chapter 3

8K 291 1
                                    

Nabila sejak tadi menangis terus,perasaannya benar benar kacau,dia tidak mengerti dengan mamah papahnya kenapa bisa ada pikiran seperti itu.apa tidak cukup selama ini nabila kurang kasih sayang dan perhatian darinya dan sekarang mereka akan memindahkannya ke tempat sahabatnya .berarti mereka akan terpisah jauh,tinggal satu atap saja sudah kurang perhatian apalagi kalau terpisah jauh mungkin nabila sudah tidak di anggap sebagai anaknya lagi.

Mereka benar benar tidak mengerti perasaan nabila,nabila pikir dengan dirinya berubah menjadi anak yg nakal,mamah papahnya bisa berubah dan sadar kalau nabila selama ini membutuhkan mereka membutuhkan figur seorang ayah dan ibu yg sesungguhnya.ternyata nabila salah besar bukannya mamah dan papahnya berubah seperti yg dia inginkan,justru mereka malah memindahkannya ketempat lain.ini benar benar di luar harapannya.

"Mah pah kenapa kalian selalu kaya gini ke nabila,nabila iri mah pah sama keluarga teman teman nabila,mereka begitu sangat bahagia.mamah dan papahnya sangat perhatian pada mereka.yg nabila butuhkan itu bukan uang tapi kasih sayang dan perhatian dari mamah dan papah itu yg nabila butuhkan"

Terlintas sekilas di pikirannya wajah arvino dan katya,dia lupa harus memberitahu arvino dan katya tentang diriinya bagaimanapun juga arvino sekarang adalah pacarnya jadi dia harus memberitahunya.

nabila tidak mungkin meninggalkan arvino begitu saja tanpa ada penjelasan darinya itu pasti akan sangat menyakitkan untuk arvino,meskipun nabila tidak mencintai arvino tetap saja dia juga tidak tega untuk menyakitinya apalagi arvino tulus mencintainnya.

Dan katya pasti cemas banget kalau tiba tiba dirinya menghilang begitu saja tanpa ada sepatah katapun.

Tapi gimana caranya memberi tahu arvino dan katya,kalau nabila keluar pasti gak akan di perbolehkan oleh papah dan mamahnya karena di kira mau kabur,kalau lewat ponsel gak mungkin soalnya dari pagi hp nabila di sita oleh papahnya.terus nabila harus memberi tahunya gimana??
Kenapa gk ke pikiran ya,gue nulis surat aja nanti titipin ke bi sumi

Setelah nabila menulis surat untuk katya dan arvino,nabila memutuskan untuk tidur.kepalanya benar benar pusing mungkin karena terlalu banyak menangis,ini bagaikan mimpi buruk bagi nabila semoga setelah dia bangun ini benar benar hanya sebuah mimpi.

#####

Ustadz Ku Imam KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang