5

1.9K 106 11
                                    

*Happy Reading

Cessy POV

Saat ini aku sedang melakukan pemotretan busana terbaru rancanganku untuk di publish di salah satu majalah fashion ternama. Cukup menguras tenaga dan pikiran apalagi salah satu model kebetulan berhalangan hadir.

"Aish, apa2an ini? Gimana mau selesai tepat waktu kalo modelnya tiba2 molor gini. Kacau! Kacau!" racauku pelan sambil berfikir menemukan solusi lain. Namun tiba2 pandanganku gelap. Ada sebuah tangan halus menutupi mataku.

"Siapa ini? Tolong jangan main2 ya, aku lagi sibuk nih!" ucapku sambil berusaha melepaskan tangan yang menutupi mataku.

"Hmm..." tak ada jawaban hanya deheman singkat yang kudengar.

"Ah tunggu, sepertinya aku tau, aku sangat hapal dengan aroma ini," tebakku dalam hati.

"Pasti Shinta kan..?" Aku mendongak untuk memastikan tebakanku.

"Yah, ketahuan deh! Kok kamu bisa tau ini aku? Padahal tadi aku gak bersuara, cuma berdehem aja," cemberutnya sambil membawa salah satu kursi dan duduk di sebelahku.

"Ya taulah, aku kan cerdas!" ucapku pede.

"Btw, tumben kesini ga telepon dulu? Biasanya minta izin? Tapi untung aja aku masih disini, karna sebentar lagi aku mau keluar, menemui salah satu client," lanjutku padanya.

"Yah.... Kamu sibuk ya?" lagi2 dia memasang muka cemberutnya.

"Ga juga sih, cuma memang pertemuan ini cukup penting. Salah satu model aku berhalangan hadir, malah katanya udah berapa hari gak ada kabar, makanya aku mau menemui agency nya untuk minta pengganti yang lain."

"Ohh, seperti itu.. Aku cuma lagi bosen aja sendirian. Makanya aku mau gangguin kamu. Sekalian mau lihat perkembangan pesenan aku," jelasnya yang kali ini cukup bersemangat.

"Eh, tunggu. Kayanya sekarang aku ga perlu menemuinya lagi. Sepertinya sudah ada orang yang cocok menggantikan model aku itu," kataku sambil senyum2 meliriknya yang sedang duduk disebelahku.

"Mak-maksud kamu a-aku gitu?" tebaknya terbata2 karna gugup.

"Yup, benar sekali sepertinya kamu orang yang pas. Tubuh kamu yang tak terlalu berisi dan postur tubuh yang cukup tinggi, sangat cocok dengan tema kali ini. Bagaimana kamu mau kan bantuin aku, please... Please... Yah... Yah..." ujarku dengan ekspresi muka memelas berharap ia mau membantuku.

Locked By You, Anin. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang