28

1.3K 123 64
                                    

Hari ini Nara berencana mendatangi Baekhyun, ia sudah memikirkan secara matang keputusan apa yang harus ia ambil. Ia sudah menghubungi Chanyeol dan meminta Chanyeol untuk menemaninya ke sana.

"Apapun keputusanmu kau harus yakin," ujar Chanyeol saat mereka hendak memasuki rumah sakit.

Nara mengangguk mantap, mereka pun melangkah masuk menuju ruang inap Baekhyun.

Tangannya sedikit gemetar saat menyentuh ganggang pintu, ia pun menarik napas pelan kemudian mendorongnya. Mereka yang berada di dalam sedikit terperanjat atas kehadirannya.

"Oh, Nak. Kau datang?" Ny. Byun langsung menyambutnya, kemudian dengan sontak memeluknya.

Baekhyun yang tengah terbaring di ranjang mematung tidak percaya atas kehadiran Nara yang secara tiba-tiba. Tatapannya masih menatap lurus sosok Nara yang tidak mau menatapnya sedikitpun.

"Kau juga datang? Ke sini duduklah," kata Tn. Byun pada Chanyeol lalu menunjuk sofa di sebelahnya.

"Iya, Paman." Chanyeol pun melangkah masuk, begitupun Nara yang dituntun Ny. Byun untuk duduk di sebelahnya.

"Bagaimana kabarmu? ."

"Seperti yang Ibu lihat aku baik-baik saja. Rencananya minggu depan aku ingin menemui Ibu dan Ayah, tapi tidak kusangka bakal bertemu di sini." senyum Nara pada kedua mertuanya.

Hati Ny. Byun menghangat menatap Nara sudah mau mengunjungi Baekhyun, sungguh ia sangat berharap kalau Nara mau memaafkan kesalahan Baekhyun.

Untuk beberapa saat suasana berubah hening, hingga pada akhirnya Tn. Byun membuka suara. "Bagaimana kabar orang tuamu?" tanyanya pada Chanyeol.

"Mereka baik, cuma Ayahku sedang sibuk menangani kantor yang sedang dilanda beberapa masalah."

"Kenapa tidak kau yang terjun langsung mengatasinya?"

"Bakatku tidak di sana." gelak Chanyeol yang diikuti semua orang kecuali Baekhyun yang masih terkejut atas kedatangan Nara.

Cukup beberapa lama mereka berbincang, akhirnya Tn. Byun mengajak Chanyeol keluar berencana berbincang lebih lama di restoran di samping rumah sakit.

Ny. Byun yang masih bersama Nara membuka suara. "Ibu keluar dulu, sapalah satu sama lain."

"Tapi, Bu-"

"Kalian sudah lama tidak saling sapa." potong Ny. Byum cepat bantahan Nara.

Ia pun pergi meninggalkan mereka berdua, suasana pun mulai terasa cekam saat pintu tertutup.

"Bagaimana kabarmu?" Baekhyun mulai membuka suara.

"Aku baik." jawab Nara ketus

"Ke sini, duduklah di sampingku." tunjuk Baekhyun bagian ranjang kosong.

"Tidak usah, aku lebih nyaman di sini."

"Kalau begitu biar aku yang turun." Baekhyun dengan cekatan menurunkan kakinya menyentuh lantai kemudian kedua tangannya bertumpu di kedua sisi.

Ia sedikit meringis dan dengan cepat pula Nara berlari ke arahnya memegang kedua lengannya.

"Kau gila! Nanti kau bisa terjatuh. Cepat naikkan kakimu ke atas lagi."

Baekhyun tertawa ringan. "Ternyata kau masih perhatian kepadaku."

Nara tidak menanggapi, ia kembali membantu Baekhyun untuk berbaring seperti semula. Setelah Baekhyun benar-benar berbaring ia kembali hendak duduk di sofa, tetapi tangannya dengan cepat dicekal oleh Baekhyun.

"Mau kemana?"

"Duduk."

"Berbaringlah di sini sebentar denganku."

This Painful | Byun BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang