CHAPTHER 6

3.1K 251 15
                                    

Paris, Monday, 20 March 2017

Jimin berbaring dengan tenang diatas kursi baring dan menikmati angin sejuk beserta dengan sinar matahari yang menerpa tubuhnya. Ia membiarkan rambut hitam kecoklatannya tertiup angin, dan merasakan aroma herbal bunga lafender dari alat pewangi ruangannya. Ini sudah kesekiannya mereka mendapat misi diluar negri dan Jimin akan selalu menikmatinya.

"YAAAAA!"

Satu hal yang pasti adalah suara ribut Taehyung yang selalu memenuhi ruangannya. Jimin selalu mendapat kamar dengan Taehyung, dan kadang mereka sama sekali tak mendapatkan tugas. Jimin tak masalah dengan itu tapi Taehyung bukan tipe orang yang suka diam. Sedari tadi ia sibuk dengan game di handphone miliknya. "argh! Mereka mendesakku!" Taehyung melempar handphone miliknya keatas kasur, ia langsung bebaring disana "Jimin-ah!"

" yak... aku masih jauh lebih tua dari mu"

"sekali Jimin, tetap Jimin! Aku bosan..." kata Taehyung malas

Jimin tertawa pelan mendengar Taehyung "lalu kau mau apa?" tanya Jimin

"keluar! Cari club dan kita senang-senang" kata Taehyung merentangkan kedua tangannya

"apa ada club disiang hari?" tanya Jimin. Suara erangan Taehyung terdengar lagi. Jimin tertawa. Taehyung memang kekanak-kanakan, tapi ia satu-satunya penyemangat digrub ini. "baiklah... mari jalan-jalan... kita cari churros untuk yang lain juga" kata Jimin bangkit dari duduknya

Taehyung melompat dari kasurnya "YEAY!" Taehyung berlari menuju Jimin dan memeluknya bahkan mengangkatnya, meningat tinggi mereka yang jauh berbeda "kau memang yang terbaik Jimin-ah!"

"turunkan aku, atau aku berubah fikiran..." kata Jimin datar

Taehyung segera menurunkannya dan merapikan rambut Jimin, ia menunjukkan senyuman kotaknya "tapi... gunakan uangmu, ya" ia mengedipkan matanya dua kali. Dan Jimin hanya bisa memutar bola matanya malas

"ok ok... cepat rapikan dirimu" Jimin mengambil handuk dan menuju kamar mandi. Taehyung melompat dan meraih lemari untuk memilih jaket dan coat . Setelah beberapa menit pintu kamar mereka terbuka, Jimin mengakan jaket hitam dan sweter biru tua didalam jaketnya, jeans panjang dan sepatu hitam. Taehyung mengenakan pakaian putih dengan kerah bermotif ular, coat hitam panjang, dan celana panjang. Saat keluar dari hotel, bukan 'bangtan' namanya kalau tak menarik banyak perhatian, beberapa orang asing tampak melihat mereka cukup kagum. Memang sudah banyak beredar berita tentang ketampanan serta kecantikan orang-orang asia dieropa, jelas saja penampilan Jimin dan Taehyung menarik hati wanita-wanita luar. "kita akan pergi kerestoran terdekat saja..." kata Jimin melihat handphonenya mencari tempat yang dekat dari hotel mereka

Mereka berdua masuk kesebuah toko desert, Jimin mulai menunjukkan kemampuan bahasanya. Ia memesan beberapa makanan kecil serta makanan tujuan mereka sejak awal. Taehyung menunggu sambil melihat-lihat orang-orang yang berlalu lalang. Jimin selesai membayar dan membungkus semuanya, Jimin mendekati Taehyung, sampai seseorang menabraknya. Mereka saling berpandangan untuk beberapa saat, sampai orang yang mengenakan topi hitam yang menabraknya berjalan pergi. Jimin memandangnya sebentar, dan kembali pada Taehyung.

Orang bertopi hitam tadi keluar dengan senyuman aneh. Ia berjalan keluar menuju sebuah gang melewati orang-orang yang tak peduli. Ia mengeluarkan sebuah dompet hitam yang baru ia curi, ia tersenyum senang mengetahui jumlah uang yang ia dapat "kau benar-benar ahli dalam hal ini, iya kan?" Orang itu terkejut, ia melihat Jimin didepannya. Orang itu berbalik hendak keluar gang tapi Taehyung sudah menunggu disana sambil mengunyah permen karet. Orang bertopi itu berdecak kesal "tapi sayangnya kau berurusan dengan orang yang salah" kata Jimin

"kau tak akan pernah mengerti" katanya menggunakan bahasa korea

"oh! Kau bisa bahasa Korea, baguslah... kita tak perlu susah-susah menghajarnya" kata Taehyung

GangstaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang