*Happy Reading
Cessy POV
Seminggu berlalu sejak pengakuan tak terduga oleh Shinta alias Anin. Aku masih tak mengerti alasannya meninggalkanku waktu itu. Aku cukup stress, pekerjaanku sedikit terganggu. Untungnya aku masih bisa menguasai keadaan hatiku sehingga tidak sempat mengecewakan para pelangganku. Hanya saja jika mama tidak mengingatkanku untuk mengikuti kata hatiku, mungkin aku sudah tak mau lagi mendengar namanya disebut. Seminggu aku tak menghubunginya. Bagaimana tidak rasa sesak akibat ditinggalkannya waktu itu seketika memenuhi ruang hatiku, serasa ingin meledak saja. Tapi ya sudahlah.. Hadapi saja apa yang akan terjadi selanjutnya.
Aku memutuskan kembali ke pantai. Menyusuri tiap sudut berharap menemukan sedikit ingatan atas kenangan yang tertinggal disini. Saat sedang duduk karna merasa lelah, aku merasa ada yang sedang berdiri di ujung jalan, bersembunyi di balik pohon.
"Lebih baik kesini saja. Daripada hanya berdiri sendiri di ujung sana," teriakku sambil sedikit menoleh ke arah orang yang sedang bersembunyi itu.
Tak lama kemudian, kurasakan sosoknya mendekat. Yah siapa lagi kalo bukan Shinta. Eh bolehkah jika saat ini aku memanggilnya Anin? Iyain ajalah. Bagaimana aku bisa tahu walau tadi ia berdiri cukup jauh dariku? Tentu dari wangi parfumnya yang tertiup angin lalu menusuk rongga hidungku.
"Aku hanya akan mencoba mengerti keadaan. Sekarang coba jelaskan kenapa setelah kecelakaan kamu malah memilih pergi meninggalkanku?" tanyaku to the point ketika sosoknya sudah duduk di sebelahku.
"Sebelumnya maafkan aku. Aku akan menjelaskannya secara rinci. Aku bukannya tak berharap kamu akan kembali padaku setelah aku selesai menceritakannya, aku hanya pasrah jika memang hatimu tak lagi memilihku," jelasnya sebelum memberikan jawaban padaku.
Flash back on
Dua hari pasca operasi yang aku jalani, aku tersadar. Saat itu yang aku ingat hanya kamu.
"Ayah, bagaimana keadaan Cessy? Apakah parah?" tanyaku lemah sambil memegang tangan ayah.
"Maafkan ayah, tapi ayah belum bisa menemuinya sayang. Nanti ayah tanya langsung sama dokternya ya. Kamu sabar saja," jawab ayah sambil mengelus kepalaku. Lalu ayah segera menuju ruang dokter. Belum sempat ayah masuk ke ruangan dokter, ayah mendengar percakapan antara dokter dengan kedua orang tua mu yang mengatakan bahwa kamu terkena cedera otak traumatik dan amnesia.
Flash back off
"Jujur saja aku bingung bagaimana harus bertindak saat itu. Aku benar2 frustasi. Aku hanya tak ingin menambah bebanmu. Mengingat kondisimu yang akan tiba2 drop jika mencoba mengingat aku. Aku semakin sakit mendengar kenyataan tentang kondisimu Cessy. Aku benar2 sakit. Aku tidak bisa istirahat. Pikiranku penuh dengan kamu. Aku mulai berpikir bagaimana bisa aku merawatmu sedangkan keadaanku saja seperti ini. Maka dengan berat hati, aku memutuskan pindah keluar kota. Berjuang sembuh dari sakitku dengan segera agar aku bisa kembali padamu dan membawa ingatanmu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Locked By You, Anin.
Любовные романыSeberat apapun keadaan yang menimpamu, jika takdir sudah berkata maka tak ada yang bisa kau lakukan selain menerimanya. Dan aku akan menerimamu, karna kamulah takdirku, Anin. Cerita ketiga... Semoga suka...