chapter 11

6.7K 278 0
                                    

Setelah menunggu taksi selama satu jam dan selama itu juga tidak ada taksi yg lewat akhirnya nabila memutuskan untuk jalan kaki saja mengingat jarak dari pesantren dan kampusnya tidak terlalu jauh.

dia berjalan sambil melamun memikirkan sahabatnya katya, bi sumi, rumahnya dan mamah papahnya ia tidak habis pikir kenapa kedua orang tuanya memasukanya ke  pesantren, ketika dia asyik melamun tiba tiba saja sebuah motor hampir menambraknya,pengendara motor itu pun turun menghampiri nabila

"Hei kalau jalan tuh jangan melamun lihat tuh hampir saja gue nabrak lo untuk gue ngerem tadi "kata cowo itu ya pengendara motor itu seorang cowo, setelah mendengar ucapan cowo itu membuat nabila marah dia tau meskipun dirinya melamun tapi ia melihat jelas bahwa cowo itu yg mengendarai motornya dengan ugal-ugalan jadi jelas-jelas yang salah itu dia bukan dirinya

"apa lu bilang jadi ini salah gue gitu lu gak sadar apa jelas-jelas lu yg bawa motornya ugal-ugalan harusnya gue ya ngomong gitu, COWO NYEBELIN"ucap nabila dengan berteriak membuat cowo itu semakin jengkel

"Dasar cewe aneh bukanya minta maaf malah teriak-teriak,untung lo cewe bukan cowo coba kalau cowo udah gue tonjok "meninggalkan nabila dengan mengendarai motornya yang membuat nabila semakin marah karena cowo itu pergi begitu saja tanpa meminta maaf.

ia sangat kesal dan marah belum lagi kerudung yg ia gunakan membuatnya sangat panas dan gerah di siang yg sangat panas ini, untuk melampiaskan rasa kesal dan marahnya ia mengambil beberapa batu"DASAR COWO NYEBELIN, COWO ANEH, GAK TAU SOPAN SANTUN, COWO GILA... "segala sumpah serapah keluar dari mulutnya sambil melempar beberapa batu

tiba-tiba batu itu mengenai seorang pengendara motor nabila pun langsung menghampiri pengendara motor itu"gue.."belum selesai nabila berbicara ia tertegun ketika pengendara motor itu melepaskan helmnya ya tuhan kenapa cowo ini lagi dalam hatinya.ternyata pengendara motor itu adalah ustadz azzam

"Assalamualaikum
Seharusnya yg kamu ucapkan ketika bertemu orang bukanya malah bengong seperti itu dan kalau tidak salah saya dengar kamu bilang saya gila"ucap ustad azzam
 
 "pede banget si ini cowo gk sadar apa so-soan nasehatin gue, dirinya juga gk sopan berbicara tanpa menatap lawan bicaranya "ucap nabila pelan
  
"kamu yg menambrak saya pas di pesantren dan mahasiswa baru  yg tadi telat pas kelas saya kan " mengingat-ingat

nabila hampir saja mengeluarkan sumpah serapah namun ia teringat perkataan teman- temannya bahwa ustadz azzam akan menggantikan profesor amar selama satu bulan

"kamu mau kemana"
" pulang"
"ke pesantren"
Ni orang polos atau idiot si
"kenapa jalan kaki"
"gue udah nunggu taxi selama satu jam tapi gk ada yg lewat,kaki gue pegel banget"

"oh saya kira kamu sengaja jalan kaki,yasudah saya duluan, maaf saya gk bisa beri kamu tebengan"
Gila aja gue sengaja kalau buka karena gk ada taxi yg lewat ogah banget

"kenapa gk bisa"
"kita bukan muhrim,assalamualaikum "
Nabila pun terbelalak mendengar jawaban ustadz azzam
"bilang aja kalau gk mau,jangan so-soan bukan muhrim"nabila berteriak ,dia sangat kesal

Ustadz Ku Imam KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang