CHAPTER 26

27.9K 1.9K 122
                                    

Sudah hampir seminggu, Ali dan Prilly berada di Pulau Dewata, Bali. Setelah resepsi dan pesta yang mereka gelar di hadiri oleh seluruh keluarga besar, kerabat dan sahabat - sahabat dekat mereka, Ali dan Prilly memang memilih untuk lebih lama di Pulau Bali sambil menikmati honeymoon. Tempatnya memang tidak terlalu jauh, karena mereka berdua belum mendapatkan cuti panjang dan masih terikat kontrak dengan salah satu sinetron yang pastinya kejar tayang. Mendapat jatah libur seminggu saja mereka sudah sangat bersyukur, walaupun sebelumnya mereka harus di lokasi shooting hampir 24 jam demi merampungkan semua scene mereka. 

Dan, baru saja pesawat yang membawa mereka mendarat dengan mulus di Bandara Soekarno Hatta. Tadi pagi mereka memang sudah meninggalkan Pulau Bali, banyak pekerjaan dan kegiatan yang sudah menanti untuk segera mereka selesaikan dan mereka lakukan. 

"Akhirnya balik juga bang, neng." ucap Acel yang membantu Pak Murry memasukkan barang bawaan mereka ke bagasi

"Sebenernya belum mau balik, masih pengen liburan, santai tenang gitu. Tapi banyak kerjaan di sini." balas Prilly

Ali terkekeh lalu mengusap kepala Prilly, "Kita selesain dulu ya sayang, besok kalo bisa ambil cuti terserah kamu deh mau kemana aja aku ikutin." 

"Bener ya?" tanya Prilly 

"Iya bener kok, yuk masuk mobil." Prilly pun mengangguk, keduanya lalu duduk di bangku belakang. Sementara Rachel menemani Pak Murry di depan. 

"Oya bang, nanti malem dapet undangan premiere" ucap Rachel

"Wilona yang nganterin ya?"

"Iya sama Verrel, kemarin ke rumah nganterin itu. Terus mampir ngobrol sama Baja, Kaia." 

"Jam berapa sih undangannya? kemarin dia Whatsapp sih, tapi gue lupa." ucap Ali

"Jam tujuh" 

"Oke deh, ntar agak awal aja takut jalanan macet. Siapin baju gue sama Prilly ya cel, si Santi udah di rumah kan?" tanya Ali

"Udah kok, dua hari yang lalu dia pindahin barang - barang dari rumah tangerang ke rumah." jawab Rachel

"Ya ntar lo sama dia ya, siapin pakaian buat nanti ke premiere." 

"Oke bang, siap!" balas Rachel

Sementara, sejak tadi Prilly memilih diam dan mendengarkan pembicaraan mereka karena sedang asik bersandar di bahu Ali sambil memainkan ponselnya. 

"Asik bener, lagi ngapain sih?" tanya Ali sambil mengusap kepala Prilly

"Ngedit foto, tapi kok jelek ya." jawab Prilly

"Mana coba liat, biar aku editin." 

"Nihh, tolong ya sayang editin. Mau aku posting di instagram soalnya." ucap Prilly sambil menyodorkan handphone nya. 

"Iya, bentar ya. Ngga lama kok, lagian kamu hobby banget sih sekarang posting foto di instagram?" 

"Gak papa dong, sekarang kan udah bisa posting di instagram sepuasnya, semaunya, pokoknya bebas. Kalo dulu kan mau posting pake mikir - mikir dua kali." 

"Lagian dulu posting sepuasnya juga bisa kok, kamu aja yang suka khawatir sama omongan haters." 

"Kamu juga." balas Prilly

"Aku bukan khawatir aku yang di bully, aku cuma ngga mau kamu yang di bully. Kalau mereka mau bully aku silahkan, mau ngata - ngatain aku silahkan sepuasnya, asal bukan kamu aja." 

"So sweet banget sih suami akuuuu." ucap Prilly sambil mengecup pipi kiri Prilly

"Dari dulu kali, kamu nya aja yang baru nyadar. Udah nih, sana kalau mau posting." balas Ali sambil mengembalikkan ponsel Prilly

The EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang