19

3.3K 416 44
                                    

Vote dulu guys, bintang ⭐ berada di pojok kiri bawah. ↙

Jam sudah menunjukkan pukul 21:15 KST. Baekhyun sudah mencari Nara ke sana kemari di semua tempat, tapi tak kunjung jua menemukannya. Ia semakin cemas. Bagaimana kalau terjadi suatu hal pada Nara?

Akhirnya, ia memutuskan untuk menunggu di luar rumah setelah mencari ke dalam rumah juga tak menemukan Nara. Siapa tahu, setelah seharian pergi Nara akhirnya pulang.

Cukup sekian lama, akhirnya sebuah mobil berhenti tepat di depan gerbang rumahnya. Seseorang turun dengan membopong seorang wanita yang terlihat tengah mabuk.

Baekhyun berdiri dari duduknya, kemudian sangat terperanjat setelah mengetahui siapa orang tersebut.

"Nara!" pekiknya dengan suara senang sekaligus khawatir.

"Menyingkirlah!" ancam Chanyeol yang hendak membawanya masuk.

Baekhyun mengernyit bingung, kemudian menahan tangan Chanyeol.

"Kenapa ia sampai begini?" tanya Baekhyun menatap Chanyeol lekat.

"Ck! Seharusnya aku yang menanyai demikian! Apa yang telah kau lakukan padanya? Kau tahu, dia tidak pernah serapuh ini. Ternyata kau memang diciptakan menjadi seorang bajingan." Chanyeol menepis tangan Baekhyun kemudian membawa Nara masuk ke dalam rumah.

Baekhyun mengeraskan rahangnya, kemudian mengepal kuat tangannya.

"Lepaskan dia!"

Chanyeol menghiraukannya, ia terus saja membawa Nara menuju kamar.

Setelah ia menidurkan Nara, ia kemudian keluar menuju Baekhyun.

"Kau tak boleh menyentuhnya tanpa seizin ku." tegas Baekhyun.

Tak mendapat respon dari Chanyeol membuat Baekhyun naik pitam. Ia melangkah lebar menuju Chanyeol kemudian menarik kerah baju sahabatnya ini.

"Kenapa? Bukankah kau sangat membencinya?" Chanyeol menyeringai.

"Apa kau sudah lupa dengan ucapanmu dulu? Kau memberikannya secara cuma-cuma padaku." ledek Chanyeol lagi, kemudian menepis tangan Baekhyun.

"Aku menarik semua ucapan ku, dan aku sangat mencintainya."

"Huh! Kau menyesal? Tanpa kau sadar kau menjilat ludah mu sendiri." Chanyeol berdecak jijik.

"Terserah apa namanya, yang jelas aku ingin kau menjauh dari istriku."

Chanyeol tertawa remeh setelah mendengar Baekhyun berucap demikian. "Lalu, jalang mu itu akan kau telakkan di mana?"

"Jaga ucapanmu!" Baekhyun sudah mengepal tangannya.

"Yang seharusnya menjaga ucapan itu adalah kau! Kau bajingan bodoh, kau kena jeratmu sendiri."

Bugh!

Tidak terima Chanyeol berucap demikian, satu pukulan pun mendarat tepat di sudut bibir Chanyeol. Chanyeol terhuyung ke belakang, kemudian terduduk di lantai.

"Aku tidak segan-segan menyingkirkanmu, dan aku tidak peduli kau siapa." rahang Baekhyun mengeras, nafasnya naik turun menahan emosi.

"Aku juga tidak segan-segan menyingkirkan jalang mu itu, dan aku pun juga tidak peduli dia siapa." Chanyeol menghapus darah di sudut bibirnya.

Merasa kesal Chanyeol mempermainkan ucapannya, ia kembali hendak mumukul Chanyeol. Tetapi, Chanyeol dengan sigap menahan tangan Baekhyun. Kemudian ia melayang sebuah pukulan di pelipis Baekhyun.

Bugh!

Baekhyun terhuyung mengenai sofa. Chanyeol melangkah menujunya kemudian menarik paksa kerah baju Baekhyun lalu berucap.

This Painful | Byun BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang