16.Kampus baru

4.3K 188 40
                                    

Hai guyss aku come back nih😁😁 ada yang masih nungguin cerita aku nggak?😃😃
maaf ya udah beberapa tahun nggak nglanjutin cerita ini🙏🙏
cuss yuk langsung baca ajah..

Di sebuah taman kampus dengan banyak tanaman dan bunga-bunga yang terlihat rapi serta kursi panjang bercat putih. terlihat ada seorang gadis yang sedang duduk menunggu seseorang . sesekali ia akan mengecek arloji yang melingkar cantik di tangannya.sudah sekitar 10 menit dia menunggu tapi yang di tunggu belum juga menampakan batang hidungnya.    pikiranya menerawang jauh kejadian demi kejadian yang selama 6 bulan ini telah ia lewati. sesekali helaan nafas panjang terdengar dari mulut sang gadis. tak terbayangkan olehnya di usia yang menginjak 19 tahun sudah menjalani hidup rumah tangga akibat perjodohan kedua orang tua. tapi dia tak menyesal menjalani ini semua baginya ini mungkin rencana Tuhan yang sudah di siapkan olehnya. ia percaya pasti suatu saat nanti akan ada bahagia yang menjemput. walaupun selama 6 bulan  hubungannya dan suami masih tergolong terlihat biasa saja. seperti istri pada umumnya ia akan menyiapkan segala kebutuhan suami dari mulai menyiapkan makan,minum dan baju kantor semua di lakukannya. itu bukti bahwa dia ingin mengabdi pada suami. secara kontak fisik pun hanya sekedar cium tangan ketika sang suami akan berangkat ke kantor. salahkan ia meminta lebih di perhatiakan seperti istri pada umumnya? entahlah selama ini juga sulit sekali mengajak sang suami memulai obrolan ringan lantaran
kesibukan sang suami sebagai CEO di perusahaan Aditama. selalu berangkat pagi dan pulang malam ketika jam menunjukan pukul 10 malam. tak terbayangkan juga olehnya bisa masuk dan menjadi bagian dari keluarga Aditama. walaupun sang mertua dan adik ipar sangat  baik kepadanya. berbanding terbalik dengan sikap suami yang irit sekali bicara itu pun kalo di tanya dan dia akan menjawab sekedar anggukan dan gelengan kadang hanya kata-kata singkat yang keluar dri mulutnya. dulu ia   mempunyai impian menikah dengan pria yang sederhana dan hidup bahagia dengan pria yang ia cintai. tapi takdir berkata lain dan semuanya sudah terjadi bukan? kita tidak mungkin menyalahkan garis takdir yang sudah di tetapkan oleh-Nya untuk kita kan?.

Di sini lah dia sekarang menempuh pendidikan Di salah satu Unversitas Negri di kota jakarta dan mengambil jurusan fashion designer sesuai bidang yang ia cita- citakan sejak kecil . setelah beberapa bulan lalu Sang ayah mertua dan suami pernah membahas akan  mendaftarkan ia ke kampus ini. ia sangat bersyukur walaupun setatusnya sudah menikah tetapi ia masih bisa melanjutkan pendidikannya dan keluarga mertua mengizinkan dengan syarat harus bisa membagi waktu untuk kuliah dan mengurus rumah tangga dan Lia menyanggupi syarat tersebut.

Lamunannya buyar ketika ada suara cempreng khas perempuan memanggil dirinya. ia pun menoleh dan tersenyum melihat sahabatnya Ira melangkah tergesa-gesa mendekati dirinya. Ya dulu Ira dan Lia berjanji akan  menempuh pendidikan bersama. sahabat yang ia punya sejak smp sahabat yang selalu mendukung ia ketika ada masalah dan sahabat sehidup semati menurut Lia pokok nya dia tak bisa menjabarkan persahabatan yang ia jalin sudah lama bersama Ira terlalu banyak kenangan dari mulai yang manis sampe yang pahit  ia lalui bersama Ira. dan bedanya Ira mengambil jurusan kedokteran di bidang spesialis anak. dari dulu dia sudah mengidam idamkan bagaimana iya bisa memeriksa anak-anak yang berceloteh ria saat di priksa dan mengrti akan tumbuh kembang anak membayangkan itu saja ia tersenyum ceria  ira memang menyukai anak-anak sejak kecil maka dari itu ia mengambil jurusan yang sesuai bidangnya.

Ira mendekat dan  sudah duduk di sebelah lia. sambil mengatur napas yang ngos ngosan akibat jalan terlalu tergesa-gesa guna menyamperi sahabatnya.

"hufft.. capek Li.. kamu udah lama yah nunggu aku. maaf ya tadi ada tambahan matkul" kata ira sambil menyeka bulir keringat yang mempel di dahinya.

"enggak ko ra skitar 10 menit aku nunggu di sini. lagian aku juga suka kok di sini tempatnya nyaman Asri sejuk lagi bikin betah lama-lama di sini. ya udah kamu kan cape tadi abis jalan cepet-cepet mending kita duduk dulu di sini sebentar" Lia menyuruh ira untuk beristirahat di sini sebentar dan hanya di jawabi anggukan setuju oleh ira. rencananya hari ini mereka berdua akan mampir ke toko buku membeli beberapa buku yang sekiranya mereka butuhkan untuk tugas matkul.

  " Lia aku minta maaf yah waktu acara nikahan kamu aku nggak mendampingi kamu padahal kan seharusnya sebagai sahabat aku ada di sana menyaksikan hari bahagia sahabatku." ucap ira terlihat muram mengucapkan kata itu. ya dirinya memang tidak hadir di hari bahagia sahabatnya di karenakan ikut sang papah ke luar kota guna menjenguk sang nenek yang tiba2 di rawat di rumah sakit. ada penyesalan tersendiri dalam diri ira.

"sudah lah Ra nggak apa- apa kamu jangan merasa menyesal seperti itu. lagian juga kamu keluar kota jenguk nenek kamu yang lagi sakit kan. udah yah jangan merasa bersalah aku nggak papa ko. kamu kan udah di sini sekarang nepatin janji kita berdua untuk kuliah bareng" Lia menenangkan ira dengan kata-katanya sembari mengelus punggung tangan sahabatnya.

"iya Li aku bakal tetep bareng-bareng sama kamu. ngomong-ngomong gimana  hubungan kamu dengan suami?" tanya ira hati-hati.

"sejauh ini sih masih tahap biasa aja ra. mas Aldrian itu sulit sekali untuk di ajak ngobrol dia juga lebih irit bicara kalo di tanya. dia terlalu sibuk ra sama kerjaanya. kadang aku pngin sekali bisa mengenal dekat sama karakter suami ku tapi ko rasanya sulit ya ra. hari weekend aja dia masih tetap kerja ya walaupun di rumah di ruang kerjanya bahkan bisa seharian dia ngurung diri di sana" Lia mendesah  lelah bercerita panjang lebar perihal kehidupan rumah tangganya walaupun sebenarnya dia tak mau mengumbarnya tapi selama ini dia butuh teman bicara untuk sekedar mengungkapkan keluh kesah yang selama ini ia pendam sendiri. menurutnya ira lah yang paling bisa di ajak bicara saat ini.

" kamu yang sabar Li. walaupun dia belum sepenuhnya bisa nrima kehadiran kamu tapi percayalah dengan kesabaran dan keikhlasan kamu pasti suatu saat nanti dia akan terbiasa dan mulai membuka hatinya buat kamu" Ira menenangakan Sahabatnya sambil sesekali mengelus lembut lengan Lia.

"Iya ra kamu benar aku harus sabar aku harus kuat menghadapi semua ini. bukan kan Allah membolak balik hati manusia? aku yakin suatu saat nanti hati mas Aldrian pasti akan luluh dan bisa menerima kehadiran ku" Lia tersenyum cerah ada kelegaan
tersendiri dalam dirinya ketika semua unek2 yang selama ia pendam sudah di ungkap kan. beruntungnya masih mempunyai sahabat seperti ira.

" Nah gitu dong senyum kamu jauh lebih cantik kalo tersenyum seperti itu. sudah legakan yuk kita jalan mumpung belum terlalu sore" Ira mengajak Lia agar segera bergegas pergi.

kedua gadis itu pun meninggalkan Taman dan berjalan beriringan sambil sesekali ber canda tawa ria. tawa mereka pecah saat Ira melontarkan guyonan lucu.

Alhamdulillah bagian ke 16 selesai.🙏🙏🙏 maaf ya aku baru come back. semoga suka dengan part ini.maaf juga bila ada typo dan kata-kata yang kurang pas🙏🙏. jangan lupa vote dan komen yah teman-teman.😊😊😊
salam hangat dari saya untuk semua pembaca❤❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Setulus Cinta AzaliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang