"Kenapa sih pril? Tu muka kusut banget kayanya." Ucap Mila saat melihat Prilly datang dan langsung duduk di sampingnya.
"Keliatan banget ya kak?" Tanya Prilly sambil mengambil kaca di tasnya dan bercermin melihat wajahnya.
"Iya ya keliatan banget kusutnya, harus pinter - pinter make up nih biar ngga keliatan."
"Emang kenapa sih? Lagi ada masalah?" Tanya Mila, Prilly hanya membalasnya dengan anggukkan kepala
"Kenapa lagi? Daffa lagi? Cerita aja, siapa tau beban kamu berkurang, siapa tau juga aku bisa kasih saran atau masukkan.
Prilly menghela nafas sebelum akhirnya menceritakan semua yang ia alami beberapa hari ini, semenjak kejadian di mall bersama Daffa saat itu. Mila pun menyimak, rasanya ingin segera berkomentar namun ia membiarkan Prilly untuk menyelesaikan dulu ceritanya.
"Gila sih!" Pekik Mila, ketika Prilly sudah merampungkan ceritanya.
"Gue aja sampai sekarang, antara percaya ngga percaya kak, tapi nyatanya emang gitu." Ucap Prilly
"Yang sabar ya pril. Gue tau perasaan lo sekarang gimana. Terus apa lo udah mikirin gimana keputusan lo?" Tanya Mila
"Udah sih kak, mungkin ini emang yang terbaik buat gue sama dia. Lagian gue ngga pengen lagi kejadian kaya gini keulang. Cukup sekali aja dan ngga lagi, sekali aja udah bikin gue jadi ngerti gimana dia sebenernya." Jawab Prilly
"Untung aja Tuhan udah kasih jalan dan petunjuk buat lo, coba kalo ngga. Ya bukannya negatif thinking ya pril, tapi kalo belum apa apa aja udah kaya gitu, gimana nanti kalo udah nikah. Kita kan nikah pengennya sekali buat seumur hidup ya?"
"Bener banget kak. Karena pernikahan hal yang sangat sakral. Gue juga pengennya sekali aja seumur hidup. Untung aja Allah baik sama gue, di akhir dua tahun ini dia nunjukin gimana sikap asli Daffa."
"Gue doain deh yang terbaik buat lo. Semoga dengan kejadian ini lo bisa banyak belajar, semoga dapet yang lebih baik dari Daffa juga."
"Makasih banyak ya kak. Dari dulu udah selalu dengerin curhatan aku dan selalu kasih masukkan. Ngga salah deh Kak Kevin pilih kakak buat jadi istrinya."
"Apaan sih bisa aja." Ucap Mila, "Oya, terus kapan lo mau ketemu sama Daffa?" Lanjutnya
"Rencana nya sih pas break ini kak, kan lumayan lama tu, gue balik shooting sore kan jadi bisa ketemu dia dulu di tempat deket2 sini."
"Semangat pril, yakin kalo Tuhan punya rencana yang lebih baik daripada ini!" Prilly tersenyum dan mengangguk setuju dengan ucapan Mila
Siang harinya, di sela - sela break shooting. Prilly memutuskan untuk menemui Daffa di cafe yang tak jauh dari lokasi shootingnya. Ia hanya sendirian, sementara Pak Imam supirnya menunggu di parkiran.
Prilly memilih meja di pojok yang jauh dari keramaian agar tidak ada orang ataupun paparazi. Sambil menunggu Daffa ia pun memesan minuman dan camilan untuk mengisi perutnya.
"Sayang, maaf lama ya? Tadi jalanan kesini macet banget." Ucap Daffa yang baru saja datang lalu duduk di hadapan Prilly.
"Gapapa, belum lama juga kok. Pesen aja dulu." Balas Prilly dengan nada datar
Daffa mengangguk, ia melihat - lihat buku menu yang ada di hadapannya lalu memesan pada waitress yang kebetulan mengantar pesanan Prilly
"Kamu kemana aja beberapa hari ini? Aku hubungin kamu tapi ngga ada respon sama sekali?" Tanya Daffa
"Ada project yang harus aku selesain cepet - cepet jadi aku fokus sama itu." Jawab Prilly
Daffa menganggukkan kepalanya, "Oya, aku mau minta maaf atas kejadian tempo hari di mall. Aku bener - bener minta maaf sayang, udah ngga kasih kabar dan bohong sama kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ending
FanfictionBeberapa chapter di private, silahkan follow dulu sebelum membaca :) Aliando Syarief dan Prilly Latuconsina, dua aktor dan aktris ternama di Indonesia ini pernah di kabarkan dekat hingga menjalani hubungan, namun keduanya menampik kabar itu. Selama...