16 - Murid Baru

1.1K 179 41
                                    

Pagi ini tidak seperti biasanya, teman perempuan sekelas (Name) membicarakan soal murid baru dari pindahan sekolah khusus perempuan yang katanya sangat cantik, pintar dan pandai bernyanyi. Bahkan, ia juga seorang model.

"Hanya murid baru, kenapa bisa seramai ini?" Kagami sangat tidak suka keadaan seperti ini.

"Ya, wajarlah, Kagami-kun. Soalnya 'kan dia cantik, pintar dan seorang model! Aku tak sabar ingin bertemu dengannya!" ucap (Name) bersemangat, ia bisa menambah teman baru.

"Bagaimana jika dia sombong?"

"Kenapa Kagami-kun bertanya seperti itu? Tidak baik, loh!"

"Aku hanya mengira-ngira saja, sifat orang bisa menutupi kelicikannya 'kan?"

"Ka―"

Sebelum menyelesaikan perkataannya, bel masuk jam pertama telah berbunyi. Semua murid di kelas langsung duduk ke bangku mereka masing-masing. Tak lama kemudian, terlihat guru mata pelajaran Kimia disusul dengan murid baru itu.

"Selamat pagi, anak-anak."

"Selamat pagi, sensei!"

"Hari ini kita mendapat teman baru, silahkan perkenalkan diri kamu," ujar sensei kepada murid itu.

"Namaku Fuyuki Mia, aku pindahan dari sekolah khusus perempuan, aku suka bernyanyi dan kuharap aku mendapat banyak teman di sini, yoroshiku onegaishimasu."

Mendengar Fuyuki berbicara sangat lembut dan sopan, terdengar imut juga. (Name) kagum dengan penampilan Fuyuki, benar-benar tidak sesuai dengan perkiraanya.

"Ada yang mau ditanyakan kepada Fuyuki-san?"

Rata-rata anak lelaki yang mengacungkan tangan mereka. Ah, ini sudah biasa terjadi.

"Sudah cukup, Fuyuki-san silahkan duduk di bangku yang kosong. Saya akan memulai pelajarannya."

"Baik, sensei."

Fuyuki berjalan dengan anggun ke tempat duduknya, ada yang memandang iri dan juga kagum kepadanya.

"Baiklah, anak-anak. Buka halaman 67."

×××

"Kagami-kun, ayo ke kantin! Nii-san pasti sudah menunggu."

"Sebentar, aku lupa tidak membawa bekal maka―"

"Nanti makan punyaku saja!" (Name) langsung menarik tangan Kagami dan dengan cepat pergi ke kantin. Kenapa (Name) ingin segera pergi? Sebab, ia melakukan taruhan dengan Daiki.

"Aishh! Dai-nii curang!"

"Apanya yang curang? Jadi nanti di rumah, camilanmu akan menjadi milikku!"

Daiki tertawa jahat, lalu tak lama kemudian ia merasakan jitakan di kepalanya.

"JADI KAU SUKA MEMERAS ADIKMU, YA?"

"JANGAN MENJITAKKU KOUHAI!"

"KARENA KAU TADI AKU TERJATUH TAHU!"

"APA PEDULIKU?"

"Diam."

Tetsuya, menjewer telinga Kagami dan Daiki. Memang tidak ada cara yang halus untuk menghentikan mereka.

"Kalian berdua, sini aku suapi!" Padahal, (Name) yang bertaruh, kenapa Kagami sangat marah? Tidak mungkin hanya tragedi jatuh itu.

𝐊𝐢𝐬𝐞𝐤𝐢 𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang