Chapter 15

1.3K 93 17
                                    





Kyuhyun masih ingat, saat itu Korea tengah di liputi salju .
Mereka tengah merayakan hari ulang tahun Kibum, saudara kembarnya.

Mereka terlihat sangat antusias. Setelah meniup lilin . Jung Soo Hyung nya memberi hadiah pertama, disusul Donghae yang diiringi tepuk tangan meriah.

Kyuhyun pun maju, berdiri di hadapan Kibum yang tengah menatapnya.

"Ini untuk kibumie Hyung, aku membuatnya sendiri " Tangan pucat Kyuhyun terulur.

Menyerahkan selembar kertas dengan gambar yang hanya menunjukkan bulatan dengan tambahan beberapa bagian. Mungkin itu tangan dan kaki.

"Uwaah terimakasih kyuniee, ini bagus sekali " Kibum tersenyum lebar pada Kyuhyun.

Sedangkan Kyuhyun hanya tersenyum malu. Hadiah tidak berharga darinya diterima dengan senang hati oleh Kibum.

Senyum itu masih Kyuhyun pertahankan sampai sebuah tangan tua merebut kertas gambar itu dari genggaman Kibum.

Menyobeknya menjadi bagian-bagian kecil. Lalu membuangnya di hadapan Kyuhyun.

Senyum itu kini berubah. Bibir Semerah Cherry itu tertekuk ke bawah, Kyuhyun ingin menangis .

"Hadiah sampah seperti itu kau banggakan ? Benar-benar tak berguna !" Tuan Kim berlalu kekamar.

Meninggalkan semua anak-anaknya yang hanya mematung tak percaya.

"Sudahlah kyuniee, nanti kau buat saja lagi eoh, tolong buatkan juga untuk aku dan Jung Soo Hyung" Donghae menghampiri Kyuhyun yang sudah terisak pelan.

"Tidak mau ! Nanti appa merobeknya lagi ".

"Tidak akan, Hyung janji !" Kali ini Jung Soo yang mengusap punggung kecil Kyuhyun.

"Hyung kue nya " Kibum berbisik di tengah-tengah suasana hening.

"Aah iyaa, bagaimana jika sekarang kita makan kue nya, sini Hyung potong kan kue nya " Jung Soo berjalan mendekati Kibum lalu memotong kue itu menjadi beberapa bagian lalu membagikan nya pada adik-adiknya.

Mereka melupakan sikap Tuan Kim tadi dan Sibuk tertawa, tak sadar jika Tuan Kim memandang murka pada mereka.

Hatinya bergemuruh, tak nyaman dengan kedekatan yang terjalin antara anak-anak nya.

Tuan Kim pikir, anaknya tak sepantasnya berdekatan dengan anak seorang jalang.

Anak itu ada untuk menjadi samsak nya. Pelampiasan amarahnya yang kerap ia pendam .

Tuan Kim turun kembali , menghampiri Kyuhyun dan menyeret anak berpipi chubby itu ke belakang rumah.

Menulikan pendengaran nya dari teriakan Jung Soo Dan Donghae yang meminta untuk melepaskan Kyuhyun.

Sedangkan Kyuhyun sendiri hanya bisa menangis, ia tak bisa melawan. Tenaganya tak cukup untuk melawan tuan Kim yang kini tengah berdiri angkuh di depannya setelah menghempaskan tubuh mungil itu di tumpukan kardus tak terpakai.

"Appa mianhe..hiks hiks..appa hiks, mianhe appa" Kyuhyun menangis sambil meracau ketakutan.

Tuan Kim berdiri angkuh di depannya, dengan benci matanya menyorot tajam pada Kyuhyun.

Teriakan Jung Soo, Kibum, dan Donghae di luar, dan tawa Tuan Kim yang menggema begitu mengerikan, bagi Kyuhyun itu terdengar seperti lagu pengantar kematian.

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang