friendship

2.9K 270 8
                                    

-7-

  "Kau tau...aku lebih baik di suruh membantu memukuli orang daripada hal ini..."ujar Hinata.

   "Ayolah..tidak seburuk itu..aku hanya menyuruhmu berpura-pura bukan membunuh orang"keluh Naruto berharap Hinata kasihan.

    "Bunuh saja dia,aku akan membantumu menyembunyikan mayatnya dan jika kau tertangkap aku akan membawamu kabur dari penjara" jelas Hinata sambil tetap memakan makan siangnya.

   "Jangan bercanda...dia benar-benar gadis yang mengerikan dia stalker..aku tidak tau apa yang harus kukatakan padanya..lagipula aku sering membantumu kan?anggap saja ini balas budi".

  Hinata menggebrak meja frustasi lalu bangkit dari kursinya"oh jadi kau perhitungan sekarang?"tanya Hinata sinis.

 
  "Hinata,aku tidak sedang dalam mood untuk bertengkar denganmu saat ini"tukas Naruto tapi dia sudah terlanjur membuat Hinata kesal.

    Beberapa orang mendengar mereka tapi mereka tidak terlalu mempedulikanya mengetahui itu hanya Naruto dan Hinata.bukan sekali dua kali mereka bertengkar dan orang-orang sudah terbiasa dengan hal itu.

  "Aku juga sering membantumu jadi hargai aku kali ini jika aku menolak"gerutu Hinata mengabaikan kata-kata Naruto dan Naruto hanya bisa memutar bola matanya malas untuk beradu argumen saat moodnya sangat buruk.tentu saja hal itu membuat Hinata semakin marah.

   Hinata mendengus kesal melihat sikap Naruto "lihat?kau ini terlalu sombong kau selalu berpikir semuanya tentang dirimu!sekarang aku bahkan ragu kalau kau menganggapku teman atau apa!"

 
   Kata-kata yang tak masuk akal itu berhasil memancing kemarahan Naruto "hey,aku hanya meminta bantuan menghadapi 1 wanita..kau tidak perlu menjelek-jelekanku di depan semua orang begini!"

   Beberapa orang mencoba menahan tawanya mendengar bahwa mereka bertengkar hanya karena hal kecil,dan beberapa orang mencoba tidak peduli dan makan.

   "Kau tau itu hanya satu wanita kau bisa mengatasinya sendiri!berhenti membuat masalah tak seberapa itu menjadi hal besar!"timpal Hinata tajam.

    Naruto merapatkan bibirnya "yeah..kau tidak tau seberapa besar masalahnya karena kau bahkan belum pernah pacaran!".

    Semua orang di kantin ber "Oooh"ria mendengar balasan Naruto yang sudah pasti menyinggung.lalu hening..keheningan yang sangat canggung bagi seisi kantin dan mereka hanya merapatkan bibir mereka menunggu apa yang akan terjadi.

    Naruto juga merasakan hal yang sama,dia tahu kata-kata itu akan membuat Hinata marah dan dirinya sudah bersiap kalau-kalau dia berakhir dengan dipukuli Hinata,sama seperti orang-orang yang menonton mereka disini yang berpikir beberapa menit kemudian Hinata akan menyerang Naruto dengan brutal sambil ditertawakan orang-orang lalu direkam agar menjadi bahan gosip yang menarik.
   

  Tapi bayangan itu tidak kunjung menjadi kenyataan,Hinata masih berdiri disana tidak terlihat dia akan menyerang.

   Naruto pun merasa aneh dia menatap mata Hinata dan dia tidak melihat kemarahan didalamnya tapi dia melihat sesuatu yang lebih menganggu.

   Bukan amarah tapi kekecewaan di wajah Hinata dan tatapanya yang menyiratkan bahwa dia terluka.tanpa membalas perkataan Naruto dia pergi meninggalkan Naruto bersama orang-orang yang juga kebingungan 'kenapa kau tidak mengerti Naruto?'.

  Naruto mematung di kursinya.dia tidak dipukuli tapi dia sama sekali tidak lega. kenapa?akan lebih baik jika Hinata memukulnya dan masalah selesai.seperti yang biasa mereka lakukan tapi apa itu tadi?'kenapa kau memasang ekspresi seperti itu Hinata?'.

platonic[naruhina] //completedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang