*Happy Reading
Cessy POV
"Kamu??? Maksudnya apa Anin, aku gak ngerti. Ada yang salah dengan sapu tanganku?" aku bertanya kembali padanya, sekarang ia malah menutupi mulutnya dengan kedua tangannya sambil menggelengkan kepala, kedua matanya melotot, entahlah seperti tak percaya dengan apa yang ia lihat pada sapu tangan milikku ini.
"Ternyata kamu? Benarkah ini kamu? Aku sungguh tak percaya, ternyata takdir memang ingin menyatukan kita. Terimakasih ya Tuhan," ucapnya sumringah sambil membolak-balikkan wajahku kesamping kiri-kanan lalu ia menengadahkan tangan seraya mengucap syukur. Dan jujur aku makin tak mengerti. Tetapi tiba2 sekelebat ingatan muncul, yah ingatan tentang kejadian yang pernah terjadi dulu sekali.
"Jangan bilang kalo kamu adalah cewe itu, Anin?" tanyaku ingin memastikan tentang ingatan yang baru saja muncul tiba2.
"Kamu ingat sayang? Benarkah kamu sudah kembali Cessy? Ya Tuhan terimakasih sekali lagi kau telah mengembalikan ingatannya, terimakasih," ucapnya yang lagi2 sumringah dengan mata berbinar2 dan senyum yang tak lepas dari wajahnya.
"Iya aku ingat. Tapi hanya sebagian sepertinya dan untuk kasus sapu tangan itu sepertinya aku tak bisa lupa, Aku benar2 cinta sama kamu Anin-ku. Terimakasih sayangku, terimakasih Tuhan." lagi2 aku menarik tubuhnya untuk kudekap. Aku benar2 bahagia, dan aku ingin sekali membagi perasaan bahagia ini kepadanya melalui pelukanku.
Hanya sebentar lalu kembali kutatap mata indahnya dalam2 seraya menarik dagunya agar lebih mendekat dengan wajahku. Pandangaku beralih ke bibirnya yang sungguh memikat sejak pertemuan pertama kami di cafe itu, kulihat ia sudah memejamkan matanya sepertinya ia tahu maksudku, lalu dengan gerakan sangat pelan dan lembut, aku mulai menyentuh bibirnya dengan bibirku. Hanya menempel karna jujur ini pertama kalinya aku yang memulai. Biasanya ia yang selalu mencium bibirku tapi kali ini kuberanikan diri memulai ciuman lebih dulu.
Cukup lama dengan masih menempel karna aku sangat gugup, aku bingung apa yang akan aku lakukan setelah ini? Biasanya aku hanya mengikuti gerakan yang diberikan Anin terlebih dahulu. Dan sepertinya Anin merasakan kebingunganku, maka lagi2 ia yang memulainya. Dibukanya mulutnya sedikit lalu ia mulai melumat bibir bawahku, merasa ini sudah dimulai aku juga memejamkan mataku lalu membalas dengan melumat bibir atasnya. Gerakan kami sangat pelan dan lembut tak ada nafsu sedikitpun seperti sangat menikmati ciuman penuh cinta ini. Sempat kubuka mataku sebentar dan melihat wajahnya dari dekat, masih ada senyuman di wajahnya.
Lalu gerakan berganti, kali ini ia melumat bibir atasku dan aku meraih bibir bawahnya. Kulumat dengan sangat lembut sambil menarik tengkuknya agar lebih memperdalam ciuman kami. Cukup lama kami saling melumat, kepala kami juga bergerak bergantian ke kiri-kanan menyesuaikan tempo ciuman yang kami ciptakan. Decakan suarapun jelas terdengar di sela ciuman kami.
Namun kemudian, aku melepaskan ciuman kami lebih dulu. Huh..huh aku kehabisan nafas sebelum benar2 menyelesaikan ciumanku. Kulihat Anin sepertinya kecewa dengan sikapku tadi tapi aku benar2 sudah kehabisan oksigen. Kusatukan keningku dengan miliknya sambil lagi2 mengucapkan kata cinta. Sungguh aku ingin ia tau bagaimana perasaan ini membuatku bahagia sekaligus membuatku sesak secara bersamaan atas apa yang pernah terjadi diantara kami. Tapi lagi2 aku bersyukur karna mungkin dengan cara inilah cinta kami jadi semakin kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Locked By You, Anin.
RomanceSeberat apapun keadaan yang menimpamu, jika takdir sudah berkata maka tak ada yang bisa kau lakukan selain menerimanya. Dan aku akan menerimamu, karna kamulah takdirku, Anin. Cerita ketiga... Semoga suka...