Hari ini Seoul tertutup salju. Menuju malam natal semuanya terlihat sibuk. Ada diantara mereka yang membeli kado,yang membeli beberapa hiasan untuk pohon Natal dan pergi merayakan natal bersama keluarganya.
"Kau tak ingin pergi ? Mengunjungi Kibum atau Donghae misalnya " Yesung duduk di samping Kyuhyun yang sedang berbaring.
Anak itu kembali collapse kemarin. Kelelahan dan stress membuat tubuh yang memang sedari awal lemah itu ambruk tanpa bisa di cegah .
"Hyung mengusir ku ?" Kyuhyun bertanya ketus. Entah kenapa suasana hatinya begitu buruk dari kemarin. Apalagi mendengar nama kedua Hyung nya di sebut. Dia jadi semakin kesal tak karuan.
Mungkin efek merindukan Changmin yang nyaris satu Minggu tak ada kabar.
Meski menyebalkan tapi pemuda jangkung itu selalu menemaninya. Membuat Kyuhyun mu tak mau harus mengakui bahwa kesepiannya sedikit terobati. Dan kini saat Changmin tak ada Kyuhyun baru merasa rindu. Rasanya ingin bertemu meski sekedar saling bertegur sapa.
Satu Minggu Changmin tak masuk sekolah. Gurunya bilang Changmin sedang sibuk mengurusi kepindahannya ke asrama di agensi nya.
Hal itu membuat mood Kyuhyun buruk dan bertambah buruk lagi saat kemarin dia tak sengaja bertemu Kibum yang sedang merangkul Henry.
"Kau seperti wanita sedang datang bulan saja, sensitif sekali" Yesung mencibir Kyuhyun.
"Yak... jangan sama kan aku dengan wanita !" Kyuhyun mendelik pada Yesung yang hanya memutar matanya malas.
"Kau harus makan agar cepat sehat, kenapa bubur nya masih utuh begini ?" Kyuhyun hanya melirik malas bubur polos di atas nakas, lengkap dengan air dan obat.
"Memang kapan aku sehat ? Makan dan minum obat sebanyak apapun aku tetap akan mati kan ?" Kyuhyun berucap santai.
"Aku akan menyembuhkan mu ! Jadi percaya saja pada ku, oke " Yesung menggenggam tangan kurus Kyuhyun yang berhiaskan infus.
"Hyung kau tak ingin menikah ?" Kyuhyun memandang Yesung penasaran.
"Untuk apa ? Wanita itu merepotkan tahu !" Yesung mendengus pelan.
"Tapi kau harus punya seseorang yang merawat mu, apalagi nanti jika aku pergi. Kau pasti akan sangat kesepian " Kyuhyun mengelus tangan Yesung. Mengucap beribu kata terimakasih dalam hati karena ada orang sebaik Yesung yang masih peduli padanya.
"Jangan bicara sembarangan ! Sudah ku katakan berkali-kali, aku ini seorang dokter yang hebat ! Kau akan sembuh Kyuhyun ! Jadi jangan pesimis begitu !" Yesung mengacak rambutnya di depan Kyuhyun.
Meyakinkan Kyuhyun untuk sembuh itu sulit. Anak itu seperti orang kehilangan arah,seperti orang yang tak ingin lagi hidup ."Habiskan makan mu ! Aku akan ke rumah sakit sebentar, sebelum makan malam aku akan pulang " Yesung beranjak mengambil mantel dan kunci mobil di samping mangkuk, Melangkah dengan terburu dan hilang dibalik pintu.
Meninggalkan Kyuhyun yang lagi lagi hanya bisa menghela nafas berat.
Kyuhyun memandang sekeliling nya. Apartemen Yesung itu rapi. Mungkin karena ia seorang dokter makanya bisa sebersih dan serpih ini.
Kyuhyun turun dari kasur. Pelan-pelan di berjalan ke balkon sambil menuntun tiang infus.
Pemandangan Seoul di sore hari memang indah, pohon yang tertutup salju dan tanah yang semuanya berwarna putih membuat bibir Kyuhyun sedikit tertarik ke atas. Ia suka salju. Meski dingin bisa membunuhnya tapi Kyuhyun tak peduli.
Melihat salju turun membuat Kyuhyun lupa pada masalahnya. Seajaib itu pengaruh salju untuknya.
"Mereka pasti sedang menertawakan ku " Kyuhyun mengulurkan tangannya. Menilik butir es yang jatuh ke tangannya. Es itu mencair dan hilang.
Dulu dia pernah bermimpi, saat malam Natal hampir tiba. Di sebuah rumah yang sederhana tapi hangat, Ia berada di sana, di kelilingi keluarga yang bahagia. Ada Ayah,Ibu, kakaknya dan adiknya. Lalu menyanyikan lagu bersama, berbagi secangkir cokelat dan membuka hadiah dari Santa Claus bersama-sama .
Tapi Kyuhyun sadar itu hanya mimpi, bagi sebagian orang mimpi adalah bunga tidur. Dan Kyuhyun pun menganggapnya begitu.
"Aish aku akan mati beku disini " anak itu menggosok telapak tangannya saat dirasa dingin mulai menusuk tulang.
Kyuhyun masuk, berbaring kembali setelah menutup pintu balkon serapat mungkin. Menghalau dingin yang mungkin bisaasuk lewat celah sekecil apapun.
Anak itu memejamkan matanya yang terasa berat, ditambah sakit perut yang kemarin menyerang nya kini datang lagi .
Kyuhyun meringkuk di atas kasur besar milik Yesung dengan tangan kanan memegang perut dan tangan kiri meremas sprei untuk Melampiaskan sakit yang kini menjalar hingga ke punggung.
Namun semuanya sia-sia, sakit itu bertambah saat Kyuhyun makin kencang memegang perutnya.
Kyuhyun meringkuk makin dalam. Menekuk tubuhnya sehingga seperti bulatan di tengah kasur.
Kasur besar itu seperti menelan Kyuhyun. Membuat pemuda itu seakan tenggelam di dalamnya .
Kyuhyun hanya berharap Yesung segera datang atau ia akan mati .
Meski Kyuhyun berharap mati lebih cepat tapi bukan sekarang saatnya. Ia belum mendapat alasan dari Jung Soo atas kebenciannya selama ini. Masih banyak yang belum ia tahu tentang hidupnya yang rumit ini.
Ia akan merasa ada yang mengganjal jika harus pergi tanpa mengetahui nya.
Kyuhyun tak mau mati penasaran.
"Yesung...Hyung " gumaman lirih Kyuhyun tertelan kembali saat lelaki itu kehilangan kesadarannya.
Ada banyak hal yang tuhan sembunyikan, diantara nya adalah kenapa kita di lahirkan.tapi tuhan pasti punya rencana lain. Jika sekarang rencananya adalah luka maka mungkin di lain kesempatan rencana itu adalah bahagia.
Manusia hanya butuh percaya .___________________________
Pendek ?
Iya saya tahu .Otak lagi buntu,nggak ada inspirasi muehehe.
Lagi persiapan UNBK mohon doanya yaa hehe.
Terimakasih .
Jangan
Lupa
Vote
And
Comment !!!
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE
Fanfiction[ PRIVATE ACAK ] [BELUM DI REVISI] "Bagiku keluarga itu omong kosong yang memuakan". - Cho Kyuhyun "aku pernah berjanji untuk selalu mengingat mu tak peduli sejauh atau selama apapun kita terpisah".- Cho Kibum