*Happy Reading!
Cessy POV
Tiga hari kemudian
Aku terbangun, mataku terbuka dengan sempurna. Meski masih dapat kurasakan sakit yang teramat sangat di bagian kepala. Aku mendapati sebuah tangan menggenggam tangan kiriku yang terbalut infus.
"Kamu sudah bangun, sayang? Syukurlah... Mama cemas sekali, nak. Mama kira.. kami.. tidak akan.. melihatmu lagi.. Hiks.." terdengar suara perempuan paruh baya dengan terbata2 dan sedikit isakan tangis sedang duduk di kursi sebelah ranjangku sambil tangannya menggenggam tanganku.
"Iya sayang, akhirnya kamu sadar. Syukurlah ma, Cessy kita sudah siuman." terdengar pula suara laki2 paruh baya yang sedari tadi mengelus punggung perempuan di sampingnya.
"Aku dimana..?"
"Aku siapa..?"
"Kalian siapa..?"Begitulah sedikit pertanyaan yang terlontar dari bibirku. Aku sungguh bingung. Kulirik pasangan yang sedari tadi berada di dekatku sambil meminta penjelasan tentang pertanyaanku.
"Aarrgghhh..."
Kurasakan penglihatanku kabur lalu menghilang. Aku kembali terpejam, merasakan kembali alam bawah sadar.
"Kamu siapa..?" tanyaku pada sosok yang kutemui yang sepertinya seumuran denganku.
"... "
"Kenapa kamu bisa ada disini..?" lagi2 aku bertanya padanya.
"... "
"Hei, kenapa diam saja, aku ingin tau, tolong jawab aku!" kuraih tangannya meminta jawaban.
"Dingin sekali tangannya, ada apa sebenarnya..?" batinku.
Dia menundukkan kepalanya. Tak satupun kata yang terlontar dari bibir pucatnya. Perlahan ia melepaskan genggaman tanganku dan berlalu pergi. Sebelum benar2 menjauh, dia berbalik dan menyunggingkan senyum. Senyum yang sangat manis sambil berkata dengan sangat pelan tapi masih cukup jelas merasuki indra pendengaranku.
"Maafkan aku, Cessy sayang. Aku harus pergi. Maafkan aku, sungguh. Aku harap kamu bisa bangkit dan menjalani kehidupanmu walau tanpa aku. Maafkan aku.." lirihnya.
"Tunggu, siapa kamu..? Cessy, sayang? Siapa Cessy, lalu siapa sayang yang kau maksud..?" batinku bertanya2 sebelum sosoknya benar2 hilang ditelan kesadaranku yang kembali pulih.
"Hah.. Hah.. Hah.." kembali aku terbangun, dengan nafas ngos2an meninggalkan alam bawah sadar yang tadi sempat ku kunjungi. Pasangan paruh baya tadi masih ada di dekatku. Entah apa yang terjadi. Aku dapat melihat kecemasan luar biasa di mata mereka.
"Cessy, tenang nak. Kamu sabar ya,. Kamu pasti bisa melaluinya. Kami akan selalu berada di sampingmu, ya sayang.." ucapnya sambil mengusap kepalaku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Locked By You, Anin.
RomanceSeberat apapun keadaan yang menimpamu, jika takdir sudah berkata maka tak ada yang bisa kau lakukan selain menerimanya. Dan aku akan menerimamu, karna kamulah takdirku, Anin. Cerita ketiga... Semoga suka...