#Tuts24

455 19 5
                                    

Bukan sekedar kata kalau kamu memang pemikat hati yang sempurna.

---

"Subhanallah, ya Allah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Subhanallah, ya Allah. Makhluk mana lo? Bidadari? Turun darimana? Bukan dari genteng kan."

"Ish, apaan sih lo. Ada yang aneh sama penampilan gue sekarang?" Sinai mengecek, tidak ada yang salah, Hijab juga ga miring.

"Demi Bunda yang nan jauh di sana lo cantik banget, banget sumpah pake hijab gitu. Aura lo makin keluar."

"Pake ngomong aura-aura segala, bodo ah Him. Ini kita mau kemana? Muter ga jelas mulu dari tadi."

"Gue muji lho tadi, gada timbal baliknya gitu?"

"Apa? mau yang mana? Tangan atau kaki gue nih yang buat nonjok perut lo."

"Dasar bar-bar, muka sih cantik kelakuan minus." Sahut Hima kecil, "eh, enak aja lo ngatain gue. Gini-gini jago bela diri nih." Balas Sinai yang ternyata telinganya tajam, setajam silet.

Hima mengangkat bahu, "Apa hubungan nya coba, udah ah. Makin ngaco omongan kita, sebenernya gue belum tau mau ngajak lo kemana ini. Lo dong yang nentuin tempatnya."

Sinai menatap nyalang Hima, saat ini mereka berhenti sejenak di minimarket setelah mengelilingi kota Bandung yang ga jelas banget menurut Sinai, ngeliatin kendaraan berasep yang banyak banget polusinya mana bisa buat ngilangin penat, yang ada justru nambah pusing iya. Emang ya bener cowok ganteng aja tuh ga cukup harus kudu pinter juga milih cowok sekarang. "Bagus ya, udah telat, muter-muter gaje, ngadu bacot mulu, dan lo belum tau kita mau kema.."

"Ke KUA aja gimana?" Interupsi Hima menjentikkan tangannya, "Lo aja sana tuh sama koala. Perlu gue kasih tau ya, gue ga suka kalo lagi ngomong di sela atau dipotong kayak tadi, inget itu. Lo sama gue seleranya kan sama, suka alam. Gimana kalo ke kawah putih. Jangan nganggap itu tempat remeh ya, kalo yang ada di otak sengklek lo itu tempat biasa aja. Mumpung masih pagi, jam segini waktu yang tepat buat ke sana. Ayo, ngapain masih duduk?"

Hima masih duduk di bangku nya, "Bawel bener dah, lo ngomong udah kayak rel kereta tau ga. Jos terus ga pake rem, dan ngatain gue. Astaga, semoga cewek species kayak lo di dunia ini cuma satu ya.."

"Kalo lo masih duduk aja, gue pergi sendiri." Potong Sinai berdiri, Hima mencegat, "Eh, lo berangkat sama gue, pulang gue juga ya harus sama gue lah. Yaudah lo yang nunjukin jalannya nanti. Gue ga tau arahnya."

Keduanya berjalan dan menaiki motor sport putih nya, Hima lalu menstarter motornya yang kemudian Sinai arahkan jalannya.

"Lurus aja dari sini, Oh iya kemaren lo ngajak gue ke tempat bagus banget itu, tau dari mana? Secara lo kan baru pindah."

AzaleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang