09

3K 382 20
                                    

Vote dulu guys, bintang berada di pojok kiri bawah.

"Kenapa? Bukankah benar dia itu racun antara hubunganmu dengan istrimu?" seringai Chanyeol, ia bergidik acuh tidak takut sama sekali atas tatapan Baekhyun yang membunuh.

Bughh!

Benar. Perkelahian itupun terjadi.

Pukulan sangat keras Baekhyun layangkan ke sudut bibir Chanyeol dengan membabi buta. Kyungsoo yang notabenenya adalah sahabat dari mereka berdua mencoba melerai.

"Yak! Apa yang kalian berdua lakukan?" pekik Kyungsoo setelah memisahkan mereka berdua.

Nayeon pun langsung memeluk Baekhyun agar tidak memukul Chanyeol lagi.

"Jangan pernah memanggilnya demikian, aku sangat tidak suka jika kau mengusik milikku!" tegas Baekhyun dengan napas terengah-engah dan kemarahan yang teramat tinggi.

"Huh! Aku juga tidak suka apabila kau menyakiti milikku," kata Chanyeol tak kalah tegas sambil menghapus jejak darah dari sudut bibir, "dan kau, tidakkah kau malu memacari lelaki yang sudah beristri?" tunjuk Chanyeol dengan dagunya.

"Brengsek! Sudah kukatakan jangan pernah mengusik milikku!" Baekhyun kembali menarik kerah baju Chanyeol, tetapi Nayeon dengan sigap memeluknya agar tidak terjadi perkelahian lagi.

"Kumohon berhenti! Perlu kau tahu Chanyeol. Aku tidak pernah merebut Baekhyun darinya. Dia yang merebut Baekhyun dariku. Sudahlah, Oppa. Ayo kita pulang." Nayeon dengan segera menarik Baekhyun untuk pergi dari suasana yang mencekam tersebut.

"Ya, pergilah. Pergilah sejauh mungkin." Chanyeol berdecak sambil mengibas-ngibaskan tangan, lalu kembali duduk di kursi.

"Apa kau gila?" tanya Kyungsoo tidak percaya atas tindakannya.

"Tidak, aku serius dengan ucapanku. Sudahlah, kau tahukan Baekhyun orangnya seperti apa? Selalu salah dalam memilih." Chanyeol kembali menuangkan vodka ke dalam gelas, lalu meneguknya sampai habis.

....

Mobil Baekhyun telah berhenti tepat di depan rumah Nayeon. Ia tersenyum ke arah Nayeon yang meliriknya sedari tadi.

"Kau tidak mau turun?" tanyanya sedikit tertawa.

"Kau benar tidak apa-apa, Oppa?"

"Eum." Baekhyun mengangguk mengiyakan.

"Kau tidak mau masuk dulu? Aku akan mengobati lukamu ini." tunjuk Nayeon ke bagian wajah Baekhyun yang dipenuhi luka lebam.

"Tidak usah, aku baik-baik saja. Lagi pula lukanya juga tidak terlalu parah," kata Baekhyun sambil mengelus pipi Nayeon.

"Ya sudah kalau begitu, aku masuk dulu. Kau hati-hatilah." kecup Nayeon sekilas bibir ranum Baekhyun.

....

Mendengar suara bel rumah dibunyikan terus menerus membuat Nara yang sedang berada ruang tengah berlari dengan cepat ke arah pintu.

"Oppa, sudah pulang?" Baekhyun hanya bergeming, kemudian melangkah meninggalkannya begitu saja.

"Wajahmu kenapa?" tanyanya dengan raut wajah begitu khawatir. Baekhyun tak menjawab, ia lebih memilih merebahkan diri ke atas ranjang.

"Oppa tunggu sebentar, aku akan mengambil obat septik untukmu."

Tak lama kemudian datanglah Nara membawa obat luka. "Bangunlah, aku akan membersihkan lukamu terlebih dahulu." diletakkannya obat tersebut di atas nakas.

This Painful | Byun BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang