The Ending

CHAPTER 22

Setelah kejadian beberapa waktu yang lalu, Ali dan Prilly tetap menjalin hubungan seperti biasa, keduanya bahkan sudah hampir empat bulan ini menjalin hubungan, tidak banyak yang tau karena memang mereka menutupi hubungan mereka terutama dari fans dan media. Mereka saling menguatkan satu sama lain dan berjuang bersama - sama untuk mendapatkan restu dari ibunda Ali, mama resi. 

Hari ini, rencana nya Ali akan mengajak Prilly untuk hadir di ulang tahun tantenya, adik dari Abah Syarief yang di rayakan di kediamannya di Tangerang.

"Li, nanti kamu dateng kan?" tanya mama resi, kebetulan sudah beberapa hari ini Ali menginap di rumah mamanya. 

"Dateng kok ma, ngga enak juga kalau ngga dateng." jawab Ali

"Nanti kamu jemput Kekel dulu ya, di lokasi shootingnya. Mama kemarin ngajakin Kekel juga buat dateng kesana." ucap Mama Resi

"Ali ngga bisa ma, Ali udah janji mau jemput Prilly dan ajak Prilly kesana juga." balas Ali 

"Ngapain kamu ngajakin dia?"

"Tante yang mau Ali buat ngajakin Prilly, makannya Ali ajakin dan nanti Ali mau jemput Prilly di rumahnya, kan searah." 

"Sekalian jemput Kekel kalau gitu."

"Ngga enak ma, sama Prilly." 

"Kamu ya, sekarang udah berani ngelawan mama. Mama mintain tolong kamu malah lebih milih Prilly." 

"Maaf ma, bukan maksud Ali tapi beneran Ali ngga bisa. Kalau memang mama yang ajak, mama jemput aja dia. Atau suruh dia dateng sendiri." ucap Ali lalu pergi begitu saja meninggalkan mamanya. 

Bukan maksud Ali menolak permintaan mamanya, apalagi melawan dan berani dengan mamanya. Namun kejadian ini sudah berkali - kali terjadi, dulu sekali pernah Ali mengiyakan dan itu berakibat dengan hubungannya dengan Prilly. Ia tak mau membuat Prilly kecewa dan menyakiti Prilly lagi. 

Siangnya, Ali benar - benar menjemput Prilly bahkan ia pergi tanpa pamit dengan mamanya, ia malas saja mamanya terus - terusan memintanya untuk menjemput Kekel. 

"Hai sayang, udah daritadi nunggunya?" tanya Ali yang baru saja sampai di rumah Prilly

"Belum sih, aku juga baru aja siap" jawab Prilly

"Langsung berangkat yuk, udah jam segini nih!" Prilly mengangguk, keduanya lalu berpamitan dengan orangtua Prilly lalu memasuki mobil dan menuju ke kediaman tante Ali yang juga berada di daerah Tangerang. 

Sesampainya di sana, Ali menggandeng Prilly dan mengajaknya masuk, mengenalkan Prilly pada keluarga dari Abahnya yang tentu menyambut Prilly dengan baik. Hingga akhirnya mereka berdua menghampiri mama resi yang sedang bersama dengan Kekel, awalnya Prilly ragu namun Ali meyakinkan dan memberi kekuatan pada Prilly. 

"Assalamualaikum tante." ucap Prilly 

"Walaikumsalam" balas Mama Resi 

"Tante udah daritadi di sini?" tanya Prilly

"Udah, barengan sama calon mantu tadi" jawab Mama Resi santai, namun hal itu membuat hati Prilly terasa sesak, sebegitu tak sukanya kah mama resi dengan dirinya. Ia bukan tak mengenal Kekel, ia kenal namun tak dekat, karena dulu mereka sama sama pernah mengisi acara masak - memasak saat mereka masih kecil. Dan ia juga tau, Kekel lah yang menjadi pilihan mama resi untuk menjadi pendamping Ali kelak. 

"Mama bisa ngga sih ngga ngomong kaya gitu sama Prilly?" tanya Ali

"Emang kenyataannya begitu kan bang, cepat atau lambat mama mau kamu dan Kekel tunangan" jawab Mama Resi 

"Mama apaan sih? sampai kapanpun Ali ngga akan mau, karena Ali ngga cinta sama dia. Ali cuma cinta sama Prilly." ucap Ali

"Gara - gara kamu nih, Ali sekarang jadi berani sama mamanya, dia udah berani ngelawan dan ngejawab kalau di bilangin." Mama Resi mulai tersulut emosi sambil menunjuk - nunjuk Prilly, Ali pun juga ikut emosi, ia tak suka Prilly di salahkan seperti itu.