CHAPTER 28

27.8K 1.7K 101
                                    

Tiga bulan sejak hari pernikahan mereka, kini hubungan Ali dan Prilly semakin romantis. Kalaupun ada masalah, hanya masalah - masalah kecil dan mereka berdua selalu bisa menyelesaikan dengan cara dewasa.

Hari ini, malam ini tepatnya, mereka berdua sudah berada di ruang tunggu Bandara Soekarno Hatta sejak beberapa menit yang lalu. Mereka berdua tengah menunggu waktu boarding pesawat yang akan membawa mereka menuju ke Sydney.

Setelah sinetron yang mereka bintangi bungkus dua hari yang lalu, mereka memang memilih untuk pergi berlibur sekaligus honeymoon dulu, sebelum kembali ke aktifitas mereka sebagai publik figur.

"Ngaaaantuuukk" rengek Prilly

"Sabar sayang, 10 menit lagi boarding. Nanti kalo udah di pesawat kamu boleh deh langsung tidur." Prilly hanya mengangguk sambil menyandarkan kepalanya di bahu Ali sementara tangan kanan Ali terulur untuk mengusap lembut kepalanya.

Perjalanan ke Sydney kali ini, di tempuh dalam waktu kurang lebih tujuh setengah jam. Ali sengaja memilih penerbangan langsung dan di malam hari, agar mereka segera sampai pagi harinya.

Selama di perjalanan pun, Keduanya tertidur pulas karena memang jam sudah menunjukkan jam tidur. Untung saja, untuk penerbangan kali ini Ali memilih menggunakan first class. Alasannya hanya agar Prilly merasa nyaman saat berada di dalam pesawat.

Keesokan harinya, tepat pukul 10 waktu Sydney. Mereka berdua yang sudah tiba sejak tiga puluh menit yang lalu pun segera menghampiri supir yang sengaja Ali pesan untuk mengantarkan mereka selama berada di Sydney.

"Langsung ke hotel, pak?" Tanya supir yang di ketahui bernama Mamat itu, ia memang orang asli indonesia namun sudah menjadi supir di Sydney sejak sepuluh tahun belakangan ini.

"Iya pak, ke hotel dulu aja. Saya mau taruh barang bawaan dulu biar ngga ribet." Pak Mamat menganggukkan kepalanya lalu mulai mengendarai mobil dan membawa sepasang suami istri itu ke hotel.

"Abis ini kita kemana?" Tanya Prilly antusias, keduanya kini sudah berada di salah satu kamar hotel

"Mandi mandi dulu sayang, istirahat." Jawab Ali

"Jalan - jalannya kapan?" Tanya Prilly

"Kalau udah istirahat, tidur - tidur dulu pokoknya." Jawab Ali

"Masak jauh - jauh ke Sydney cuma tidur aja sih? Jalan jalan dong sayang."

Ali terkekeh, "Bawel banget sih ini istrikuu, udah sana mandi dulu. Abis itu kita jalan - jalan."

"Bener ya?"

"Iya sayaang, bener kok." Prilly mengangguk antusias, ia lalu perlahan membuka kopernya, mencari pakaian ganti untuknya lalu menuju ke kamar mandi. Sementara Ali memilih berbaring di atas ranjangnya sambil memainkan ponselnya. 

"Sayaaang, aku udah. Kamu buruan mandi sana, terus kita jalan - jalan." 

Ali yang baru saja memejamkan matanya pun terbangun mendengar suara Prilly, "Tumben cepet amat mandinya?" tanya Ali, pasalnya di waktu tertentu, Prilly bisa menghabiskan waktu dua jam hanya untuk mandi. 

"Udah ngga sabar pengen jalan - jalan jadi cepetin aja mandinya." jawab Prilly sambil berkaca di depan cermin 

"Aku baru aja mau merem lho sayang, kamu udah selesai aja mandinya." 

"Salah sendiri ngga merem daritadi. Buruan mandi, terus kita jalan - jalan." 

"Iya iya, ini juga mau mandi kok." Ali akhirnya mengalah dan langsung menuju ke kamar mandi, sementara Prilly bersiap - siap, tak lupa ia juga menyiapkan pakaian Ali, rutinitas yang selalu ia lakukan di pagi hari. 

The EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang