LOST [DRAMIONE FANFICTION]

Chapter 12

A secret

Don't be sorry
I trusted you
My mistake,
Not yours.

Scorpius Hyperion Malfoy POV

Aku tak pernah menyangka akan merasa tersingkirkan dan kecewa pada Ayah yang selalu kupuja dan kubanggakan seperti sekarang. Draco Malfoy adalah Ayah impian semua anak. Ia begitu tegas, dewasa dan tak tertandingi. Figur yang selalu menjadi panutanku. Sepulang dari cottage dan percakapan ter-sampah yang pernah kudengar, aku segera pergi dari situ dan tak menoleh lagi.

Aku masih berusia 11 tahun, dan Ayahmu bermesraan-fine, itu terlalu berlebihan-maksudku, menatap penuh cinta pada wanita lain selain ibumu dan mengakui bahwa anak dari wanita itu adalah anak kandungnya.

Apa yang kau harapkan akan aku lakukan?

Memeluk anak itu dan mengatakan "welcome home brother"

Atau memeluk wanita itu dan mengakuinya sebagai ibumu juga?

For the Merlin sake! Kau masih ingat aku dibesarkan pada keluarga Malfoy kan? Salah satu keluarga bangsawan dan darah murni tertua yang tersisa. Menurutmu apakah aku akan menurunkan harga diriku dengan bersikap menjijikkan seperti itu?

In your wildest dream.

Jadi, satu-satunya hal normal yang kulakukan adalah berlari keluar, menemui bodyguard keluarga dan memintanya mengajakku berapparate ke manor secepatnya.

Sesampainya di manor aku segera mengurung diri dan tak memakan apapun serta menghiraukan Mother, Nana dan Grandfather selama beberapa hari.

Sampai kemudian Father datang dan mengumpulakan kami semua di ruang makan. Aku tetap memasang wajah datar dan kerasku, sementara Nana dan Grandfather ingin meledak penasaran. Mother hanya menunduk kaku dan Father terlihat lelah. Apakah ia bahkan tak beristirahat. Apa yang telah ia lakukan hingga terlihat kelelahan. Oh great! Aku bahkan masih memedulikannya setelah ia menyingkirkanku. Ironis

"Well, ada yang mau menjelaskan mengapa Scorpius pulang dan mengurung diri serta tak mengatakan apapun?" Nana membuka suara di keheningan yang membuatku sedikit bergidik.

Grandfather juga mengajukan pertanyaan dengan raut yang sebisa mungkin datar-namun gagal karena ia begitu penasaran. "Mengapa Scorpius tak pulang bersamamu saja?"

Menghela napas pelan, Father mulai menjelaskan "Baik, aku akan menjelaskan semuanya. Aku berniat mengambil cuti libur. Benar-benar libur dan mencari suasana sepi dan hening sampai pada akhirnya aku bertemu seorang bocah lelaki sepertiku, benar benar mirip denganku sewaktu aku kecil."

Father menghela napas pelan. Aku memutar bola mata-pada bagian "seorang bocah lelaki sepertiku"-kemudian melanjutkannya lagi.

"Aku begitu penasaran namun ia tak juga datang lagi ke tempat pertama kali kami bertemu. Hingga akhirnya pada suatu sore, aku melihat seorang bermain patronusnya dan aku mencoba menghampirinya. Tapi aku diserang dan pingsan. Setelah aku sadar, aku bertemu dengannya...."

Father menceritakannya seolah mengenang hal paling indah yang pernah ia lalui. Aku sedikit mendengus. Mother mencengkeram tangannya terlalu erat dibawah meja. Raut wajahnya kaku. Sepertinya ia tahu apa yang terjadi.