18 - Kenyataannya

988 180 23
                                    

"Apa (Name) sudah tidur?"

"Hm? (Name)-chan sudah tidur. Ada apa memangnya?"

"Tidak, hanya bertanya saja. Aku jadi jarang memeriksa anak-anak apalagi (Name)."

Ibu tersenyum tipis lalu mengusap punggung suaminya pelan, "mereka pasti mengerti karena kesibukanmu."

"Ada yang ingin aku bicarakan, ini soal (Name)."

"(Name)-chan?"

Ayah melihat wajah Ibu yang kebingungan, lalu ia menutup matanya sesaat lalu menggeleng pelan.

"Kurasa nanti saja, aku lelah hari ini."

"Kalau begitu berisitirahatlah," sebenarnya Ibu sangat penasaran kenapa suaminya tidak jadi membicarakan soal (Name).

Tapi, ia rasa suaminya seperti bimbang untuk memberitahunya.

×××

Dasar gadis tak diuntung!

Aku tak pernah menginginkanmu di dunia ini!

Kenapa kau membangkang, hah?

Lebih baik kau mati saja sana!

(Name) menggeliat tak karuan di atas kasurnya, keringat dingin hampir membasahi badannya. Lalu ia terbangun karena mimpi buruk yang ia alami.

"Hah.. Hah.." Nafas (Name) memburu, kedua tangannya bergetar.

"Tenang, itu hanya mimpi," gumam (Name), "kau harusnya bahagia sekarang, (Name)."

(Name) mencoba kembali tidur, walau kilatan tentang mimpi tadinya itu masih terbayang dalam kepalanya.

Setelah kejadian mimpi buruk itu, entah kenapa (Name) selalu merasa diawasi dan merasa takut. Entah itu di sekolah, di luar atau di rumah, bahkan saat bersama kakak dan temannya.

"(Name)-chan?"

"Ya?"

"Kami ingin mengajakmu untuk menonton pertandingan kami."

"Benarkah? Aku sangat senang, Tetsu-nii mengajakku!"

"Kurasa jika ada (Name)-chin pasti kita bisa mengalahkan lawan kita~"

"Iya! (Name)-cchi adalah penyematku ssu!" Ryouta memeluk (Name) dari samping.

"Senpai, apa kita akan latihan lagi?"

"Tentu saja, kita harus banyak berlatih," jawab Seijuuro.

Ketika mereka berbincang, Fuyuki datang menghampiri (Name).

"(Name)-chan!"

"Ada apa, Fuyuki-chan?"

"Nanti pulang bersamaku, ya?"

"Eh? Bukannya, Fuyuki-chan dijemput?"

"Hari ini tidak bisa, ayolah (Name)-chan." Fuyuki merengek pada (Name) seperti anak kecil, dan karena (Name) gadis yang tidak bisa menolak, ia akhirnya mau.

"Bagus! Aku tunggu di gerbang sekolah, ya~"

Fuyuki kembali ke kelas dengan wajah gembira, (Name) hanya tersenyum melihatnya.

𝐊𝐢𝐬𝐞𝐤𝐢 𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang