Chapter 9

3.2K 353 13
                                    

Dua Bintang

We’re like parallel lines
Always close, never together.

Me Before You.

At Malfoy Manor

“Mother,” Scorpius menuju ruang duduk rumahnya dan menemukan Ibunya sedang meminum teh sambil membaca majalah.

Astoria menoleh dan menatap anak semata wayangnya sayang. “Scorp, come here love.”

Scorpius Hyperion Malfoy.

Astoria sangat mencintai Scorpius melebihi dirinya sendiri. Karena Scorpius, ia bisa menikahi Draco Malfoy. Pria yang selalu ia inginkan sejak kecil. Astoria tidak menyesal atas apa yang pernah dilakukannya. Tak masalah jika Draco belum mencintainya, suatu saat batu karangpun akan runtuh juga kan.

Astoria telah mengikat Draco dengan sangat kuat, sesuai rencananya. Dan Scorpius adalah pengikat ayah dan ibunya yang sah.

“Mother, sudah lima hari Father tidak pulang dan mengirimkan surat kepadaku. Apakah ia mengirimu surat?” Scorpius bertanya penasaran.

Draco tak pernah memperdulikannya. Draco hanya mempertahankan pernikahan ini karena Scorpius. Hanya Scorpius yang ia pedulikan. Sejujurnya, hanya Scorpius dan Narcissa yang Draco kirimi surat apabila ia sedang berpergian.

Astoria tersenyum pahit.

Love, mungkin ayahmu sedang sibuk.” Astoria mencoba memberikan penjelasan pada putranya.

“Kata Mrs.Roberts, Ayah sedang mengambil cuti liburan. Bolehkah aku menyusulnya? Aku ingin menunjukkan nilai kursus terbangku Mom!” Scorpius berseru menggebu-gebu.

Astoria tahu Scorpius sangat ingin membuat Draco bangga. Astoria juga tahu kemarin siang anaknya itu mengunjungi kantor ayahnya dan menanyakan pada asisten pribadi Draco—Mrs.Roberts, seorang wanita paruh baya yang telah puluhan tahun mengabdi pada Malfoy.Inc.

Astoria tersenyum sedih mengingat betapa Scorpius sangat memuja Draco, sementara Draco pada awalnya tak menginginkan Scorpius.

“Tentu saja love, kami akan menyiapkan portkey untukmu.”
Draco sedang liburan, ia tak akan terganggu kan dengan kehadiran Scorpius. Lagipula Scorpius bisa menemani Draco yang sendirian. Pikir Astoria.

“Terimakasih, Mother.”

Anytime, love.” Astoria mengacak rambut putranya sayang.

*

Hermione POV

Aku hampir pingsan karena shock melihat seorang bocah lelaki yang sebaya dengan Scorpius, berdiri depan pintu cottage Draco. Dia memiliki nama yang sama dengan Scorpius, mengapa Draco harus memilih nama itu.

Aku tersenyum miris, betapa takdir sedang benar-benar mempermainkan kami. Apa kehadiran Draco saja tidak cukup? Aku begitu bahagia menyadari beberapa hari ini mata Scorpius seolah bercahaya pertanda ia benar-benar bahagia meskipun anaknya itu tak pernah mengungkapkan apa yang dirasanya.

Tentu saja karena kehadiran Draco Malfoy. Hanya orang buta yang tidak bisa melihat kemiripan mereka. Aku dan Draco memang belum benar-benar memberitahunya bahwa Draco adalah ayah yang selama ini Scorpius cari. Namun, dengan adanya Scorpius lain yang datang, mungkin aku akan mempertimbangkan lagi untuk memberitahunya. Aku tak ingin anakku menjadi perusak rumah tangga orang lain, meskipun itu ayahnya sendiri.

Flashback

“Love, kau tahu itu adalah rasi bintang Scorpius. Benar-benar indah.”

LOST [DRAMIONE FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang