D u a - Makan berdua?

51 16 1
                                    

Semenjak 10 menit yang lalu Haidar sudah terlihat siap. Anak laki-laki itu telah mangganti bajunya sehingga terlihat rapi.

Kemudian, Haidar merogoh mengambil smartphone nya di dalam saku celananya. Berniat untuk menghubungi seseorang.

Nama kontak yang dituju sudah ketemu dan Haidar langsung menekan ikon berbentuk telephone. Hanya butuh beberapa detik saja, telephone nya sudah diangkat oleh orang diseberang sana.

"Assalamu'alaikum, Na" langsung saja Haidar berucap.

Wa'alaikum salam, ada apa ?

"Lo lagi ngga ada kegiatan kan?"

Gue ada kegiatan, emang kenapa ?

"Ah paling lo lagi nonton kartu Doraemon kan? Jam segini kan emang jadwal tayang kartun itu"

Terdengar kekehan kecil dari sana.

Nah itu lo tau, kak

"Lo udah mandi kan?"

Jelas udahlah.

"Ya udah kalo gitu, gue otw kerumah lo. Tunggu gue"

Lho ka___

Ucapan diseberang sana langsung disela oleh Haidar.

"Wassalamu'alaikum"

Langsung saja Haidar langsung menutup telephonenya. Tanpa mendengar respon dari orang yang disebrang.

Haidar tertawa sambil memasukan smartphone nya kedalam saku celananya kembali.

"Kakak kenapa ketawa sendiri? Kesambet?"

Terlihat Aina berjalan menghampiri Haidar dan menatap dengan heran kenapa kayaknya itu tertawa sendirian padahal tidak ada hal yang lucu.

"Astaghfirulloh, sembarangan lo, Na"

Haidar menghentikan tawanya. Dan menatap sebal kearah adiknya. Namun tidak terlalu lama, Haidar berjalan menuju pintu rumah.

Membuat adiknya kembali bertanya.

"Mau kemana lo, Kak?" Tanya Aina dengan kening berkerut. Apalagi kedua mata gadis itu menyadari pakaian yang di kenakan kakaknya itu tampak berbeda dari beberapa puluh menit yang lalu.

"Gue mau pergi. Lo jaga rumah, okay" sahut Haidar.

Aina mengangguk pelan. Kemudian bibirnya menyeringai.

"Pulangnya beliin es buah ya, Kak" ujar Aina cepat.

"Pokoknya beliin! Jangan ngga beliin!"

"Iya-iya. Gue beliin. Ya udah gue pergi dulu. Assalamu'alaikum"

Aina langsung tersenyum puas. Kakaknya membelikan apa yang dia minta. Rasanya dia tidak sabar ingin mencicipinya.

"Wa'alalaikumsalam" responya kemudian.
Dan setelahnya, Haidar sudah keluar dari rumah. Terdengar deru motor menyala. Haidar langsung melajukan motor matic nya ke jalanan.

.

.

.

Sementara di kediaman Beena.

BEENA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang