"Aku tak bisa Yesung Hyung,sungguh !" Kyuhyun berucap sambil memutar bola matanya,ia malas meladeni sepupu macam Yesung begini.
"Tapi kenapa ? Beri aku alasan yang tepat _"
"_Juga masuk akal " lanjut Yesung
"Aish aku harus masuk sekolah Hyung. Memang Hyung mau punya sepupu bodoh karena selalu membolos " Kyuhyun menggembungkan pipi pucat nya . Sangat imut.
"Itu berbeda kyuhyun-ah,kau bukan bolos tapi izin,aku yang akan meng-izin kan mu juga memberi kan surat rekap medis mu agar pihak sekolah tahu mengenai sakit mu dan bisa memaklumi jika tak semua pelajaran bisa kau ikuti" Yesung berjalan memutari satu satunya kasur di ruangan putih itu. Beralih ke sebelah kanan agar bisa menggenggam tangan Kyuhyun yang terbebas dari infus . Mencoba memberi pengertian pada anak pucat yang sedang terbaring di hadapannya .
"Haahh..Kau memang tak pernah mau mendengar ku,lalu apa gunanya aku sebagai dokter juga keluarga mu jika kau masih sering terbaring di sini " Yesung membuang nafas kasar saat tak mendapati jawaban dari Kyuhyun , anak itu malah membuang muka sambil memejamkan kan matanya . Enggan melihat yesung .
"Baik jika itu mau mu,aku tak bisa lagi memaksa,aku akan keluar ! Jika kau butuh sesuatu tekan tombol merah di atas kepala mu" Yesung memilih menyerah. Membujuk Kyuhyun adalah salah satu hal yang sia-sia.
Setelah mendengar suara pintu yang tertutup Kyuhyun membuka matanya lalu memandang langit-langit kamar rawatnya. Ia berfikir kenapa hidupnya selalu merepotkan orang lain.
Beruntung hari itu Yesung datang ke flat kecil miliknya. Lelaki dewasa itu memekik saat menemukan tubuh Kyuhyun yang terbaring di depan lemari dengan nafas berat dan bibir yang membiru nyaris menghitam .
Kyuhyun pikir,saat itu ia akan mati. Ia tak ingin pasrah sebenarnya tapi mau bagaimana lagi,tak ada seorang pun yang bisa ia mintai tolong tanpa merepotkan.
________________
"Donghae Hyung aku pinjam sepatu mu boleh " Henry bertanya sambil mengatup kan kedua tangannya di depan wajah .
"Untuk apa ? Bukankah sepatu mu banyak ?" Donghae balik bertanya dengan heran sambil sesekali mengubah posisi duduknya . Bukannya ia pelit tapi sepatu Henry bahkan lebih banyak dari sepatu miliknya.
"Mmh aku hanya bosan,aku ingin sesuatu yang berbeda saja untuk kesekolah besok ".
"Dan sesuatu yang berbeda itu miliku ? Begitu ?". Donghae bertanya, sekejap ia memalingkan wajahnya dari televisi di hadapannya pada Henry. Ingin memastikan .
"Iya Hyung iyaa kau itu cerewet sekali,jadi bagaimana ? boleh tidak ?" Henry bertanya setengah kesal.
"Yasudah ambil saja ! Tapi jangan di rusak, ingat !" Donghae mengucapkan itu sambil mengacungkan jari telunjuknya ke wajah sang adik. Memberi peringatan melalui tubuhnya. Lalu kembali fokus pada televisi yang sedang memperlihatkan si kuning kotak berlubang yang sering di sebut "Spongebob" .
"Yes, gomawo Donghae Hyung !" Henry berteriak senang lalu berlari ke kamar nya yang berada di lantai 2 . Tepat ketika kakinya menginjak anak tangga terakhir ia berpapasan dengan Kibum. Ia memeluk Hyung dinginnya itu lalu kembali melanjutkan langkahnya ke kamar
" Kenapa dengan Henry ?" Kibum bertanya pada Donghae.
"Dia bahagia sekali ku pinjami sepatu " Donghae menjawab dengan lesu. Berbeda sekali dengan tadi.
"Lalu ?" Kibum bertanya heran . Kenapa Hyung nya ini cepat sekali berubah, tadi terlihat biasa saja kenapa sekarang jadi seperti ikan kekurangan air begini.
" A-aku hanya teringat padanya Bum-ah,jika dia bersama kita mungkin dia akan seperti Henry,mungkin aku tak akan merasa se-bersalah ini_". Donghae memandang kosong pada layar televisi yang sudah berganti acara.
"_kau ingat pada saudara mu yang lain kan Bum ?" Lanjut Donghae dengan lirih .
"Hyung tenang saja ! Cepat atau lambat kita akan menemukan nya. Membawanya kemari dan menebus semua nya " Kibum menepuk pundak Donghae dua kali. Memberikan semangat pada Hyung childis nya itu.
Donghae yang mendengar kata kata Kibum lantas tersenyum, bersyukur bukan hanya ia yang mengingat nya. Mereka melanjutkan acara menonton yang tadi sempat tertunda dengan gelak tawa Donghae yang sesekali keluar .
______________________
"Dasar anak nakal ! Sudah kubilang untuk istirahat dia malah kabur. Aissh" Yesung menggeram kesal di dalam mobil
Yang ia lajukan seperti orang gila.Kyuhyun menghilang..ah tidak Lebih tepatnya kabur . Yesung bahkan hanya pergi tak lebih dari 10 menit. Lalu di menit ke 11 seorang perawat masuk ke ruangannya dengan tergesa. Memberitahu bahwa pasien atas nama "Cho Kyuhyun" tak ada ditempat nya .
Secepat kilat Yesung berlari,masa bodo dengan peraturan yang melarang berlarian di Rumah Sakit. Meski sudah di beri tahu tapi Ia hanya ingin memastikan sendiri jika benar anak itu pergi.
Lalu ketika pintu warna coklat muda itu ia banting dengan keras yang menghasilkan pekikan kaget dari dua perawat yang berada di dalam yang sedang membereskan kamar itu. Ia bahkan tak peduli. Kakinya melangkah ke kamar mandi, memeriksanya sebentar lalu kembali berlari keluar kamar dengan terburu.
Bukan sekitar Rumah Sakit yang akan ia jelajahi,tapi setiap sudut dari kota Seoul akan ia datangi.
Perasaan kesal, khawatir dan takut bersatu dalam dirinya. Anak itu bahkan baru sadar tadi pagi dari kritisnya tapi sudah berani kabur . Tak bisa di percaya.
Yesung mengumpat keras ketika salju turun . Ia bukan tak suka pada salju hanya saja waktunya di rasa sangat tak pas. Bagai mana pun Kyuhyun pergi hanya dengan kaus tipis berlengan pendek dan celana jeans yang tak akan mungkin bisa menghalau dinginn yang diciptakan salju.
Waaah... Yesung merasa akan gila sebentar lagi .
_____________________
Sementara yang tua sibuk mencari yang lebih muda malah asik melamun sambil duduk di kursi pinggir sungai Han . Tak peduli pada tubuhnya yang baru saja membaik bahkan ketika ia merasa di hujami sesuatu yang turun dari langit. Sesuatu yang indah tapi dingin .
"Tuhan aku lelah " ia bergumam lirih dengan mata terpejam .
Kyuhyun berniat menghabiskan 10 menit lagi waktunya untuk duduk melihat salju pertama yang turun pada bulan Desember ini sebelum sebuah teriakan muncul dari belakang nya.
Membuat telinga nya berdengung sesaat."Yak Cho Kyuhyun sedang apa kau di tengah hujan salju dengan baju setipis ini Hah ? Kau berniat bunuh diri begitu ? " Pemuda yang berteriak nyaring itu Changmin.
Changmin Berdiri di hadapan Kyuhyun dengan berkacak pinggang dengan mata yang melotot tajam. Tapi yang di tatap hanya memberi tatapan acuh sambil bangkit dari kursi dan melangkah meninggalkan Changmin yang melongo .
Ia di abaikan man ."Aiish " mengacak surainya sesat sebelum berlari menyusul Kyuhyun. Changmin Mensejajarkan langkah nya dengan Kyuhyun sambil memperhatikan wajah sahabatnya itu dengan baik.
" Kyu kau tampak pucat dan ked_ Omo aku lupa " Changmin berteriak . Lagi.
Ia menepuk kepalanya pelan saat mengingat kebodohan nya. Kyuhyun di sampingnya nampak pucat dengan bibir yang bergetar .
Changmin membuka mantel miliknya lalu memakaikan nya pada Kyuhyun. Kyuhyun tentu menolak dengan keras. Tapi pada saat seperti ini Changmin juga bisa jadi lebih keras .
"Lihat ! Aku memakai baju dua lapis,jaket lalu Coat, aku tak akan kedinginan kyu" Changmin berkata sambil memperlihatkan pakaian yang sedang dikenakan nya pada Kyuhyun berharap Kyuhyun berhenti melepas mantel miliknya yang ia pakaikan pada tubuh kurus Kyuhyun.
Setelah memastikan Kyuhyun tak akan mencoba melepaskan mantel itu mereka berjalan beriringan dengan tangan yang saling menggenggam . Sebenarnya hanya Changmin.
"Aku sibuk dengan kesedihan ku hingga melupakan tangan hangat ini ! Ya Tuhan apa yang ku lakukan ".
Jangan lupa voment ya ! Meski cuma satu kata "next" itu berarti bgt lhoo hehehe ...
![](https://img.wattpad.com/cover/89097072-288-k177365.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE
Fanfic[ PRIVATE ACAK ] [BELUM DI REVISI] "Bagiku keluarga itu omong kosong yang memuakan". - Cho Kyuhyun "aku pernah berjanji untuk selalu mengingat mu tak peduli sejauh atau selama apapun kita terpisah".- Cho Kibum