Angin malam berhembus pelan. Membuat pemuda itu -Henry- yang sedang duduk di pinggir sungai Han itu merapatkan jaket. Meremat tangannya sendiri yang berada di dalam kantung jaket itu. Meski begitu ia tak ingin pergi dari tempatnya sekarang. Perasaannya gelisah,ia berkali kali memejamkan matanya guna memenangkan kerja jantungnya yang kelewat cepat.
"Tak bisa begini !" Bibir pucat itu bergumam pelan di sela uap putih yang keluar dari mulut dan hidungnya. Mengingat percakapan dirinya dengan ketiga Hyung nya dan juga di tambah satu orang asing membuat emosinya tak terkendali. Ia tak ingin ditinggalkan,tak ingin sendiri dan tak ingin kehilangan.
Andai Jung Soo dan Donghae tak menyusul Kibum,andai ia juga tak perlu menyusul mereka bertiga ke belakang Restaurant. Maka ia tak akan mendengar Kenyataan tentang masalalu ketiga Hyung nya. Masalalu yang bisa merubah hidupnya,masa depannya .
Kematian orang tuanya 3 tahun yang lalu membawa trauma bagi Henry. Ia tak akan membiarkan ada yang hilang lagi dari hidupnya.
"Mereka tak akan pergi kan ?" Lagi. Bibir itu bergumam pelan entah pada siapa. Kedua telapak tangannya terangkat untuk menutupi wajahnya. Bahu itu bergetar samar dalam gelapnya malam.
Henry takut ! Ia tak bisa berfikir jernih untuk saat ini,mungkin sampai nanti Entah kapan.
Membayangkan dirinya hidup sendiri tanpa orang-orang yang disayanginya membuat Henry ketakutan setengah mati.
Ia akan melakukan apapun agar miliknya tak di rebut orang lain.
____________________________
"Semuanya baik-baik saja saat kau tak ada ! Tapi sekarang kau lihat ! Semuanya hancur hanya dalam beberapa detik,dan itu karna kehadiran mu " nada dingin dari ucapan Jung Soo tak bisa di sembunyikan lagi. Membuat Kyuhyun yang duduk di hadapannya hanya bisa menatap datar pada sosok di hadapannya yang masih mencerca dengan emosi.
"Kalian pikir siapa yang datang terlebih dahulu ? Siapa yang mengusik terlebih dahulu ?" Kyuhyun mendongak. Menatap tepat pada mata tajam Jung Soo. Untuk Sesaat tatapan Jung Soo melukai Kyuhyun. Tapi bocah pucat itu tak ingin memperlihatkan nya.
"Kau pikir aku ingin seperti ini ? Kau pikir aku mau bertemu lagi dengan kalian ? Orang-orang yang tak memiliki perasaan " lanjut Kyuhyun .
Kyuhyun menurunkan pandangannya pada meja di hadapannya. Terdapat satu cangkir coklat yang masih mengepul. Baru saja di pesan Kibum lima menit setelah mereka tiba di caffe ini.
"Bagus jika kau tak ingin bertemu lagi dengan kami,karna jika kau berani mengusik atau menganggu salah satu adikku, aku pun akan mengingatkan mu lagi pada ucapan mu tadi " Jung Soo berucap sambil berdiri dari duduknya. Merapikan kemeja nya yang terlihat agak kusut di bagian lengan karena di Cengkeram Henry beberapa saat lalu.
Jung Soo mengeluarkan dompet, melempar kan sejumlah uang ke hadapan Kyuhyun yang masih duduk tenang di kursinya .
"Ambil itu dan pergi dari hidupku !" Jung Soo pergi. Meninggalkan Kyuhyun yang hanya menatap datar lembaran Won di meja.
Jika boleh jujur Kyuhyun tak ingin pertemuan yang begini , apalagi pertemuan pertama . Kyuhyun ingin di peluk ,ingin di tanyakan keadaannya,ingin di usap kepalanya. Apa sangat sulit ? .
Jung Soo bilang mereka adiknya,lalu ia ini apa ? Apa ia bukan adiknya ?
Tangan nya mengmbil lembaran uang yang masih berceceran lalu mengantongi benda yang bisa merubah hidup manusia itu.
Ketika sampai di ambang pintu, Kyuhyun di hadang oleh dua orang yang paling tak ingin di temuinya.
Greep
Donghae menarik Kyuhyun kedalam pelukannya kala pemuda pucat itu tiba di luar caffe. Dimana Donghae dan Kibum menunggunya.
"Aku merindukan mu kyunie-ya" Donghae terisak pelan. Rasanya tak bisa di ungkapkan dengan kata-kata karena terlalu banyak perasaan yang membuncah ingin keluar.
"Maaf hiks hiks maaf kan Hyung kyunie hiks " Donghae mengucap maaf sambil mengeratkan pelukannya pada Kyuhyun.
Kibum ingin ikut memeluk sebenarnya tapi ia sedang tak ingin menangis. Tak ingin Kyuhyun melihatnya yang cengeng.
"Bagaimana ? Apa yang kalian bicarakan ? Dia mengatakan apa pada mu ?" Donghae melepaskan pelukannya pada Kyuhyun.
Penasaran dengan isi dari pertemuan mendadak yang di adakan Jun Soo dengan Kyuhyun membuat Donghae tak sadar jika tangannya meremas tangan Kyuhyun yang masih lebam. Membuat Kyuhyun secara tak sadar meringis perih. Tapi meski pelan bagi Kibum yang sedari tadi memperhatikan dengan jeli ringisan itu tetap tertangkap jelas namun urung bertanya. Tubuhnya memang diam di samping Donghae tapi tidak dengan telinganya. Dia memasang telinga . Berusaha mendengarkan dengan baik setiap kata yang keluar dari mulut Kyuhyun. Tapi yang di tunggu tak kunjung mengeluarkan suara.
Kyuhyun menatap dua orang itu aneh.Bingung harus bagaimana bersikap.
Tangannya terasa gatal ingin memeluk tapi mengingat ucapan Jung Soo tadi membuat nya ragu.
"Bukan urusan kalian " jadi hanya itu yang keluar dari mulutnya.
"Apa maksudmu bukan urusan kami ? Kami berhak tau - "
"Tidak ! Kalian tidak berhak mengetahui. Apapun tentangku jangan merasa perlu mengetahui !" Kyuhyun berucap memotong Donghae yang hanya menganga tak percaya melihat perubahan Kyuhyun.
Kyuhyun nya yang manis,yang lucu,yang penurut,yang bulat, juga yang mudah tersenyum kini hilang. Semuanya hilang ! Tak menyisakan apapun kecuali sosok dingin di depannya.
Donghae menilik tubuh Kyuhyun baik-baik. Adiknya begitu kurus dan pucat. Apa dia tidak makan dengan baik ? Apa dia tidak tidur dengan lelap ? Apa kebutuhannya terpenuhi ? Apa ada seseorang yang menemaninya mengerjakan PR ?
Membayangkan penderitaan Kyuhyun yang hidup sendiri begitu lama membuat Donghae nyaris menangis. Lalu ketika tangannya yang sedang menggenggam tangan Kyuhyun di tepis oleh si empunya. Donghae benar benar menangis. Ia menangis dengan keras masih di pintu keluar caffe. Mengabaikan tatapan heran dari pengunjung yang lain.
"Jangan merasa bersalah pada ku ! Jangan merasa bertanggung jawab ! Jangan merasa berhak ! Juga jangan menangis karena ku !" Setelah mengatakan itu Kyuhyun berjalan pergi . Tapi Belum sampai lima langkah ia berhenti lalu berbalik lagi,merogoh jaketnya dan mengeluarkan lembaran Won yang tadi diberikan Jung Soo .
"Tolong berikan itu pada Kim Jung Soo-ssi,katakan padanya jika aku masih mampu hidup tanpa pemberian nya "setelah menaruh uang itu di telapak tangan Kibum. Kyuhyun benar-benar pergi. Meninggalkan Donghae yang semakin keras menangis dan Kibum yang sibuk menenangkan detak jantungnya juga menenangkan tangisan Donghae yang seperti nya akan memakan waktu. Kata kata Kyuhyun tadi mampu membuat tubuhnya sulit bergerak.
"Si Kim Jung Soo sialan itu benar-benar !" di tengah Isak tangisnya yang semakin keras Donghae sempat memaki Jung Soo .
Kibum mengusap punggung Donghae pelan. Dalam hati ia juga ingin setidaknya menampar atau memukul kakak sulungnya atas kelakuan yang sudah diluar batas.
Akhirnya malam itu mereka habiskan untuk menangis di depan pintu caffe,mungkin bergeser sedikit agar tak menghalangi orang lewat karna Donghae tak mau di ajak pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE
Fanfiction[ PRIVATE ACAK ] [BELUM DI REVISI] "Bagiku keluarga itu omong kosong yang memuakan". - Cho Kyuhyun "aku pernah berjanji untuk selalu mengingat mu tak peduli sejauh atau selama apapun kita terpisah".- Cho Kibum