11

1.3K 91 25
                                    

*Happy Reading

Shinta POV

"Cessy masih ada satu hal lagi yang harus kamu tau," ucapku di sela pelukanku.

"Apa itu sayangku?" ia melepas pelukan lalu menatap kedua mataku.

"Maafkan aku sebelumnya, tapi aku mau jujur sama kamu, aku ingin kehidupan kita selanjutnya tak lagi tersisa kebohongan di dalamnya. Aku mencintaimu Cessy, maafkan aku." air mataku kembali jatuh, aku tau mungkin penjelasanku setelah ini akan membuatnya tak menerimaku lagi. Aku hanya takut tapi aku tak mau menyimpan kebohongan ini lagi. Hatiku sudah sesak, sangat sesak.

"Mulailah, apapun yang akan kudengar nanti, aku akan mencoba menerimanya sayangku karna aku yakin kamu punya alasan untuk itu," jawabnya tenang masih menatap kedua mataku.

"Baiklah. Dengarkan aku baik2. Simak setiap kata yang akan aku ucapkan. Semua yang keluar dari mulutku adalah kebenaran diatas kebenaran. Takkan ada lagi kebohongan di dalamnya," ucapku memulai penjelasan panjang lebarku dan ia hanya menggangguk tanda setuju.

"Kuberi tahu padamu Cessy, wanita yang kau sebut Anin-mu itu sesungguhnya sudah tiada." kulihat ia sedikit tersentak, rahangnya sedikit mengeras tapi tatapan matanya sendu.

"Dalam kecelakaan waktu itu ia sempat sadar dari komanya, tapi tak lama kemudian ia pergi. Yah, pergi selamanya dari dunia fana ini. Lalu aku? Aku adalah kembarannya. Dia kakakku karna dia yang lahir lebih dulu dari aku. Namanya Cinthya Rahayu Hanindya, biasa dipanggil Hanin. Beda sedikit kan dengan aku, hanya huruf H saja. Kami kembar cukup identik memang tapi ada satu hal yang bisa membedakan kami yaitu warna mata. Mataku berwarna hijau pekat, sedangkan dia warnanya hijau lebih terang dari milikku,"

"Dan sebenarnya yang mencintaimu awalnya memang aku. Tetapi karna suatu hal aku harus terpaksa menyerah pada keadaan. Kami berdua memang kembar tapi keadaan fisik kami jauh berbeda. Itu juga yang menjadi alasanku tak ingin mendekatimu lebih jauh karna aku takut hanya akan membebanimu atau malah membuatmu kecewa saja. Aku mengidap kanker hati stadium akhir saat itu, mungkin hidupku tak akan lama lagi, sedangkan donor hati belum juga aku dapatkan. Jujur aku sedih jika kenyataannya aku tak bisa memilikimu tapi apalah dayaku, keadaan tak bisa memaksaku berjuang untukmu. Tapi lagi2 aku egois, aku ingin sisa waktuku dapat kuhabiskan denganmu. Hanya denganmu,"

Locked By You, Anin. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang