10 - Demam

1.9K 281 7
                                    

"Hachih!"

Shintaro menggosok hidungnya yang memerah dan ia risih dengan demam dan flu yang ia derita sekarang.

(Name) dan ibu yang mengurus Shintaro sakit. Tidak mungkin saudara-saudara yang lainnya ikut mengurus, malah mungkin yang terjadi Shintaro akan bertambah sakit.

"(Name)-chan suapi kakakmu dan habiskan bubur ini setelah itu beri dia obat dan tidur. Okaa-san mau ke bawah dulu," ibu pergi meninggalkan (Name) dan Shintaro di kamar.

"Nah, Shin-nii mari kusuapi!"

Awalnya Shintaro malu-malu, tapi daripada ia terus menyusahkan ibu dan saudarinya ia harus sembuh secepatnya.

"Sudah, (Name) aku kenyang nanodayo."

"Tapi ini sesuap lagi, makan ya?"

"Aku tidak mau nanodayo."

"Aaa~" (Name) menyuapi Shintaro layaknya pada anak kecil. Akhirnya Shintaro memakannya.

"Nah sekarang makan obatnya dan tidur ya, Shin-nii."

Setelah mengurus Shintaro, (Name) keluar dari kamar dengan mangkuk bekas dan beberapa obat ditangannya.

"Bagaimana keadaan Shintaro-san?"

"Aaah! Tetsu-nii mengagetkanku!" Tetsuya hanya diam dan menunggu jawaban atas pertanyaannya tadi.

"Shin-nii baik, dia sedang istirahat sekarang," jawab (Name). "Hachih!"

"(Name)-chan istirahat juga, pasti lelah mengurus Shintaro-san," saran Tetsuya pada (Name).

"Aku harus mencuci dan menyimpan ini dulu, Tetsu-nii."

"Kalau begitu aku ikut membantu."

"Terima kasih, Tetsu-nii."

×××

"Kau sudah sembuh Shintaro?"

"Ya, aku sudah sembuh."

"Bagus, banyak tugas yang harus kau kerjakan," ujar Seijuuro dan Shintaro hanya mengangguk.

"Aku tidak melihat (Name)-cchi, dia belum bangun ssu?"

"Aku lewat kamarnya tadi kenapa sepi, ya?" ujar Atsushi.

Mereka langsung pergi berlari ke kamar (Name). Ibu yang melihat keenam anaknya yang terburu-buru mengikuti kemana putranya pergi.

"(NA―)"

"Hachih! Ada apa?"

(Name) membuka pintu kamarnya dengan wajah pucat dan hidungnya yang memerah, jalanpun (Name) terlihat seperti mayat hidup.

"(Name) kau baik-baik saja?" tanya Daiki.

"Aku―"

"(NAME)!"

(Name) terjatuh pingsan dan Tetsuya yang menangkap (Name) sebelum badannya menyentuh lantai.

"Badannya panas."

"Bawa (Name) ke kamarnya," perintah ibu.

×××

Kagami tidak melihat (Name) sedari tadi. Ia memutuskan akan bertanya pada kakak (Name) nanti setelah istirahat.

Istirahat tiba, Kagami mendatangi kantin dan matanya mulai mencari dimana Kiseki bersaudara biasa duduk. Dan ia melihatnya lalu menghampiri kakak (Name).

"Permisi senpai."

"Oh, Kagami-san ada apa?"

𝐊𝐢𝐬𝐞𝐤𝐢 𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang