1K!! SPECIAL STORY
Wow! GUESS WHO'S BACK!! Dan udah 1K?! 1K?! woow!
Pertama berterima kasih kepada kalian semua yang masih baca story ini, story receh ini. Dan terus setia menunggu kelanjutan story nya, woow. Terima kasih semuanya, dan maaf sebesar-besarnya karena ceritanya receh dan banyak typo, dan hal-hal gak jelas lainnya. Author sangat berharap menyelesaikan ini dan menjadikannya buku, amin.
AND NOW! *Drum* 1K Special Story!!! Yeee!! Another Puzzle!
(Ini lebih ke Flashback 3 tahun sebelum 2017)
^^^
Senin, 29 Februari 2013 (One Person Perspective)
Aku berjalan menuju kelas baruku. Aku baru saja pindah ke Busan, dan ini hari pertama sekolah. Membosankan. Aku berjalan masuk kekelas dan melihat semua murid, sama saja, semua orang itu sama saja. Aku memperkenalkan diri, dan berjalan menuju satu tempat duduk dibelakang. Seorang anak, Bad, jorok, dan pikirannya terlalu kotor. Aku melihat satu anak yang duduk disebrangnya, seorang anak laki-laki, satu-satunya yang memiliki tempat duduk sendiri didekat jendela. Dia dibully, dan dia menarik.
Aku melihat anak yang harusnya duduk denganku, dia tersenyum "hai manis, kau duduk denganku kelihatanya"
Aku tersenyum "iyup. Bisa aku minta meja dan kursinya?"
"ee... t-tentu saja..." katanya sedikit bingung
"thanks..." Aku menggeser meja dan membuat semua mata menuju padaku. Aku menggesernya pada anak yang sendirian dijendela. Aku membenarkannya dan menarik kursi. Aku duduk disana, tanpa peduli semua melihatku. Guru melihatku disana, dan kembali pada pelajarannya.
Anak laki-laki tadi melihatku "kau... harus nya tak disini..."
Aku mengeluarkan sebuah permen karet, dan memakannya "permen?" aku menawarkannya. Dia menggeleng, ia melihat seseorang dibelakangku. Aku menengoknya, dan berbalik padanya "Don't worry, Bunbun... Ku pastikan ia tak menyentuhmu" Aku tersenyum. Ia hanya menunduk.
Pelajaran sangat membosankan. Dan kapan istirahat? Aku melihat Bunbun. Well, itu Nickname yang kuberikan padanya, dan itu lucu untuknya. Setelah dua jam perlajaran membosankan akhirnya berakhir.
"Oii Kookie" Anak yang seharusnya duduk denganku menepuk pundak Bunbun. "bisa kita bicara?" Bunbun terlihat takut. Mereka pergi bersama dua anak lainnya. Aku menatap mereka.
Aku mengikuti dan melihat mereka. Anak sialan itu mendorong Bunbun. Jadi mereka yang senang membully disini huh. Let's see, satu dari mereka, orang kaya? Pemilik sekolahan? Huh... itu menjelaskan semuanya. Anak Sialan, pemukul, tukang pukul, dan minta dipukul. Satunya lagi? Hmm... pengikut. Ok... Aku berlari mendekati mereka dan menahan pukulan anak sialan "wo... wo... easy tiger" Aku tersenyum, menyembunyikan Bunbun dibelakangku
"maaf manis, tapi kami cuma bicara"
"iya? Bicara dengan tangan? Cool..." Dia hendak bicara tapi aku menahannya "ok... dengar, aku tau siapa kalian, dan aku tak peduli kalian mau melaporkanku atau apalah. Plus aku mau katakan ayahmu berselingkuh dengan guru bahasa inggris, sexy one" Aku menunjuk anak pemilik sekolah "Dan... jangan sentuh Bunbun atau kupatahkan... jari kalian satu persatu" aku menatap mereka dingin, dan menarik Bunbun dari mereka bertiga.
Kami sampai di... entah dimana. Mungkin semacam taman sekolah. Aku menemukan sebuah kursi dan kami duduk disana. "Kau tak apa, Bunbun?" tanyaku
Dia mengatur nafasnya, "kenapa kau melakukannya? Kau bisa dikeluarkan dari sini..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gangsta
FanfictionGangster paling berbahaya dan paling diincar diseluruh dunia. Beranggotakan tujuh pria buronan polisi sejak lama, dengan masa lalu kelam yang tak pernah orang tau. Sebuah kisah keluarga kecil kelam yang hanya ada disini, apa kau siap membacanya? [Ca...