*Happy Reading
Cessy POV
On call
"Hallo Cessy? Apa kamu sedang sibuk?"
"Iya hallo juga.. Ga terlalu sih, kenapa memangnya?"
"Aku pengen ke butik kamu,."
"Ya sudah dateng aja, pintunya pasti kebuka lebar buat kamu. Kapan memangnya?"
"Ya sekarang lah, masa tahun depan!"
"Oke. Aku tunggu. Hati2 di jalan ya.."30 menit kemudian
Tok.. Tok.. Tok..
"Iya masuk.."
"Hai Cessy.." kulihat senyum merekah di wajahnya, sungguh berbanding terbalik dengan kondisi terakhir kali kami bertemu.
"Hai juga Shinta.. Sepertinya mentari kembali bersinar dan bintang2 kembali menyinari malam nih," ejekku setelah mempersilahkannya duduk.
"Jangan mulai Cessy. Aku lagi seneng nih. Jangan sampe mood aku rusak dan aku gak jadi pesen baju sama kamu," seketika ekspresinya berubah. Matanya menatapku tajam.
"Oops, salah ngomong ya?" aku terkekeh kecil menanggapi tatapan tajamnya.
"Kamu kan pernah bilang mau bantuin aku, nah sekarang aku mau nagih janji kamu. Kamu mau kan buatin baju pengantin untukku?" ujarnya dengan merubah tatapan tadi menjadi suara yang sangat lembut."
"Iya siap Shinta ku.. Jadi kamu mau dibuatin baju nih. Berani bayar berapa memangnya?" tantangku yang masih duduk dibalik meja kerjaku.
"Berapapun kamu minta aku sanggup. Kalopun kamu minta hati aku juga aku dengan senang hati akan memberikannya," ujarnya dengan nada rendah di akhir kalimat yang tentu saja masih dapat kudengar.
"Yakin nih berapapun? Kalo aku minta hati kamu memangnya kamu kasih gitu? Lalu gimana dengan pasangan yang akan jadi pendamping kamu nanti? Kasian loh susah payah ia mendapatkan hatimu meski sempat kamu bohongi..?" godaku yang seketika membuatnya menundukkan kepala.
"... "
"Tuh kan diem.. Udah ah aku becanda kali, Shin.. Jadi kamu mau request seperti apa temanya?" aku mulai memberikan majalah yang berisi contoh model baju yang kira2 masuk dalam kriterianya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Locked By You, Anin.
RomanceSeberat apapun keadaan yang menimpamu, jika takdir sudah berkata maka tak ada yang bisa kau lakukan selain menerimanya. Dan aku akan menerimamu, karna kamulah takdirku, Anin. Cerita ketiga... Semoga suka...