Friday, 12 Juli 2017
Hoseok hanya duduk didepan dokter bersama Mr. Sihyuk dan Jimin. "Jadi... Amnesia?" Kata Hoseok melihat dokter yang hanya bisa menghela nafas berat
"saat dia dibawa kesini lima minggu yang lalu, Dia hampir tewas, tapi kami berhasil menyelamatkannya" jelas dokter
"warga sekitar menemukannya di sungai, dan membawanya kesini" jelas Mr. Sihyuk
"dan saat dibawa kesini, dia memiliki luka cukup parah dikepalanya. Kami kira hanya itu, ternyata dugaan kami salah, dia punya luka tembak didadanya. Beruntung peluru tak menembus jantungnya, dia mengalami koma hampir 3 minggu, tapi dia sadar dan pulih dengan cepat" jelas sang dokter
Hoseok menutupi wajahnya, "bisa kah, aku keluar?" Hoseok keluar begitu saja. Jimin melihatnya dan menghela nafas panjangnya
"menurutmu bagaimana, Jimin?" tanya Mr. Sihyuk
"jelas kalau kepalanya membentur bebatuan dan terbawa arus sampai sungai. Tapi kau yakin peluru itu tak menembus jantungya?" tanya Jimin dan Dokter mengangguk sambil menjelaskan tapi Jimin tak terlalu mendengarkannya "sengaja? Apa mungkin Namjoon sadar? tembakan itu cukup membunuhnya, ditambah empat minggu terseret arus? Kim Namjoon..."
"_lebih baik jangan beri banyak tekanan padanya, itu akan membuat pikirannya semakin kacau. Dan_"
BRAK!!
"Apa maksutnya Amnesia?!!!" Taehyung mendobrak pintu ruangan dokter.
"Tenang Taehyung.... kita ada dirumah sakit" Jimin melihat Taehyung "Dan ya... Dia hilang ingatan"
"tapi_"
"Taehyung, bersyukur saja Namjoon selamat. Apa kau berharap yang lain?" Jimin menutup mulut Taehyung, dan dia segera keluar. Jimin segera bertanya kepada sang dokter tentang hal lain, bersama Mr. Sihyuk disana.
[Di ruangan lain]
Namjoon hanya duduk disana. Diam melihat Jin mengupas sebuah apel kepanya. Jin sudah meminta maaf dan megatakan dia akan mengupas apel untuknya. Jujur Namjoon merasa tak enak dan aneh disaat yang bersamaan. "eum... 'Jin'-ssi"
[Note: '-Ssi' tambahan untuk mengatakan nama seseorang dengan formal dan sopan]
Jin menengok, dia sedikit terkejut. Namjoon tak pernah menyebut nama panggilannya, dia selalu memanggilnya 'Jinseok'. Jin tersenyum "iya?"
"k-kau tak perlu melakukannya"
"oh, tak masalah, aku yang menerjang masuk kesini. Jadi aku harus minta maaf" Jin tersenyum kepada Namjoon dan melanjutkan potongannya
Namjoon merasa tidak enak dan merasa nyaman disaat yang bersamaan. Seperti dia terbiasa dengan Jin ada disekitarnya, meski ia sama sekali tak mengenalnya "Eum.. Jin-ssi?"
"Jin saja juga tak masalah"
"ee... Jin... A-apa kita saling kenal? Di masa lalu?"
Jin terdiam, lalu melihat Namjoon "Yup. Kita sudah berteman sejak kecil. Kita melawati banyak hal bersama" Jin melihat apelnya dan memotongnya menjadi beberapa bagian. "Ya, kita teman baik Namjoon-ah"
Namjoon melhat Jin "Namjoon... itu, namaku?"
"ya, Kim Namjoon. K-kita dari Kim yang berbeda..." Jelas Jin
"hmm... Jadi... Jin-ssi_ Maksutku, Jin... aku itu seperti apa dulu" Jin melihat Namjoon "maksutku, sebelum... ingatanku hilang..."
Jin terdiam. "Kau... orang yang baik"
"aku?" Namjoon menunjuk dirinya sendiri.
"ya..." Jin menceritakan banyak hal tetang Namjoon dan semua yang dia lakukan, tapi tak spesifik itu. Dia hanya menjelaskan detail bagaimana Namjoon bukan tentang kegiatannya didunia gelap selama ini. Jin tak mau membuat Namjoon panic dan menanggung semua situasi tanpa tau apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gangsta
FanfictionGangster paling berbahaya dan paling diincar diseluruh dunia. Beranggotakan tujuh pria buronan polisi sejak lama, dengan masa lalu kelam yang tak pernah orang tau. Sebuah kisah keluarga kecil kelam yang hanya ada disini, apa kau siap membacanya? [Ca...