The Ending

CHAPTER 12

Pertunangan Daffa dan Prilly yang batal sudah di ketahui oleh semua orang, bahkan infotainment akhir - akhir ini sering memberitakan hal tersebut, namun hingga kini baik Daffa ataupun Prilly selalu bungkam ketika wartawan bertanya pada mereka. Semenjak itu juga, Prilly kini lebih fokus pada kariernya, terutama dengan sinetron yang ia bintangi saat ini. Hubungannya dengan Ali juga sudah lebih baik daripada sebelumnya, tetapi tetap saja belum sepenuhnya seperti dulu. Prilly tidak mau Ali di anggap sebagai penyebab batalnya pertunangannya dengan Daffa, mantan kekasihnya.

"Kak Prilly" panggil Megan

"Ya, kenapaa?" Tanya Prilly

"Mau reading bareng ka prilly buat scene nanti, lagi ada waktu longgar?"

"Oh gitu. Ada kok, sini aja duduk. Ngapain berdiri?" Tanya Prilly, pasalnya Megan masih berdiri di hadapan Prilly

"Em.. Eh.. Iya kak, makasih!" Ucap Megan, Prilly pun mengangguk sambil tersenyum.

Keduanya pun lalu memahami script mereka, dan reading bersama. Di dalam sinetron ini, Megan berperan sebagai gadis yang menjadi orang ketiga di hubungan Ali dan Prilly.

"Kak Prilly ternyata selain baik dan ramah, cerdas juga ya pantes Bang Ali suka." Ucap Megan setelah mereka selesai reading

"Apaan sih, bisa aja. Kamu juga kok." Balas Prilly sambil tersenyum, "Buktinya Ali juga suka sama kamu." Lanjutnya.

Megan terkekeh, "Kak Prilly ngomong apa sih? Aku sama Bang Ali tu udah kaya aku sama Bryan. Dia udah aku anggep kakak aku sendiri."

"Semuanya bisa berawal dari kakak adek juga lho." Goda Prilly

"Hahaha, ngga lah kak. Kalau sama Bang Ali beda. Maaf ya kak kalau suka bikin kakak cemburu, tapi beneran deh kak nggak ada apa apa aku sama Bang Ali."

"Santai aja kali, lagian Ali juga cuma sahabat aku. Apapun yang buat dia bahagia ya akan aku support, sama kayak kalau Ali selalu support apa yang bikin aku bahagia."

"Salut banget aku sama persahabatan kakak dan Bang Ali. Seneng banget juga hari ini boleh banyak ngobrol sama Kak Prilly."

"Aku juga seneng banget kok bisa ngobrol sama kamu, kapan kapan kalau kamu mau cerita - cerita bisa cerita ke aku. Aku juga udah nganggep kamu kaya adik aku sendiri, secara dari dulu pengen banget punya adik perempuan."

"Hehe iya kak. Makasih banyak." Ucap Megan

Tanpa mereka sadari, dari kejauhan Ali tersenyum melihat Prilly dan Megan dekat dan mulai banyak berbicara.

"Asik bener kayanya lagi pada ngapain?" Tanya Ali lalu duduk di samping Prilly

"Ngagetin aja sih" ucap Prilly

"Iya Bang Ali nih, ngagetin aja." Tambah Megan

"Maaf deh, kalian lagi ngapain sih?" Tanya Ali

"Abis reading barengan bang. Bang Ali ngapain di sini?"

"Mau manggil lo, lo di cari tu sama Arif di bawah." Megan mengerutkan keningnya

"Arif? Arif kesini? Ngga boong kan bang?" Tanya Megan

"Ngga lah, dia dateng sama Bryan. Udah buruan sono samperin, mereka lagi ngobrol sama Verrel di bawah."

"Yaudah deh gue samperin dulu." Ucap Megan, "Kak, aku ke bawah dulu ya? Kapan kapan kita lanjut lagi." Lanjutnya. Prilly mengangguk lalu tersenyum manis pada Megan.

Sepeninggalan Megan, kini hanya ada Ali dan juga Prilly di ruangan itu.

"Tadi abis ngobrolin apa sama Megan kayanya seru banget?" Tanya Ali memecah keheningan