*Happy Reading
Cessy POV
Sudah beberapa hari setelah Anin menolak lamaranku waktu itu, aku belum bertemu dengannya lagi. Setiap kali kuhubungi nomornya selalu tidak aktif. Huh apa2an sih! Aku kesal sekali padahal aku sudah menerima semua alasan serta cerita panjang lebarnya. Tapi kenapa ia malah menolak lamaranku ya? Aku bingung, aku galau tapi tak kunjung mendapat jawaban.
Ya sudahlah, daripada aku hanya sibuk memikirkannya, mending aku melanjutkan pekerjaanku yang sedikit menumpuk karna kekacauan hatiku akibat kejadian kemarin. Saat sedang fokus menggambar design baru, suara merdu Celine dion memecah konsentrasiku.
"For all those times you stood by me.. For all the truth that you made me see.." buru2 kulihat layar hapeku yang menampilkan nama 'Fira', lalu kugeser tombol hijaunya.
"Hallo Fira..?" jawabku tenang.
"Hallo kak, kak Cessy lagi sama Shinta ga? Soalnya berapa hari ini kok dia sulit dihubungin ya kak? Kk tau gak dia kemana?" aku langsung terkejut mendengar suara khawatir dari fira yang menanyakan keberadaan Shinta.
"Loh, kk juga gak tau Fira. Berapa hari ini juga kk gak pernah ketemu dia lagi. Kalo kk hubungi nomornya selalu gak aktif padahal ada urusan kami yang belum selesai," jawabku mencoba tenang akan rasa khawatir Fira.
"Terus gimana nih kak, firasatku buruk tentang dia kak, kk bisa tolong bantuin aku cari dia gak? Kak aku takut kak.." balasnya yang sepertinya sedang menangis di seberang sana.
"Oke oke kk bantuin kamu cari dia ya, kalo sudah ketemu kk langsung hubungi kamu, sekarang kamu tenang ya, jangan nangis lagi."
Aku buru2 beranjak dari kursiku setelah memutuskan sambungan telepon Fira tadi. Tapi sebelum aku mencarinya, aku mampir ke cafe sebarang butik terlebih dahulu, cafe yang sekarang jadi bagian dari tempat favorit kami berdua. Ternyata dia tidak ada. Huh.. Kuputuskan untuk mencarinya ke tempat2 yang biasa kami kunjungi. Aku pergi ke taman dimana aku pernah menemukannya sedang melamun di pertemuan kami yang ketiga, tapi ia tak ada.
Aku lantas melajukan mobilku menuju pantai. Satu jam perjalanan, akhirnya aku sampai di pantai. Aku langsung begegas turun dan mencari keberadaannya disini, aku berkeliling. Kususuri satu2 tempat yang pernah kami datangi jika sedang disini. Aku juga bertanya dengan pak Amin pemilik kapal yang biasanya kusewa jika sedang ingin menyebrangi pulau dekat sini. Bahkan aku mengajaknya untuk mengantarku ke sebrang, mungkin saja dia sedang berada di villa yang ada disana. Tapi lagi2 aku tak menemukannya. Aku hampir putus asa, peluh sudah membasahi kemejaku, aku benar2 sudah kucel. Wajahku pasti sudah tak berbentuk, rambutku juga sedikit berantakan karna berkali2 aku mengacak2nya. Hari sudah semakin sore bahkan sebentar lagi malam karna matahari sudah hampir tenggelam di ufuk barat sana. Ah sunset yang indah, tapi tak seindah keadaan hatiku saat ini. Aku sungguh kacau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Locked By You, Anin.
RomanceSeberat apapun keadaan yang menimpamu, jika takdir sudah berkata maka tak ada yang bisa kau lakukan selain menerimanya. Dan aku akan menerimamu, karna kamulah takdirku, Anin. Cerita ketiga... Semoga suka...