5.Foto Calon istri

9.1K 326 5
                                    

Selamat membaca :)
Jangan lupa vote dan komen

Aldrian pov

Meeting dengan perusahaan Deral Group telah usai,kami membahas tentang rencana pembangunan resort di lombok.Perusahaan Aditama yang di bangun oleh mendiang kakek ku  bergerak di bidang kontruksi dan bangunan.Aku mendesah lega setelah seharian berkutak dengan pekerjaan dan meeting bersama para investor yang ingin bekerja sama dengan perusahaan ku. Kebetulan sehabis meeting jadwal ku sudah kosong dan hari sudah sore ku putuskan untuk pulang kerumah.

setelah sampai di gerbang ada satpam yang bernama pak toyo yang membukakan pintu gerbang ketika aku membunyikan klakson mobilku.setelah memarkirkan mobil di bagasi rumah aku pun melangkahkan kaki ke pintu masuk rumah.

ku lihat ada mamah yang sedang berkutak di dapur,walapun rumah ini memiliki asisten rumah tangga tetapi mamah selalu menyempatkan  memasak untuk keluarga ,kata mamah kalo masakan sendiri lebih srek dibanding masakan orang lain.Asisten rumah tangga di rumah kami mama tugaskan untuk bersih bersih rumah kecuali memasak.

Aku menaiki anak tangga  untuk segera sampai ke kamar.aku langsung masuk kekamar mandi untuk membersihkan diri dan tak lupa untuk menunaikan kewajiban ku sebagai umat beragama karena kebetulan aku belum sholat ashar di karenakan kesibukan ku di kantor. Sesibuk apapun aku, alhmdulilah aku tak pernah meninggalkan kewajibanku untuk beribadah dan menyembah sang maha pemberi kehidupan sebagai tanda rasa syukur kepada sang khalik walapun aku tau ibadahku mungkin masih belum sempurna.

Setelah sholat ashar aku baru menyadari ternyata sedari tadi perutku memberontak untuk di isi.aku pun keluar kamar menuju meja makan untuk mengisi perut disana ada mbok inem yang sedang menata makanan di meja makan.

"eh aden Al sudah pulang bibik gak lihat"

"iya bi tadi aku masuk rumah  sepi cuma ada mamah di dapur"

"mungkin bibi lagi nyapu di halaman belakang den,mau makan ya den silahkan den Al"

"iyaa bi soalnya udah laper banget hehe"

"mau di ambilkan bibi nasinya" tawar bi Inem kepadaku

"gak usah bi aku ambil sendiri saja" aku menolak di ambilkan nasi oleh bi inem.

"Oh ya bi mamah mana?" aku menanyakan keberadaan mamah kepada bi Inem.

"Oh nyonya di kamar katanya mau sholat dulu"

Aku hanya menanggapi jawaban bibi dengan berohria

aku tak pernah membeda medakan pembantu di sini kedekatan ku bersama bi inem sudah seperti anak dan ibu karena beliau sudah lama bekerja di sini sewaktu aku bayi berumur 1 tahun, bi inem turut adil merawatku,dan aku pun sudah menganggapnya sebagai ibu ke dua setelah mamah ku.

Setelah makan aku memasuki ruang kerja ku yang berada di sebelah kamar untuk mengecek email yang masuk dan melanjutkan pekerjaan ku sembari menunggu waktu maghrib tiba.

Tak terasa waktu maghrib telah tiba aku pun segera mengambil air wudhu dan mengganti pakain ku dengan baju koko dan sarung.ku samapirkan sajadah ke atas pundak dan melangkah turun ke bawah untuk menunaikan shalat maghrib berjamaah di mushola dekat dengan komplek perumahanku jika tidak pulang malam dari kantor biasannya aku akan menyempatkan sholat di mushola dekat perumahan bersama papah.Di
bawah sudah ada papah yang sedang menunggu ku untuk berangkat ke mushola bersama.

Setulus Cinta AzaliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang