Chapter 3

4.8K 509 10
                                    

Meet him.

And so there's this boy
Meeting him were like
Seeing the beach for the first time
And knowing it would be my favorite

10 tahun kemudian.

Seorang bocah lelaki bersurai pirang platina tengah masyuk membaca buku tebal alih-alih bermain bola seperti teman sebayanya. Hembusan semilir angin dan ombak pantai yang sesekali mengenai kaki telanjangnya sama sekali tak membuatnya terganggu.

"Hai Scorp, bergabunglah bersama kami." Beberapa suara berteriak mengajak sang bocah yang membaca buku dan bahkan tak tampak bergeming sedikitpun.

"Hai, bukankah teman-temanmu mengajak untuk bermain bola bersamanya? Apa kau tidak tertarik?" terlonjak kaget, Scorpius menoleh ke sumber suara dan melotot melihat seorang lelaki tinggi besar berambut pirang platina seperti dirinya.

Yang ditatap juga terkejut melihat bocah lelaki yang tadi disapanya namun tersembunyi dengan apik dibalik kacamata hitamnya. Ketika ia memutuskan libur sejenak setelah hampir sepuluh tahun menjabat sebagai workaholic dengan berangkat sepagi mungkin dan pulang bebarengan dengan penjaga keamanan, akhirnya Draco Malfoy menyerah dan mengambil cuti sejenak dari Malfoy Inc. Yang dipimpinnya.

Desa pesisir Teignmouth di Devon dimana pantainya masih sepi dan alami menjadi pilihannya untuk mengasingkan diri sejenak dan bocah lelaki dengan rambut sewarna dirinya yang tenggelam dalam buku tebal menarik perhatiannya.

"Maaf bila aku mengejutkanmu, bolehkah aku bergabung bersamamu?" Draco melanjutkan percakapannya, ia benar benar penasaran setengah mati dengan bocah yang mirip sekali didepannya ini. Ia seperti melihat dirinya sendiri dimasa muda. Melihat si bocah yang masih ternganga menatapnya ia melanjutkan memperkenalkan dirinya.

"Hai, namaku Draco. Draco Malfoy, siapa namamu?" Draco mengulurkan tangannya.

Sang bocah cepat-cepat menutup mulutnya dan mengatasi keterkejutannya. Dengan terbata-bata dan takut-takut ia membalas jabatan tangannya, "Scorpius Sir, Scorpius Granger."

Deg.

Separuh nyawa Draco serasa melayang mendengarnya. Granger? Hermione? Hermione-nya? Apakah dia anak Hermione? Atau hanya kerabatnya? Berbagai pikiran dan kerinduannya segera saja menyergap kesadaran Draco Malfoy.

"Hai Scorpie, apakah dia ayahmu? Ia sangat mirip denganmu!" "Apakah kau sudah memiliki ayah Scorpie?" "Apakah kau bukan anak haram? Hahaha"

Berbagai ejekan terdengar ditelinga Draco, bagaimana bisa anak-anak memiliki mulut beracun seperti itu? Draco terlalu shock dengan kejadian cepat itu, ketika ia telah terbangun dari kekagetannya, ia baru menyadari Scorpius telah berlari meninggalkan mereka. Draco mengejar namun telah kehilangan jejak bocah kecil itu. Ia menggeram menahan marah pada bocah-bocah yang menghina Scorpius tadi dan meninggalkan pantai. Draco tidak jadi bersantai dipinggir pantai dan memilih pulang ke cottage-nya.

*

"Scorpie, keluarlah. Mum telah memasak macaroni cheese kesukaanmu."

"Scorp, ada apa? Ceritakan pada Mum."

Menghela napas pelan Hermione kemudian memejamkan matanya menahan tangis yang hampir menyembur. Sudah lima kali ia bolak balik mengetuk pintu kamar Scorpius. Ia tahu, selalu tahu penyebabnya. Penyebab yang selalu sama hampir setiap saat ketika ia pertama kali diketahui memiliki anak tanpa ada seorang suami yang mendampinginya. Pada awalnya, Hermione sering menangis nelangsa dimalam-malam sepi sambil mengasuh bayi Scorpius, namun perlahan ia mulai kebal juga. Tapi tidak dengan Scorpius. Hermione memahami bahwa anaknya yang masih kecil dan selalu mencari ayahnya tanpa Hermione bisa menjawab mengerti ia tak memiliki ayah. Hermione tahu anaknya itu kecewa padanya namun berusaha tegar untuk Hermione.

Cklek.

"Hai mum, apakah makanan sudah siap? Maafkah Scorp ya," Dengan senyum dipaksakan Scorpius memeluk ibunya yang hampir menangis.

"Maafkan Mum Scorp," Hermione membalas pelukan anaknya dengan lemah dan sayang.

Scorpius memegang tangan Ibunya dan berjalan beriringan kearah meja makan. "It's okay Mum, aku mengerti. Aku hanya butuh waktu."

Hermione mengambilkan makanan Scorpius dengan senyum pengertian.

"Mum, boleh kutanya sesuatu?" sambil menyendok makanan Scorpius tak bisa menahan untuk menanyakan tentang lelaki yang tadi ditemuinya di pantai.

"Anything, honey."
"Mum, aku tadi bertemu seorang lelaki, ia sangat mirip denganku mum. Ia memiliki rambutku." Mengatakannya dengan datar dan mengunyah makanannya, Scorpius menceritakan pria tadi kepada Hermione.

"Oh ya? Apakah sebegitu mirip Scorp? Turis ya? Jarang ada turis disini honey," Hermione agak was-was dengan pria yang dikatakan anaknya ini. Firasatnya tidak enak.

"Ya sangat mirip Mum, bahkan ketika ia melepas kacamatanya ia memiliki mata yang sama denganku. Siapa tadi namanya? Hmm Dragon? No. Draco mum, Draco Malfoy, I guess."

Prang.

Tanpa sadar, piring yang dipegang Hermione lolos dari genggamannya dan pecah berkeping-keping. Terkejut, Scorpius kemudian berusaha membantu membereskan pecahan piring sebelum melukai salah satu dari mereka.

"Maafkan Mum, Scorp. Kurasa, ku-rasa Mum sedikit tak enak badan. Bolehkah Mum kekamar dan beristirahat?" Hermione tersenyum gugup dan dengan sekali jentikan ia mengembalikan piring seperti keadaan semula.

"Ya Mum, beristirahatlah." Scorpius memperhatikan punggung ibunya yang telah memasuki kamar dan memandangnya dengan penasaran.

To be continue
Vomment pls! Ehehe

LOST [DRAMIONE FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang