2 - Tsun?

4K 534 33
                                    

(Name) bersama Tetsuya berjalan menuju kamar yang akan ditempati (Name). Setelah acara makan siang besar, sang ibu menyuruh Tetsuya untuk pergi mengantarkan (Name) ke kamar tuk beristirahat.

"Ini kamarnya, (Name)-chan." Tetsuya membukakan pintu kamar itu lalu ia dengan (Name) masuk ke dalam.

(Name) memandang setiap penjuru kamar, sederhana dan nyaman. Itulah yang dirasakan (Name). (Name) mengulas senyuman yang ditujukan kepada Tetsuya.

"Arigatou, Tetsu-nii," ucap (Name) berterima kasih kepada Tetsuya.

Tetsuya mengangguk, "mau kubantu untuk membereskan kamarnya? Kamar ini sedikit berantakan," tawar Tetsuya.

"Kalau tidak merepotkan, Tetsu-nii tidak apa-apa, sih." (Name) menggaruk pipinya masih ada rasa canggung.

"Tidak, justru aku senang bisa membantu." Tetsuya membereskan ranjang dan membersihkan lemari dan meja belajar di kamar. Sedangkan (Name) merapikan pakaiannya lalu dimasukan ke dalam lemari.

"Tetsu-nii berapa umurnya?" tanya (Name) memecah keheningan.

"Aku? 17 tahun sama seperti yang lain hanya saja kami berbeda bulan," jelas Tetsuya.

"Apakah aku akan sekolah nanti?"

"Tentu saja, (Name)-chan. Kata okaa-san (Name)-chan akan di sekolahkan disatu sekolah yang sama dengan kami."

"Pasti menyenangkan! Iya 'kan, Tetsu-nii?"

"Tentu menyenangkan."

Selang beberapa menit akhirnya mereka selesai membereskan kamar. Tetsuya pamit untuk keluar dan memberikan waktu untuknya istirahat. (Name) menutup pintu kamar lalu ia membaringkan diri di atas ranjang.

"Huff.. aku harus bisa berbaur dengan keluarga baruku! Karena keinginanku terkabul dan tidak boleh disia-siakan!''

(Name) melirik ke jam yang berada di nakas, masih ada 3 jam sebelum pukul 4 sore ada waktu baginya untuk tidur siang. Perjalanan cukup jauh untuk sampai ke rumah barunya. Tak terasa oleh (Name) sendiri ia sudah terlelap tidur.

✕✕✕

"(Name)-chan belum bangun, Shin?"

"Tidak tahu setelah makan siang tadi (Name) belum turun dari kamarnya nanodayo," jawab Shintaro saat berpapasan dengan ibunya.

"Bisa kau bangunkan dia, Shin?

"A-aku?"

"Iya. Kau, Shin. Okaa-san mau pergi belanja untuk bahan makanan dan jaga saudaramu yang lain, Shin," sang ibu pergi meninggalkan Shintaro yang tengah melamun. Seumur-umur ia belum pernah memasuki kamar perempuan.

Tetsuya tidak ada di rumah, Atsushi pasti ikut ibu untuk belanja, Ryouta hanya akan membuat (Name) jantungan dengan suara cemprengnya, jika Seijuuro takut melukai (Name) dengan guntingnya kalau Daiki.. ah dia tidak akan membiarkan dia masuk ke sana.

Tak ada pilihan, ia yang harus membangunkan (Name). Ia pergi melangkah menuju kamar (Name) yang kebetulan dekat dengan kamar orangtuanya. Kini ia sudah berhadapan dengan pintu kamar (Name) lalu perlahan ia memutar kenop pintu dan sedikit melihat keadaan kamar (Name).

(Name) tengah tertidur pulas dengan dengkuran halus, bahkan kaos kaki yang ia pakai belum ia lepaskan. Posisi (Name) membelakangi Shintaro. Shintaro masuk lalu mendekati (Name).

"(Name) bangun." Shintaro sedikit menggoyangkan bahu (Name) berharap (Name) segera membuka matanya.

Hasilnya nihil, (Name) tidak merespon.

𝐊𝐢𝐬𝐞𝐤𝐢 𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang