chapter 4

637 74 1
                                    

.
.
.
.
.
.
.

 Donghae yang beberapa saat lalu baru memasuki kelasnya kini sudah bisa bernafas lega.


Bahkan kini ia sudah memiliki banyak teman,ia memang mudah bergaul jadi tak salah jika banyak yang ingin berteman dengannya .


Dia duduk dengan pemuda berambut putih,namanya lee hyukjae,tapi ia lebih suka di panggil eunhyuk,-lebih keren - katanya

Di depannya duduk seorang pria tegap yang cukup tampan,namanya choi siwon,dan di samping nya ada kim ryeowok, pemuda mungil yang terlihat begitu hangat dan juga begitu cerewet.

Kelasnya terletak di samping lapangan, Dan kebetulan ia menduduki bangku di dekat jendela, jadi ia bisa dengan leluasa memandangi murid lain yang sedang melakukan olah raga.


~~~~~~~~


Kegiatan sekolah baru saja usai beberapa menit yang lalu, kyuhyun sedang dalam perjalanan pulang menuju flat nya,tadi ia bersama changmin,tapi belum bebrapa langkah mereka berjalan,terdengar suara mobil yang berhenti di samping mereka,saat tahu siapa yang berada di dalam mobil.

kyuhyun langsung membungkuk sopan,sedangkan changmin hanya mendengus sebal.
"Kenapa dia datang kemari ?

  "Changmin-ah hyung datang untuk menjemput mu,eomma dan appa ada dirumah,mereka menunggu mu,ada hal penting yang ingin mereka sampaikan,masuklah !

Jaejong berkata setelah Membalas sapaan kyuhyun...

"Mmh..Hyuungg biarkan aku menemani kyuhyunie hari ini,nanti malam aku janji akan pulang...jebbal ..!"

     
Changmin merengek persis seperti anak kecil,membuat jaejong terkekeh tapi tak lantas mengiyakan permintaan adiknya..
 
"Ani,appa mu sudah menunggu sejak pagi changmin-ah,pulang dan temui mereka..!" Sela kyuhyun

Sesaat Changmin bungkam,entah kenapa perkataan kyuhyun seperti sihir bagi changmin.

meski sambil menggerutu ia tetap berjalan menuju pintu mobil,sebelum masuk ia menatap kyuhyun,meminta maaf karna tak bisa menemani pemuda itu hari ini,dan di balas senyum tiptis dari kyuhun seolah mengatakan "aku baik-baik saja "

"Kyuhyunie kami pergi dulu,lain kali aku akan mentraktirmu makan siang " Jaejoong sebenarnya merasa tak enak dengan Kyuhyun karna membawa Changmin pergi,tapi mau bagaimana lagi,pria tua yang menjadi ayahnya itu sangat keras kepala .

Mobil itu melaju,meninggalkan kyuhyun seorang diri.

______________________

"Hyung...kita jalan kaki saja bagaimana ?".


Henry berkata dengan wajah setengah merengut,mencoba merayu Hyung ikan nya agar segera pulang,tak apa berjalan kaki,asalkan ia bisa secepatnya sampai di rumah,ia benar benar lapar sekarang .

 "Donghae hyungg...aku lapar,ayo kita pulang ..!".

Henry menatap donghae dengan puppy eyes,persis seperti anak kucing minta di kasihani

 "Anni,kita tunggu kibumie,ingat pesan jungsoo hyung henry-ya...!"

Donghae mencoba melapangkan hati henry untuk sebentar lagi menunggu kibum.

"Aishh...kemana bocah itu ??


Donghae merutuk dalam hati sambil melirik jam tangan yang melingkar indah di tangannya,matanya terbelalak saat melihat pukul berapa sekarang,15:34 pantas saja henry sudah merengek lapar,mereka menunggu kibum selama kurang lebih satu jam setengah.

Donghae bergegas mengambil ponselnya ketika merasakan benda persegi itu bergetar,saat di lihat ternyata itu panggilan dari kibum.

"Yak...kibumie kau dimana eohh  ?, Aku dan henry menunggumu,cepat kemari sebentar lagi jungsoo hyung datang...!".

Kibum bahkan belum mengucapkan satu patah kata pun.

"Hyung dan henry pulang lah terlebih dahulu,aku ada beberapa tugas yang harus ku selesaikan ".

"Yak...bocah ini,jika tak bisa pulang bersama setidaknya beritahu aku,jadi aku tak harus menunggu mu selama ini ,aishh " Donghae mendesis kesal

"Mianhe hyung...tadi posel ku mati". 


Donghae mendelik mendengar jawaban Kibum,tak ada intonasi sama sekali ketika mengucapkan maaf,benar benar menguji kesabaran.

"Yasudah,kami pergi terlebih dahulu,jika kau sudah selesai segera lah pulang !" Ucap Donghae sambil menarik pelanggan pergelangan tangan Henry,berjalan pelan sesuai permintaan Henry sambil menunggu jemputan mungkin tak terlalu buruk.

______________________

"Hyuung lepaskan Aku bisa membuatnya sendiri !".

Itu Henry, ia mendengus melihat  Donghae yang tak peduli pada dengusan,delikan juga umpatan kecil yang ia gumamkan.

Semua bermula dari Henry yang ingin mencoba membuat susu coklat sendiri,tapi kandas saat dengan seenaknya Donghae merebut gelas juga susu di tangannya,bersiap hendak membuat susu,ia protes tapi di acuhkan Donghae,ia merajuk apalagi,jika tentang kesehatan dan keselamatan Henry Donghae memang berubah jadi tegas,keras kepala juga myebalkan.

Akhirnya disini lah mereka,di kamar Henry dengan Donghae yang tidur menyamping menghadap ke arah adik nya  yang tengah berbaring menatap langit langit kamar.

"Hyung apa Kibum Hyung sudah pulang ? Aku selalu khawatir tentang kegiatan nya yang tak menentu,ia kadang terlihat begitu lelah dengan sekolah "

Henry bertanya tanpa mengubah posisi berbaring nya.

" Tenang lah ! Ia baik-baik saja , ada aku dan Leeteuk Hyung yang mengawasinya, sekarang kau tidur ya bocah  karena besok masih hari Rabu,kit masih harus sekolah "

Donghae membenarkan selimut Henry lalu menepuk pelan pucuk kepala Henry,kemudian bangkit dan berjalan menuju pintu kamar,setelah mematikan lampu ia keluar dengan menutup sepekan mungkin pintu jati itu, setelah keluar ia berniat  melihat Kibum sebelum kembali ke kamarnya .

Donghae berhenti di depan kamar Kibum,memandang pintu itu sebentar sebelum memutuskan untuk masuk,
Yang pertama ia lihat adalah kegelapan.

Si ketiga ini memang selalu tidur dalam keadaan gelap
Donghae tak berniat menyalakan lampu,ia masih mampu melihat gumpalan selimut di atas kasur meski lampu tak di nyalakan karna jendelanya terbuka dan membuat kamar gelap itu menjadi sedikit terang,hanya sedikit .

Donghae mendekat pada kasur Kibum,mengusap pelan pucuk kepala Kibum seperti yang ia lakukan pada Henry,lalu menggunakan kata "jaljayo kibumie " dan keluar dengan pelan. Ia juga harus  segera tidur atau besok ia akan kesiangan.
Ia tak berniat ke kamar Leeteuk karna pasti Hyung nya itu belum pulang setelah membatalkan sepihak ucapan nya tentang "menjeput" dirinya dan Henry di sekolah tadi siang.

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang