Sementara itu, tak jauh dari mereka. Ali berdiri sambil membawa dua bungkus popcorn, dia mendengar semua perbincangan Prilly dan Daffa. Dan tanpa pikir panjang lagi dia segera menghampiri Prilly dan duduk di sampingnya.
"Ada perlu apa ya anda sama istri saya?" Tanya Ali, yang membuat Prilly dan Daffa terkejut
Daffa langsung mengalihkan pandangannya pada Ali, "Hai bro, apa kabar? Gue cuma ngobrol dikit aja kok sama Prilly. Btw, congratulation buat wedding kalian, semoga sakinnah, mawaddah, warrohmah & segera di beri momongan."
"Thanks daf." Balas Ali singkat
"Yoi bro, yaudah gue permisi dulu." Ali dan Prilly pun hanya menganggukkan kepalanya bersamaan tanpa mengucapkan apapun.
"Kamu punya mantan kok macem dia sih? Ngga jelas orangnya, suka nya jelek - jelekin orang sampe segitunya, giliran orangnya ada di depan pura pura ngga ada apa apa, mana sok baik lagi." Ucap Ali, setelah Daffa terlihat menjauh dari hadapan mereka.
"Kamu denger semuanya?" Ali menganggukkan kepalanya.
"Aku kira kamu bakal salah paham. Jadi tadi waktu kamu dateng aku udah takut." Lanjutnya
Ali tersenyum, "Aku denger semuanya sayang, lagian aku percaya sama kamu kok. Aku yakin istriku ini udah lebih dewasa dari sebelumnya, tau mana yang salah dan yang bener."
"Makasih ya sayang. Aku bener - bener beruntung baaaaanggeeeet punya kamu yang selalu ngertiin aku."
"Iya sayang, kan udah seharusnya kita saling pengertian dan memberi kepercayaan. Udah yuk, kita masuk bentar lagi acaranya di mulai tu."
"Yuuk, aku udah ngga sabar juga liat filmnya." Ali terkekeh, tangannya lalu merangkul pinggang Prilly dan membawanya masuk ke dalam studio karena acara premiere dan nobar akan segera di mulai.
Dua jam kemudian, setelah film selesai di putar, mereka berdua keluar dari studio beberapa wartawan menghampiri keduanya dan mewawancarai mereka seputar film yang sebentar lagi akan tayang.
"Bro, balik ya gue. Semoga sukses filmnya! Keren banget tadi." Ucap Ali saat bertemu Verrel
"Thanks ya bro, udah sempetin dateng padahal gue yakin kalian masih capek pasca honeymoon." Balas Verrel
"Haha, emang udah waktunya pulang juga kok rel. Ngga usah lebay deh." Ucap Prilly
"Hahaha iya deh, semoga ali prilly junior segera hadir ya biar gue punya ponakan." Balas Verrel
"Doain aja bro, lo juga cepet nyusul. Jangan pacaran mulu, dosa." Ucap Ali
"Hahaha, insyallah akhir taun bro. Doain aja." Balas Verrel
"Sama - sama lah saling doain. Gue sama Prilly balik dulu ya, udah malem nih. Prilly juga udah capek."
"Yoi, hati - hati di jalan." Ali dan Prilly pun menganggukkan kepalanya, setelah itu mereka berlalu dari hadapan Verrel. Meninggalkan bioskop menuju ke basement dimana mobil mereka terparkir.
***
Keesokan harinya, seperti biasa Prilly bangun terlebih dulu. Setelah itu, ia bergegas untuk mandi dan menyiapkan sarapan. Rutinitasnya setiap pagi setelah menikah dengan Ali. Walaupun ada beberapa asisten rumah tangga yang membantu di rumah, tetapi Prilly selalu ingin memasak untuk Ali di saat waktunya luang seperti pagi ini.
"Masak apa neng?" Tanya Santi
"Ini nih, rendang kesukaan Ali. Sekalian buat bekel ke lokasi nanti." Jawab Prilly sambil mengaduk rendang yang sudah hampir matang
"Callingan jam 1 kan neng?"
"Iya, sama kaya Ali kok. Udah lo siapin san barang - barangnya?"
"Udah sih, kaya biasa."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ending
FanfictionBeberapa chapter di private, silahkan follow dulu sebelum membaca :) Aliando Syarief dan Prilly Latuconsina, dua aktor dan aktris ternama di Indonesia ini pernah di kabarkan dekat hingga menjalani hubungan, namun keduanya menampik kabar itu. Selama...