Prolog

8.5K 606 9
                                    

All the character is belong to JK. Rowling.

"Draco, come here." Suara lembut mengalun dari bibir wanita yang paling dicintai setelah ibunya itu. Rambut coklat dan mata hazelnya seolah bersinar dibawah keremangan sinar rembulan purnama malam ini. Draco berbinar menatapnya, wanita yang telah lama diimpikannya. Wanita yang dulunya selalu ia musuhi hanya karena ia tahu tak bisa memilikinya. Dogma keluarganya yang kuno atas perbedaan status darah membuatnya melampiaskan kekagumannya dengan kebencian. Kini, semua itu ada didepan matanya. Tanpa siapapun dapat mencegah, Draco menghambur dan erat memeluk wanita itu seolah tak pernah ada lagi hari esok.

"Aku mencintaimu Hermione, selalu seperti itu." Draco berkata sambil tetap mencium lekukan leher sang gadis.

"Aku tahu Draco." Tak sanggup lagi menahan air matanya, hermione perlahan meneteskannya.

"Hermione jangan pergi, cegah aku."

"Draco kau tahu perjanjian kita."

"Secepatnya, aku akan membatalkan pernikakan sialan itu."

"Draco, ia mengandung."

"Aku tak peduli Granger, itu bukan anakku!" menggeram marah, draco melepaskan pelukannya. Ia menuju jendela dan memperhatikan lagi rembulan penuh diangkasa sana. Draco merasa ia dipeluk dari belakang dan tetap tak mau membalikkan badannya.

"Granger again huh? Draco, hanya malam ini tolong peluk aku."

"Kau tak akan pergi Granger! Jangan berani-berani!" Marah, Draco membalik badannya dan mencium Hermione ganas, panas tubuhnya ia salurkan dan Hermione tampak kewalahan mengimbangin ciumannya yang ganas. Terasa amis darah tanda salah satu bibir telah tergigit. Draco tak peduli dan terus mencium serta menuntun gadisnya ke ranjang. Mereka tetap berciuman dan memeluk erat hingga tertidur.

LOST [DRAMIONE FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang