L i m a b e l a s - Jalan masing-masing

19 8 2
                                    

Lagi dan lagi Beena menghindar darinya. Dia bahkan tidak tahu apa penyebabnya. Jika karena Leandra mengancam gadis itu, dia tidak tinggal diam. Memangnya apa bagusnya mengancam Beena terus menerus.

Haidar menghela nafasnya. Kakinya menuju ke arah lapangan basket. Bola basket sudah berada di tangan kanannya. Dia berniat untuk bermain-main sebentar sekadar menghilangkan rasa jenuhnya akibat ber jam-jam otaknya memikirkan pelajaran.

Selama dia bermain basket, ada seseorang yang diam-diam sudah mengamatinya dari awal. Siapa lagi kalau bukan Beena. Gadis itu berada di balik tembok dekat lapangan basket tersebut. Niatnya dia ingin pergi ke kantin, namun dia terhenti ketika kedua matanya melihat Haidar tengah berada di lapangan sana.

Kedua mata sipitnya masih setia melihat setiap apa yang Haidar lakukan. Sampai-sampai dia tidak sadar bahwa di sampingnya sudah ada seseorang.

"Ekhem! Bagus banget ya!"

Deheman seseorang tersebut membuat Beena terlonjak kaget. Gadis itu menatap seseorang yang sudah berada di sampingnya. Kedua matanya melotot.

"K-kak Leandra" ucap Beena tak menyangka bahwa deheman tadi adalah dari seseorang Leandra.

Leandra tersenyum sinis.

"Bisa juga ya lo, diem-diem merhatiin pujaan hati gue!"

Beena hanya menunduk dan tidak tahu harus merespons apa.

"Gue kan nyuruh lo buat jauh-jauh dari Haidar" sambung Leandra angkuh.

"I-iya kak, aku udah jauhin kak Haidar kok. Aku permisi kak" Beena segera pergi dari sana sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi.

"Hehhh!! Kabur looo!" teriak Leandra melihat Beena yang sudah jauh.

Teriakannya terdengar oleh Haidar. Membuat laki-laki itu menoleh kearah sumber suara. Kedua matanya melihat Leandra tengah meneriaki seseorang yang sedang berjalan dengan cepat. Dari kejauhan pun Haidar tahu bahwa seseorang itu adalah Beena.

Haidar segera berlari untuk mengejar Beena yang semakin jauh dari pandangannya.

"Hadiar, lo mau kemana?" tanya Leandra saat Haidar seperti menuju ke arahnya. Namun laki-laki itu tidak merespons pertanyaan sama sekali. Malah Haidar hanya melewatinya. Hal itu membuat Leandra kesal sekali.

"Kok gue dicuekin sih?!" gerutu Leandra.

"Pasti dia mau ngejar si Beena" sambungnya dengan nada tidak suka.
Dia tidak tinggal diam. Leandra juga ikut menyusul kemana Haidar pergi.

Disisi lain, Beena tengah menuju ke arah kantin. Dia kali ini sendirian tidak bersama dengan para sahabatnya. Namun seseorang dari belakang tiba-tiba menarik tanganya, hingga membuat Beena menghadap kearah orang itu.

Kedua mata Beena membulat. Haidar lah yang tadi menarik tanganya. Keduanya kini sedang berhadap-hadapan. Haidar menatap dalam kearah gadis yang sudah berhari-hari selalu menghindarinya.

"Beena.." panggil Haidar lembut. Dia juga sembari mengatur nafasnya yang masih terengah-engah akibat berlari.

"Kenapa akhir-akhir ini menghindar dari gue?" Tanya Haidar pelan.

Gadis di hadapannya masih diam dan hanya menunduk.

"Apa salah gue? Atau lo pasti di ancem lagi kan sama Leandra?"

"Jawab gue Beena!"

Beena masih diam saja.

"Kalo Leandra bener ngancem lo, gue ngga bakal tinggal diam" ujar Haidar tegas.

"Ada apa bawa nama gue?" Kehadiran Leandra membuat Haidar menatap kearah gadis itu tajam. Sedangkan Beena hanya bisa menunduk dan diam di tempat tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Udah gue bilangin berkali-kali, lo ngga usah ngancem Beena lagi. Tapi apa?! Lo terus ngancem Beena. Gue ngga suka dengan sikap lo itu!" Haidar memang sudah sangat marah sekali dengan kelakuan Leandra. Padahal dulu ketika dia baru kenal, Leandra tidak seperti sekarang ini. Sebenarnya kenapa Leandra jadi berubah?

Suasana semakin tidak karuan. Beena berusaha untuk bersuara namun dia tidak berani.

"Karena gue suka sama lo! Gue ngga suka lo deket sama dia! Gue merasa tersingkir semenjak lo kenal dengan Beena! Gue ngancem dia buat jauhin lo, agar gue bisa dekat dengan lo lagi!"

Haidar terdiam sejenak mengenai perkataan Leandra barusan.

"U-udah.. jangan ribut-ribut disini kak. Malu kak. Banyak orang. Mereka semua pada ngeliatin kita.." ujar Beena pelan.

Namun perkataan Beena tidak ditanggapi oleh keduanya.

"Beena minta maaf kalo akhir-akhir ini menghindar dari kak Haidar. Tapi itu Beena lakuin supaya orang-orang ngga nganggep Beena jadi pho. Sering kali Beena dikatain semacam itu gara-gara Beena deket dengan kak Haidar. Jadi tolong kak.. ini terakhir kalinya kita bertemu. Untuk selanjutnya ngga usah temuin Beena lagi kak.." jelas Beena panjang dan lebar.

"Bagus! Akhirnya lo menjauh juga dari Haidar. Ya udah sih, sana pergi!" Ujar Leandra dengan tersenyum puas. Beena langsung saja menjauh dari mereka berdua.

"Tunggu, Beena" ucap Haidar membuat langkah Beena terhenti.

Haidar menghampiri gadis itu. Posisi Beena membelakanginya.

"Gue ngga bisa jauh dari lo. Gue sayang sama lo, Beena" mendegar perkataan tersebut membuat dada Beena sesak.

Dengan pelan Beena menghadap ke arah Haidar.

"Kak.. kalo boleh jujur, Beena juga sayang sama kakak bahkan dari dulu. Beena suka sama kakak. Tapi, Beena ngga mau menjadi penyebab hancurnya hubungan kak Haidar dengan kak Leandra. Perihal jodoh, Allah sudah mengatur kak. Kalau Kak Haidar jodoh Beena, pasti Allah mempertemukan kembali. Jadi.. maaf kak. Keputusan Beena udah bulat. Assalamu'alaikum"

Setelah mengatakan itu, Beena melanjutkan langkah kakinya meninggalkan Haidar yang masih terdiam di tempat.

"Wa'alaikumussalam" ucap Haidar pelan. Laki-laki itu masih tak bergeming di tempatnya. Kedua matanya masih menatap punggung Beena yang sudah menjauh.

Sedangkan Leandra, perempuan itu sudah tidak ada di tempatnya semenjak Haidar mengatakan bahwa dia menyayangi Beena. Dia sakit hati mendengar ucapan Haidar tadi.

"Bahkan gue selalu berharap bahwa lo yang jadi jodoh gue, Beena" lirih Haidar.

Dia tidak menyangka bahwa kisahnya dengan Beena berakhir seperti ini. Apakah dia sanggup jika Beena akan menjauh darinya selamanya? Dia berharap sebuah keajaiban terjadi.







E n d .

Alhamdulillah cerita ini saya selesein😂. Terlalu cepet ya? Maafkan saya😅. Btw, makasih yang selama ini udah baca+vote cerita ini. Terimakasih semuanya 💙

BEENA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang