6.Lamaran??

7.8K 324 3
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa vote dan komen

Hujan rintik rintik membasahi bumi terlihat gadis yang sedang asyik memainkan air hujan dari balik jendela kamarnya.dia sangat menyukai hujan,ketika dia kecil dia ingin sekali bermain hujan seperti teman-teman yang lain.bermain dalam guyuran air hujan dan tertawa lepas, tapi dia tak pernah di izin kan orang tuanya bermain hujan karena pada saat itu dia pernah satu kali bermain hujan dan berakhir dengan demam tinggi dan harus di rawat di rumah sakit selama beberapa hari.Sejak saat itulah dia tak pernah di izinkan bermain hujan.sesekali si gadis mengadahkan tangannya untuk menyentuh air hujan dan gamis yang dia pakai terlihat sedikit basah terkena cipratan air hujan. Ketika si gadis sedang asyik dengan kegiatanya terdengar ada ketukan pintu dari kamar dan bunyi cklek pintu terbuka ternyata ibu si gadis yang membuka pintu kamarnya. Si gadis menengok dan melanjutkan lagi kegiatan bermain air nya. Ibunya langsung masuk kamar dan menutup kembali pintunya menuju putrinya yang tengah asyik dan dia menegur si gadis.

"Nak nanti pakaian kamu basah kena cipratan air kalo bermain seperti ini" ucap ibunya menegur.

"Tidak bu hanya terkena sedikit"

"Ya sudah cepat kamu benarkan dulu penampilan mu dan setelah itu lekas keluar kelurga Om Rehan sudah datang ibu tunggu di sini" yang di jawab anggukan oleh si gadis.

Sesuai apa yang ayahnya katakan minggu lalu bahwa hari ini keluarga calon suaminya sudah datang untuk melamarnya.

"sudah siap nak" ucap ibunya "sudah bu" jawab lia seraya tersenyum kecil.

Setelah membenarkan penampilannya dia dan ibunya berjalan beriringan dengan ibu yang merangkul bahu Lia menuju ke ruang tamu untuk menemui calon suami dan calon mertuanya. Lia agak sedikit gugup sesekali dia menghirup nafas dalam dalam dan mengelurkannya secara perlahan untuk mengurangi kegugupannya. Di ruang tamu terlihat sudah ada ayahnya dan sepasang paruh baya serta pemuda  yang terbilang tampan.

mungkin dia orang yang akan di jodohkan denganku gumam lia dalam hati .

semua nya memakai seragam batik.terlihat mereka sedang mengobrol  dengan santai.ketika  Lia dan sang ibu sudah hampir sampai di ruang tamu ayah nya langsung memanggilnya

"sini nak Ayah kenalkan sama keluarganya Om Rehan" semua terlihat menengok ke arah  Lia apalagi tatapan elang dari sang pemuda ketika menatapnya seakan menambah kegugupan dan detak jantungnya berpacu dengan hebatnya.

Ayahnya meminta Lia untuk berkenalan dengan calon mertua dan calon suaminya. "Ini om Rehan dan istrinya, Tante Alyani" tunjuk ayahnya kepada sepasang paruh baya itu.

"dan ini anaknya namanya Aldrian" tunjuk ayahnya lagi memperkenalkan nama anak Om Rehan.Lia langsung mencium punggung tangan kedua orang tua Aldrian dan berucap "saya Azalia om tante"  dan menampakan senyum yang
terukir di bibirnya dan untuk Aldrian lia hanya mengantupkan tangan di depan dada dengan bergumam Azalia seraya menunduk kan kepala.

"wah anak mu sudah besar yaa Ren dan cantik"puji ayah Aldrian kepada Lia.

"Iya pah Azalia sangat cantik, sopan dan lembut sudah pantas untuk bersanding dengan Aldrian  mamah udah gak sabar pah menjadikan Lia sebagai menantu"ucap mamah Aldrian menimpali ucapan suaminya serta terang terangan memuji kecantikan Lia dan sontak mereka semua tertawa melihat Mamah Aldrian yang tak sabar ingin menjadikan Lia  menantu keluarga Aditama. Bluss  semburat merah menghiasi wajah Lia dan pipinya pun terasa memanas atas pujian mamah Aldrian.

"Terima kasih om tante atas pujiannya" jawab lia kepada mereka dengan senyuman.

setelah semuanya berkumpul dan duduk di ruang tamu ayah Aldrian memulai pembicaraan.

"Sebaiknya kita mulai saja ya Ren acaranya" intrupsi papah Aldrian yang ingin memulai acaranya.

"Ya silahkan"dan disetujui oleh Ayah lia

"jadi Begini kedatangan kami kesini dengan maksud  ingin Melamar Lia untuk  menjadi istri dari anak kami Aldrian sekaligus menantu dari keluarga Aditama" papah Aldrian mengutarakan maksudnya

"Al ayo kamu bilang kepada orang tua lia kalo kamu berniat melamar dia" perintah papah Aldrian kepada putranya yang sedari tadi hanya diam dan tatapannya hanya fokus kepada Lia saja yang sedang menundukan kepala dia pun tersadar

"ya baik pah"
"Om saya ingin melamar putri om untuk saya jadikan istri apakah om bersedia menerima lamaran saya?"

"Om serahkan semua keputusan pada Lia dia yang berhak memilih jalan hidupnya. Bagaimana Lia apakah kamu menerima Lamaran dari nak Aldrian? Tanya ayah nya kepada sang putri yang masih menunduk serta memilin milin gamisnya. Lia langsung mengangkat kepalanya diedarkan padangan kepada semua orang mereka semua nampak menunggu jawaban yang akan di berikan oleh Lia.sembari mengucapkan bismilah dalam hati dia pun menjawab.

"insyaallah saya... Menerima lamaran dari Mas Aldrian" ucap lia dengan suara mantap walaupun ada jeda dalam kalimatnya.semuanya yang berada disana  nampak mengucapkan hamdalah atas ucapan Lia kecuali pemuda  yang  sedang memasang wajah datarnya dia  terlihat biasa saja atas ucapan lia.

"Tapi saya mau bertanya kepada keluaraga Om.apakah setelah menikah saya masih bisa melanjutkan pendidikan saya?" Lia mengutarakan keinginannya untuk melanjutkan pendidikan kepada kelurga calon suaminya.dia berharap setelah menikah dia bisa melanjutkan kuliah dan mengapai cita cita yang selama ini dia impikan.

"Kalau masalah itu kamu tak usah khawatir kami pasti tak akan melarang kamu untuk melanjutkan pendidikan ya kan mah" jawab ayah Aldrian dan meminta persetujuan dari sang istri.
"Ya pah kamu bisa melanjutkan pendidikan mu asalkan kamu tak melalaikan tugasmu sebagai seorang istri nantinya"ucap mamah Aldrian menimpali ucapan suaminya dan memberikan nasihat kepada Lia.

"bagaimana Al kamu setuju kan kalau Lia melanjutkan pendidikannya setelah menikah dengan mu"tanya papah Aldrian kepada putranya."Ya terserah itu hak dia" ucap datar Aldrian.

"Allhamdulilah terimakasih banyak saya sudah di izinkan melanjutkan pendidikan insyaallah saya akan mengingat pesan tante dan tak akan melalaikan tugas saya sebagai seorang istri" lia sangat bersyukur karena dia masih bisa melanjutkan pendidikan nya setelah menikah ternyata mertuanya sangat baik terhadapnya tapi yang jadi benaknya sekarang adalah mengapa calon suaminya terkesan enggan untuk menimbrung pembicaraan,tatapanya sangat datar dan menjawab seperlunya saja apakah dia tak menyukai perjodohan ini apa memang itulah sifatnya yang hanya berbicara ketika di tanya?entahlah.

"Sebaiknya kita tentukan tanggal pernikahannya bagaimana?"  usul dari papah Aldrian

"Ya pah lebih cepat lebih baik" mamah aldrian ikut menyaut

"Sesuai kesepakatan kita saja Han pernikahan akan di laksanakan setelah Lia lulus" jawab Ayah Lia

Mereka semua mengangguk dan menyetujui jawaban ayah Lia.setelah acara lamaran dan menentukan tanggal pernikahan keluarga Aldrian di ajak oleh kelurga Lia untuk jamuan makan malam mereka semua langsung menuju ke tempat duduk masing masing.kebetulan Ibu Lia sudah memasak aneka jenis masakan rumah.

"monggo silahkan di nikmati hanya masakan Rumah yang bisa kami hidangkan" ibu Lia mempersilahkan tamuanya untuk menikmati hidangan yang sudah disiapkan

"tidak apa apa bu Ais saya juga lebih suka masakan rumah" jawab mamah Aldrian sambil tersenyum kepada calon besannya.

Susana makan malam sangat tenang hanya terdengar suara denting sendok yang beradu dengan piring.

"wah masakan bu Ais sangat enak boleh minta resepnya ya bu" puji mamah Aldrian terhadap masakan ibu Lia.

"Terima kasih bu Alyani itu hanya masakan Rumah biasa bu"

"Kapan kapan kita bisa masak bareng ya bu"  ibu Lia mengangguk dan tersenyum menjawabnya.

Setelah makan malam usai mereka semua pamit untuk pulang karena kebetulan hari sudah malam mereka memutuskan untuk menginap di hotel dan berangkat ke jakarta besok harinya.

Bersambung

Allhamdulilah selesai bagian enamnya😊🙏
Maaf ya part ini jelek soalnya ide lagi mentok😅😢
Maaf juga kalau ada typo maklum masih tahap belajar
Semoga suka sama cerita ku yang Absurd ini.
Terima kasih

Setulus Cinta AzaliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang