7.Alvino Bagaskara

8.6K 292 6
                                    


Selamat membaca :)
Jangan lupa vote dan komen.

Terlihat ada seorang pemuda yang sedang bersandar di kursi kebesarannya,Ya dia Aldrian Putra Aditama pemuda dengan pesona yang sulit di hilangkan oleh kaum hawa.memiliki wajah yang rupawan serta kekayaan yang berlimpah menjadi incaran oleh gadis gadis di luaran sana.tapi tak ada respon sedikitpun ketika dengan terang terangan gadis tersebut ingin berkenalan dan mengincarnnya hanya tatapan datar dan sikap acuh yang di tunjukan olehnya. Ada alasan tersendiri mengapa dia bersikap demikian karena dia tak mempercayai lagi adanya cinta menurutnya wanita itu sama dalam hal menghancurkan hati. Dia jadi teringat pertemuan dua keluarga seminggu yang lalu ketika dia dan keluarganya melamar seorang gadis untuk di jadikan istri selama ini tak ada dalam pikirannya untuk menikah secepat ini apalagi menikah dengan gadis yang menurutnya masih terbilang muda umurnya pun terbilang cukup jauh denga umurnya. Hal ini dia terima karena perjodohan kedua orang tuanya. Dia memang cantik malah lebih cantik aslinya ketimbang foto menurut memikiran Aldrian sendiri dengan balutan pakaian tertutup yang terlihat anggun dan dengan hijab yang menutup kepalanya itu menambah nilai kecantikannya. apakah aku mampu nantinya menjadi imam yang baik untuk dia? Entahlah mengapa otak Aldrian sedari tadi terus berfikir seperti itu dan pernikahan seperti apa yang akan di jalaninya nanti karena belum ada cinta diantara mereka.

Sedangkan di loby kantor sudah ada pemuda  tampan dengan kaca mata yang bertengker  manis di hidungnya melangkahkan kaki  ke bagian resepsionis untuk menanyakan ruangan CEO pemuda itu bernama Alvino bagaskara dia sahabat Aldrian semenjak SMA.mereka berpisah setelah lulus dari sekolah dan melanjutkan studi masing masing.Vino yang kebetulan pecinta kuliner lebih memilih untuk jadi pembisnis kuliner dan sudah memiliki restoran di berbagai cabang di kota kota besar dan Aldrian karena di tuntut untuk meneruskan usaha keluarga memilih untuk melanjutkan studi di negeri orang dan menjadi pembisnis muda menggantikan sang ayah yang sudah berhenti bekerja untuk menikmati  masa tua di rumah bersama sang istri. Sudah hampir dua tahun Vino tak pernah bertemu dengan sahabatnya lantaran kesibukannya untuk meninjau restoran yang di kelolanya. Kebetulan dia hari ini ada bisnis di jakarta jadi sekalian dia ingin bertemu dengan sahabat lamanya.

"Permisi mba saya mau tanya ruangan CEO di mana yah" vino menanyakan ruangan CEO kepada resepsionis yang bername tag Tiara

"Maaf mas ini siapa yah?" tanya sang resepsionis

"Saya teman pak Aldrian. Nama saya Vino"

"Apakah mas sudah membuat janji dengan pak Aldrian?"

"Belum bilang saja saya teman nya dan ingin bertemu dengannya"

"Baik di tunggu sebentar ya saya akan menghubungi sekertarisnya dulu"

Di jawab anggukan oleh vino.setelah beberapa menit menunggu sang resepsionis menelepon sekertaris Aldrian. dia di beri tahu bahwa ruangan CEO berada di lantai no 7.ia pun langsung melangkah kan kaki untuk menuju lift yang akan membawanya ke ruangan sahabatnya. Sebelum pintu masuk bertuliskan direktur jendral disana ada meja sekertaris. Sekretaris Aldrian langsung menanyainya.

"dengan Mas vino benar?"tanya sekertaris memastikan

"Ya saya Vino"

"Silahkan mas masuk sudah di tunggu sama pak Aldrian" sekertaris Aldrian langsung mempersilahkan vino untuk memasuki ruangan. Vino pun berlalu masuk setelah mengucapkan terimakasih kepada sekretaris Aldrian. Di ketuk lah pintu ruangan tetapi tak ada sautan dari dalam dia pun langsung memasuki ruangan dan ternyata siempunya ruangan sedang melamun sambil menopang dagu di meja kerjanya.ckck pantes di ketukin pintu gak denger tuh orang ternyata lagi asyik melamun gumam Vino sambil menggeleng geleng kepala. Di dekatinya dan di panggilnya Aldrian tetep tidak menyaut dan di berinisatif untuk membuyarkan lamunan Aldrian dengan mengibas ngibas tangan di dekat wajah Aldrian dan itu berhasil membuyarkan lamunannya.

Setulus Cinta AzaliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang