Seoul, Monday,03 April 2017
Jin melangkahkan kakinya menuju supermarket, setelah semua kejadian diparis mereka bisa pulang dengan selamat. Dan hari ini semua bahan makanan habis, jadi ia berniat belanja, Yoongi ikut dengannya tapi Yoongi pergi membeli semua bahan makanan, dan Jin pergi kesupermarket untuk membeli beberapa makanan ringan dan susu. Ia masuk dan mengambil beberapa makanan dan ramen instan. Jin tersenyum melihat sebuah snack rumput laut, ia tau Jungkook akan menyukainya jadi ia mengambilnya. Jin berjalan menuju kasir membawa belajaannya. "hanya ini?" tanya sang kasir. Jin mengangguk, kasir tersenyum. Kasir pria yang menggenakan sebuah topi dengan tulisan 'joker' "kau membeli banyak" katanya
"iya, kami kehabisan makanan setelah kembali dari liburan kami"jawab Jin tersenyum
Sang kasir tersenyum "kalian semua pasti makan banyak" Jin hanya menjawab dengan senyuman dan tawa. Sang kasir menjumlah semuanya "60 Ribu 500 won" katanya. Jin mengeluarkan dompetnya dan memberikan kartu kreditnya. Kasir itu menerimanya dan menggeseknya dialat miliknya. Kasir itu memberikan struk belanja serta belanjaan Jin. Jin menerimanya sambil tersenyum, ia beranjak pergi dari sana. "kelihatannya kau menikmati keluarga kecilmu, Kim seokjin"
Jin menghentikan langkahnya dan menengok menatap sang kasir, Kasir itu tersenyum dan menaikkan sedikit topinya, menunjukan mata biru tua sedalam laut, tajam dan menaik Jin masuk kedalamnya. Jin menatapnya dan menghadap kearahnya, orang-orang mengenalnya dengan Mr. Kim tanpa tau nama belakangnya, hanya keluarga kecilnya dan para pelayan yang tau nama panjangnya "siapa kau?"
"aku juga bertanya pertanyaan yang sama pada diriku sendiri, mungkin lebih tepatnya 'apa'?" Kasir itu sedikit memperbaiki topinya dan kembali menatap Jin "'apa aku ini?' aku selalu bertanya hal yang sama"
"apa mau mu?" Jin kembali bertanya, ia sedikit gemetar dengan tatapan dingin itu
Pria itu sedikit tertawa "Game was on, Kim Seokjin. Kau dan keluarga kecilmu akan jadi bidak yang sempurna" katanya tersenyum. Jin tak mengerti tapi tiba-tiba pintu kaca dibelakangnya pecah, dan sebuah botol besi mengeluarkan sebuah asap. Jin terkejut dan langsung berlari keluar supermarket bersama belanjaannya. Ia menatap Supermarket yang sudah penuh dengan asap putih. Dengan cepat Jin berlari meninggalkan tempat itu.
...
Jin sudah sampai dirumahnya dan memasak bersama Yoongi, semua sedang pergi melakukan sebuah perampokan disebuah bank, yang tersisa hanya dirinya dan Yoongi. Jin sedang memotong bawang bombai, sedangkan Yoongi menyiapkan sebuah kaldu ayam. Jin masih memikirkan kejadian disupermarket, ia tak bisa melupakan mata biru tua yang mengkilap itu. "Jin hyung!" Jin terkejut dan menyadari jari telunjuknya berdarah. Jin langsung merasakan sakit pada jarinya. Yoongi membuka sebuah lemari kecil dibawahnya, lalu mengambil kotak P3K, mengambil sebuah plester dan membalut jari Jin dengan plester tersebut.
"Gomawo" kata Jin sambil tersenyum
"tak biasanya kau terluka saat masak. Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Yoongi setelah selesai dengan jari Jin.
Jin hanya menatapnya lalu menggeleng "bukan apa-apa, hanya sedikit pusing saja. Mungkin karena beberapa hari ini aku cuma merepotkan kalian" jawab Jin melanjutkan potongannya.
Yoongi menghela nafas panjang, ia mengembalikan kotak P3K pada tempatnya dan menatap Jin "kau tak perlu memikirkannya, mengingat siapa kau, bisa dibilang kau target yang empuk. Ketimbang diriku atau Taehyung" jelas Yoongi, "tapi bukan berarti kau bukan apa-apa disini, Jin hyung. Kau juga bagian dari keluarga, tanpamu siapa yang akan memasak? Kau tau Namjoon akan membakar seluruh tempat ini jika ia memegang panci" Jin tertawa mendengarnya, semua tau Namjoon adalah 'Monster' ia akan merusak apa pun yang ia sentuh. Yoongi melihat Jin membaik, dan itu membawa senyuman untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gangsta
FanfictionGangster paling berbahaya dan paling diincar diseluruh dunia. Beranggotakan tujuh pria buronan polisi sejak lama, dengan masa lalu kelam yang tak pernah orang tau. Sebuah kisah keluarga kecil kelam yang hanya ada disini, apa kau siap membacanya? [Ca...