8.Babak terakhir di bangku Sekolah

7.3K 277 2
                                    

Selamat membaca :)
Jangan lupa vote dan komen

Waktu menjelang UN akhirnya tiba. Setelah serangkaian kegiatan sebelum UN yaitu berbagai ujian hingga  titik terakhir ini.  Itulah awal yang mendebarkan bagi semua siswa siswi kelas 12 karena UN lah yang akan menentukan lulus atau tidaknya.Lia dan Ira sudah mempersiapkan baik fisik maupun mental untuk menghadapi soal UN. Mereka di berikan wejangan oleh bapak ibu guru bahwa pada saat berlangsung UN tak usah gugup dan tergesa-gesa dalam mengerjakan soal. Karena kebetulan sekolah lia sudah menggunakan komputer dalam melaksanakan UN dan sudah berbasis UNBK. Lia sengaja  berangkat pagi karena kebetulan hari ini hari pertama UN agar ada waktu untuk belajar dan  ia langsung   menuju ke perpustakaan, di sana sudah ada Ira yang sedang duduk sambil mempelajari soal soal bahasa Indonesianya.karena kebetulan ruang laboratorium komputer bersebelahan dengan perpustakaan jadi banyak anak anak yang menunggu waktu bel masuk sembari belajar di perpustakaan.

"Serius banget neng belajarnya" tegur lia kepada sahabatnya yang masih berkutak dengan pensil dan bukunya.

"Ehh kamu li.  kapan dateng"  Ira pun mendongkak dan menanyakan kapan Lia datang.

"ini baru ko" lia pun langsung mendudukan dirinya di sebelah ira dan mulai mengeluarkan buku bukunya.
Dan hanya ada keheningan di dalam ruangan itu semua nampak serius menekuni buku masing-masing.

Tak terasa akhirnya bel masuk telah tiba semua siswa yang berada di perpustakaan langsung keluar menuju ke ruang laboratorium komputer.satu persatu peserta UN di persilahkan masuk setelah pengawas mengabsennya.semua sudah duduk di kursi masing -masing dan menunggu intruksi pengawas untuk memulainya.setelah di persilahkan memulai mengerjakan hanya keheningan yang terdapat di ruangan itu semua nampak serius dalam mengerjakannya.apa lagi Lia matanya terus meneliti dan membaca dengan hati hati layar komputer yang berisikan soal tersebut.

     🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Akhirnya babak terakhir di bangku sekolah yaitu UN telah usai satu bulan yang lalu.dan hari ini adalah pengumuman kelulusan. Lia berangkat bersama sang Ayah tercinta untuk menantikan hasil pengumuman kelulusannya. Disana nampak semua sudah berkumpul di Aula sekolah karena acara memang di adakan di sana. Lia dan ayahnya langsung menduduki kursi yang masih kosong di sana. Sedari tadi Lia nampak gelisah dan meremas remas jemarinya keringat dingin sudah mulai menetes di pelipisnya sang ayah pun tau perubahan sikap Lia sesampainya di Aula.

"Nak kamu terlihat gelisah" tegur Ayahnya.

"Iya Yah aku takut nanti hasilnya tidak sebagus yang aku perkirakan"jawab sang putri cemas.

"Sudah nak tak usah cemas memang perkiraan manusia terkadang bisa juga meleset tak selalu tepat sasaran,tapi yakin bahwa segala sesuatu yang kau mulai dengan kerja keras serta keikhlasan pasti akan membuahkan hasil yang baik karena tak ada kerja keras yang akan menghianati hasil manusia hanya bisa berdoa dan berusaha selanjutnya serahkan semuanya kepada Allah " tutur sang ayah menasehati putrinya sembari mengelus lembut lengan Lia.

"iya Ayah benar" lia agak sedikit tenang setelah di nasehati oleh ayah nya tetapi sedari tadi bibirnya tak henti melafalkan kalimat-kalimat Allah.

Acara yang di nanti nanti akhirnya telah tiba.selanjutnya bapak kepala sekolah memberikan sambutan serta petuah petuah bagi anak didiknya bahwa setelah lulus nanti  di harapkan semua siswanya bisa menentukan arah mana yang mereka ambil dan juga di harapkan mereka semua bisa melanjutkan pendidikan kejenjang perguruan tinggi. Setelah selesai berpidato pak kepala sekolah langsung masuk ke acara inti yaitu membacakan hasil kelulusan.

" bismillahirohmanirohim saya di sini akan membacakan hasil pengumuman kelulusan mungkin semuanya sudah tidak sabar menantikannya"

Terlihat semua siswa yang berada di Aula menjadi tegang dan hening mereka semua menantikan apa yang selanjutnya kepala sekolah katakan.

Setulus Cinta AzaliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang