17

3.3K 381 29
                                    

Vote dulu guys, bintang ⭐ berada di pojok kiri bawah. ↙

"Kau boleh menghabiskan uang ini semau mu, tapi dengan satu syarat." Chanyeol menggantungkan ucapannya yang membuat Nayeon semakin penasaran. Kemudian sedikit Mencondongkan tubuhnya ke arah Nayeon.

"Pergi dari hidup Baekhyun dengan uang ini atau bertahan dengan Baekhyun, tapi rahasiamu ku bongkar." seringai Chanyeol.

Raut wajah Nayeon yang senang tadi kini langsung berubah drastis, kemudian menatap Chanyeol begitu marah. Ia kemudian dengan perlahan-lahan merobek cek tersebut tepat di depan wajah Chanyeol.

Chanyeol melotot mata tidak percaya melihat tindakan Nayeon, tapi tidak menghentikannya.

"Kau mencoba mengancam ku?" Nayeon menatap Chanyeol begitu lekat.

"Auw ... kau membuatku takut." gelaknya yang membuat Chanyeol mati kutu.

"Chanyeol, Chanyeol. Silahkan saja kau bongkar rahasia ku. Tapi, taruhannya adalah wanita mu itu. Otte?" ia menopang dagunya menatap Chanyeol kemudian menyeringai menggoda.

Chanyeol mengeraskan rahangnya. Ia mengepal kuat tangannya di balik meja.

"Awas saja jika kau berani menyentuh Nara sedikitpun, kau berhadapan denganku." ancam Chanyeol.

"Wow ... ternyata kau takut dengan ancaman ku tadi." tawa Nayeon.

"Ternyata mengetahui kelemahan mu sangatlah gampang." gelaknya yang membuat Chanyeol begitu kesal.

"Hei, bukankah ini hal yang  menguntungkan bagi kita berdua? kau bisa memiliki Nara, sedangkan aku bisa memiliki Baekhyun. Mari berkerja sama." tawar Nayeon.

"Aku tidak selicik kau, jalang."

"Huh! Jangan munafik ataupun berpura-pura bodoh, Chanyeol. Kau mencintai Nara, bukan?"

Chanyeol terdiam tidak berkutip sama sekali, dan itu menandakan kalau ucapan Nayeon itu memanglah benar.

"Jangan kau sia-siakan kesempatan ini." goda Nayeon dengan penuh penekanan di setiap kata.

"Menikung seorang sahabat tidaklah begitu jahat." goda nya lagi yang membuat Chanyeol semakin geram.

Nayeon tersenyum senang melihat ada guratan kemarahan di wajah Chanyeol.

Chanyeol kembali mengubah ekspresi wajah ke semula. Kemudian menatap Nayeon jijik.

"Niatku bukan ingin menikung, tetapi ingin mendukung hubungan mereka. Dan menjauhkan Baekhyun dari kau sesegera mungkin. Agar ia tidak terjerat dengan godaan setan mu."

"Jaga ya ucapanmu! Untuk apa aku menjauh dari Baekhyun? Dia kekasihku, dan kami saling mencintai."

"Kekasih mu? Suami orang kau sebut kekasih? Wah ... kau hebat sekali." tawa Chanyeol seperti sebuah ejekan untuk Nayeon.

"Iya, dia memang kekasihku. Bukankah kau juga sama, mencintai istri orang?"

Chanyeol semakin tertawa keras mendengar penuturan Nayeon. Apakah wanita ini sudah gila? Pikirnya.

"Hei ... sadarlah, kau itu perebut. Dan aku bukanlah dirimu."

"Mwo? Aku perebut? Huh! Justru dia yang telah merebut Baekhyun dariku. Sebelum dia hadir, aku telah memiliki Baekhyun terlebih dahulu." tegas Nayeon.

"Dia yang memiliki Baekhyun secara hukum dan agama. Dan kau hanya sebuah parasit di hubungan mereka."

Nayeon mendelikkan mata tidak mau ambil pusing.

This Painful | Byun BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang