Chapter 5

619 72 1
                                    
















"Ukh..." Rintihan sakit keluar begitu saja dari bibir kering Kyuhyun.

Remaja tanggung itu hendak berdiri dari kasur tipis nya, namun kakinya lemas,alhasil ia jatuh dengan posisi tengkurap. Merasa tak akan berhasil jika berdiri ia merangkak menuju satu satunya lemari yang ada di ruangan yang ia sebut kamar.

Hanya dua langkah,tapi mengapa terasa seperti puluhan kilo meter.

Dengan tangan bergetar Kyuhyun membuka laci lemari yang memang berada di bagian paling bawah. Kyuhyun menggeleng kan kepalanya ketika dirasa semua nampak berbayang. Ia mengeluarkan semua isinya demi mendapatkan sebotol kecil pil putih yang entah berada di bagian mana .

Lagi,dengan tangan bergetar dan kebas Kyuhyun menelan pil pahit itu tanpa bantuan air.




"Shit.."


Ia bersandar pada lemari sambil menghela nafas lega meski masih dengan tubuh yang sakit luar biasa.

Ini bukan kali pertama ia seperti ini,sudah terlampau sering ia mengalami nya. 

Kadang Kyuhyun berfikir untuk menghubungi keluar nya. Ia tahu tentang Kibum - hanya Kibum .

Ingat pertemuan nya dengan seorang siswa baru di sekolahnya ? Benar ! Saat itu Kyuhyun sadar jika keluarga yang dulu hilang kini kembali . Memang terdengar konyol.

Bayangkan ketika kau hidup sendiri sekian lama lalu pada suatu hari kau tak sengaja bertemu seseeorang yang ternyata keluarga mu,dan hebatnya kau langsung mengetahuinya hanya dengan sekali tatap. Tapi bagaimana mana pun kalian menyebutnya itu memang terjadi pada Kyuhyun .

Ia pikir  ikatan persaudaraan itu masih terhubung dengan erat meski telah berpisah bertahun tahun . Apalagi mereka saudara kembar, ikatan antar saudara kembar berkali-kali lipat erat nya dibanding saudara pada umunya .

Tapi Kyuhyun diam,ia ingin tahu,Kibum menyadari keberadaan nya atau tidak.

Kyuhyun tak ingin memaksa kan kehendaknya. Jika memang Kibum tak menyadari nya maka Kyuhyun akan menunggu . Ia siap jika harus kembali pada keadaan dimana ia di tuntut untuk diam di tempat . Menunggu orang yang ia sebut sebagai keluarga menyadari kehadiran dirinya  sebagai seorang yang harus mereka lindungi .

Ia siap menunggu tapi tak akan berharap terlalu banyak. Bagaimana pun ia takut kecewa,takut kembali terluka.

"Aku siap menunggu kalian berapa pun lama nya,tapi jika suatu hari kata "menunggu" sudah terdengar mustahil bagiku , aku akan berhenti . Entah pada kalian atau pada waktu,aku akan benar-benar berhenti ".




_____________





" Jung Soo Hyung kau tak tidur ?" Donghae bertanya sembari mendekat pada Hyung tertuanya yang sedang berdiri di balkon kamar nya. Tadinya Donghae hanya ingin pergi ke dapur,ia kehausan.

Tapi ketika melewati kamar Jung Soo yang masih menyala yang menandakan jika sang empunya kamar masih terjaga ia penasaran,pasalnya ini sudah hampir pagi. Lalu ketika masuk ia melihat Jung Soo yang sedang melamun di balkon kamar nya .

"Hae-ah apa yang kulakukan sudah benar ? Terkadang aku merasa berdosa karena berusaha melupakannya " Jung soo memulai percakapan setelah beberapa detik terlewat dengan keheningan.

Donghae mengerti arah pembicaraan ini. Pemikiran seperti Jung Soo pun kadang tak luput dari kepalanya.

"Benar. kau berdosa pada nya. Ah tidak,bukan hanya kau yang berdosa tapi aku pun sama berdosa nya "  Ekor matanya menoleh pada Jung soo. Penasaran dengan reaksi Jung Soo .

Tapi tak ada. Tak ada ekspresi yang tergambar di wajah Hyung sulung nya. Datar.

Ini kali pertama Jung Soo membahas tentang "dia" .
Setelah insiden yang menimpa keluarga Mereka dahulu.

"Aku tak membencinya , sungguh  ! Tapi ketika melihat kembali wajahnya aku kembali teringat dengan masa lalu " Entah harus dengan apa Jung Soo menggambarkan perasaan nya. Ia ingin semua mengerti akan keadaan nya yang masih begitu terpukul meski sudah sepuluh tahun berlalu sejak semuanya hancur.

"Maka dari itu aku akan mencari nya Hyung,membawanya pada mu agar kau bisa memahami jika perasaan yang kau rasakan itu tak lebih hanya secuil di antara rasa sayang mu" ucap Donghae serius dengan mata lurus ke depan Seolah sedang membidik target.










"Aku akan menemukan mu. Meski akan sangat sulit karena waktu mungkin telah merubah mu,merubah kita. Tapi aku percaya pada ikatan  persaudaraan kita "

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang