu akhirnya terlelap di sofa yang kemudian Ilyas membopong nya ke kamar. Dan Papa nya itu tidak kembali ke kamarnya sendiri melainkan tidur bersama putri nya kemarahan Alyssa pun tidak dipikirkan Ilyas.

Sudah biasa seperti itu, untuk menghilangkan rasa rindunya yang sangat besar. Ilyas akan tidur bersama Sinai yang baginya akan selalu menjadi putri kecilnya.

Ilyas menggeliat, mengerjapkan matanya melihat jam di dinding. Sudah waktu shubuh ternyata, ia menguncang bahu anaknya. Tiga kali Sinai baru terbangun.

"Ayo bangun, sayang. Sholat bareng pasti abang mu udah nunggu lama." Ujar Ilyas turun dari kasur, "Hm, iya Pa. Aku ke kamar mandi dulu baru nyusul ya." Jawab Sinai dengan suara khas bangun tidur. "Iya."

Memang saat siang tadi ia masih halangan, tapi sejak sore pulang ia mengecek sudah selesai. Sehingga tidak melewati saat-saat berjama'ah dengan para prianya.

Setelah membersihkan diri serta mengambil wudhu Sinai mengambil mukenahnya dan beranjak keluar kamar menuju ruang sholat yang memang disediakan. Tapi digunakan hanya saat ada papanya, karna Rigi tidak terlalu suka dan menjadi kan kamar kakaknya itu tempatnya sholat.

Tepat memasuki ruangan, seperti kata Ilyas bilang tadi Rigi sedang mengaji. Ia mengucap salam menghentikan kegiatan mengaji Rigi yang sangat khusy'u itu. Salam nya di jawab, dan Ilyas muncul di belakang sendirian. "Mama mana Pa?" Tanya Sinai melihat ke belakang tidak ada Alyssa.

"Lagi ngga dulu katanya- "

"Pa,Aku qomat ya?" Rigi memotong cepat. "Iya bang." Sahut Ilyas setelah menempatkan diri menjadi imam menggantikan Rigi.

Dua pria yang sama-sama mempunyai wajah tampan kini berada di depan, Sinai. Menuntunnya menghadap sang pencipta.

••••••••••

Kediaman rumahnya yang lumayan cukup asri, membuat orang rumah betah berlama-lama.

Kolam renang yang berada di ruang samping rumah pun sangat terjaga bersih, dan disini lah sekarang Sinai berada. Memakan buah kiwi sebagai cemilan. sudah sepotong yang ia habiskan. Ilyas pergi bersama Alyssa secara mendadak membatalkan acara yang sudah mereka susun semalam singkat.

Bando hitam yang bentuk pita ditempatkan ditengah rambutnya yang sedikit pirang, sangat cocok terlihat. Rigi masih berada di kamar dan Sinai enggan mengganggu kakaknya. Lebih suka menghabiskan waktu sendirian. Mungkin.

"Nai?" Panggil Rigi dari arah pintu hubung, Sinai menoleh sambil dengan sendok yang akan siap melayang ke mulutnya. "Ya, kak?"

 "Ya, kak?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AzaleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang